ARTI DAN FUNGSI CEDAC

Pengertian Serta Fungsi CEDAC - Pada pelaksanaan lean yang bertujuan untuk mengurangi bahkan mengurangi segala pemborosan, sudah pasti diperlukan langkah-langkah dalam melakukan perbaikan terhadap sesuatu yang menjadi pemborosan tersebut.


Banyak karyawan maupun perusahaan, langsung mengambil kesimpulan bahkan tidak sedikit yang langsung mencari solusi tanpa melewati metode yang seharusnya dilakukan.


Dalam penyelesaian masalah sangat perlu sekali melakukan pendalaman terhadap masalah tersebut, dan melalui pendalaman tersebut diperlukannya analisa untuk mencari faktor-faktor penyebab timbulnya masalah tersebut.


Pada lean manufacturing pendalaman terhadap masalah yang kemudian dilanjutkan dengan tahapan analisa, umumnya menggunakan alat untuk mencari penyebab dari permasalahan tersebut. Terutama untuk area produksi yang notabene-nya adalah penghasil produk yang diinginkan oleh pelanggan, adapun pencarian penyebab permasalahan yang terjadi diperlukan alat lean berupa CEDAC.




PENGERTIAN CEDAC

Jika diartikan secara singkatan CEDAC merupakan Cause and Effect Diagram with the Addition of Card, yang dalam artian bahasa Indonesia, adalah diagram sebab akibat dengan penambahan kartu. Akan tetapi jika kita artikan secara harfiah CEDAC merupakan Suatu alat yang digunakan untuk mencari sebab dari permasalahan hingga sampai ke akar masalahnya. Card/Kartu dalam hal ini adalah faktor-faktor penyebab dari akibat yang timbul karena terjadinya kondisi / keadaan yang tidak diharapkan dalam suatu pekerjaan atau prosesnya.


Umumnya CEDAC digunakan menggunakan gambar tulang ikan, yang mana kepala dari diagram tersebut menggambarkan akibat yang ditimbulkan oleh banyak faktor penyebab, sedangkan faktor-faktor penyebab timbulnya masalah diilustrasikan sebagai tulang-tulang dari kepala ikan tersebut.


Dalam praktek lean untuk pelaksanaan CEDAC, dan penyebab-penyebab terjadinya permasalahan dikategorikan dalam 5 faktor, yaitu : manusia/ man, lingkungan/ environment, cara/ Method, Bahan/ Material dan yang terakhir adalah faktor mesin/ Machine.


FUNGSI CEDAC

Kegunaan dari pelaksanaan CEDAC adalah untuk mempermudah dan mengarahkan proses pencarian sumber permasalahan sampai ke yang terkecil, sehingga penyelesaian dan pencegahan permasalahan itu tepat pada sumbernya.


KARTU /CARD DALAM CEDAC

Adapun jenis atau warna kartu dalam pembuatan CEDAC umumnya menggunakan dua warna yaitu:
  • Warna Kuning, untuk kartu yang divisualkan atas dasar data maupun kenyataan yang di dapat oleh tim perbaikan.
  • Warna Biru, umumnya digunakan untuk penulisan masukan, ide atau gagasan.



Dalam penulisan kartu-kartu tersebut harus memiliki unsur-unsur seperti:
  • Satu kartu untuk dituangkan atau ditulis satu data atau ide, artinya setiap kartu disarankan untuk mewakili setiap data, idea tau gagasan.
  • Dalam penulisan di setiap kartu, baik itu untuk ide,data maupun gagasan harus ditulis dengan jelas, menggunakan kalimat yang singkat akan tetapi difahami oleh setiap orang yang membacanya.
  • Data yang dituangkan pada kartu tersebut harus berdasarkan data yang konkrit dan nyata berdasarkan hasil dari observasi pada area terjadinya permasalahan. Karena data yang dikira-kira tidak akan mewakili penyebab dari timbulnya permasalah tersebut, sehingga akan mengakibatkan perbaikan salah sasaran, dan hal ini akan menimbulkan pemborosan terhadap aktivitas lean dalam penyelesaian permasalahan.



Pada kartu perlu ditulis tanggal kapan karu tersebut di isi dan nama pengisi kartu tersebut, dengan tujuan agar suatu saat jika dalam penulisan pada kartu tersebut tidak dimengerti oleh tim yang membacanya, maka pemberi ide ataupun penulis data dapat memberikan penyelesaian dari maksud yang tertuang pada kartu tersebut.


Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadinya kesalahfahaman dalam bentuk komunikasi maupun penyampaian informasi terhadap khalayak.


SIMBOL PADA KARTU CEDAC

Untuk mengidentifikasi kartu CEDAC perlu dilakukan standarisasi dalam penandaan maupun pemberian simbol dikartu, dengan tujuan setiap orang dapat melihat dan mengontrol dari setiap tindak lanjut kartu tersebut.


Dalam pemberian simbol perlu sekali setiap angggota mengerti dan memahami arti dari simbol-simbol yang terdapat di kartu tersebut.


Adapun bentuk simbol yang umum digunakan pada kartu CEDAC untuk mengetahui tindak lanjut dan sebagai sarana informasi kepada khalayak banyak, sebagai berikut:
  • Jika kartu tersebut tidak memiliki simbol, artinya gagasan atau ide pada kartu tersebut memandakan tidak digunakan.
  • Jika pada kartu tersebut memiliki simbol titik satu yang diletakkan di pokok atas kartu tersebut menandakan bahwa gagasan atau ide yang terdapat pada kartu tersebut perlu ada pertimbanagn dan perlu dipelajari.
  • Jika pada kartu tersebut memiliki simbol titik dua yang diletakkan dipojok atas kartu, maka ide atau gagasan yang terdapatpada kartu tersebut telah dipelajari atau dicoba.
  • Jika pada kartu tersebut memiliki simbol titik tiga yang diletakkan dipojok atas kartu, maka ide atau gagasan yang terdapatpada kartu tersebut telah diterapkan atau telah dilaksanakan.
  • Jika pada kartu tersebut memiliki simbol titik tiga yang diletakkan dipojok atas kartu akan tetapi ketiga titik tersebut dicoret, hal itu menandakan bahwa idea tau gagasan tersebut telah diterapkan akan tetapi ide atau gagasan yang terdapat pada kartu tersebut tidak berhasil.
  • Jika pada kartu tersebut memiliki simbol titik tiga yang diletakkan dipojok atas kartu dan ketiga titik tersebut di buat kotak yang menutupi ketiga titik tersebut, hal itu menandakan bahwa ide atau gagasan tersebut telah diterapkan dan dinyatakan berhasil penerapannya.
  • Jika pada kartu tersebut memiliki simbol titik empat yang diletakkan dipojok atas kartu dan ke empat titik tersebut berada dalam kotak, hal itu menandakan bahwa ide atau gagasan tersebut telah diterapkan dan dinyatakan berhasil penerapannya, dan merupakan solusi terbaik dalam peneyelesaian masalah.
CEDAC



LANGKAH-LANGKAH IMPLEMENTASI CEDAC

Yang harus dipersiapkan dalam mengimplementasikan CEDAC, yaitu:

Bentuk Tim yang kompeten

Diperlukan sebuah tim dalam perbaikan secara terus menerus, dan dalam tim tersebut dianjurkan diikuti oleh daparteman-departemen yang terkait dengan terjadinya permasalahan yang sedang diselesaikan.
Pentingnya perwakilan dari departemen-departemen tersebut untuk saling mengisi dalam pembagian pengetahuan terhadap setiap proses yang dimiliki oleh setiap anggota tim, hal ini akan sangat berarti karena penguasan proses terhadap permasalahan yang diangkat akan sangat memudahkan penyelesaian terhadap permaslahan yang terjadi.


Dan sangat penting juga hadirnya seorang trainer yang mengarahkan dan membekali pengetahuan tim dalam langkah penyelesaian masalah, serta diperlukan nya seorang fasilitator yang berfungsi untuk memfasilitasi setiap kendala yang dihadapi oleh tim dalam penyelesaian masalah, sehingga tim akan berjalan dengan dukungan setiap elemen-elemen dari setiap organisasi.


Defenisikan Projek/ Masalah.

Seperti tahapan penyelesaian masalah lainnya, dalam penyelesaian permasalahan diperlukan pendalaman terhadap permasalahan yang sedang dicoba untuk diselesaikan, pendalaman permasalahan tersebut bisa dilakukan dengan melakukan observasi ke area terjadinya permasalahan. Karena jika hanya mengandalkan data yang diterima dari beberapa sumber dan kita sendiri melihat sendiri kondisi yang sebenarnya, hal ini akan menyebabkan adanya ketidak akuratan data dengan kondisi yang sesungguhnya.


Dalam lean produksi ‘Genba’ sangat perlu dilakukan, karena dengan melihat sendiri kondisi sebenarnya,kita bisa lebih dalam mempelajari, mengetahui dan yang terpenting adalah akurasi terhadap permasalahan yang terjadi.


Tetapkan target.

Dalam setiap permaslahan yang terjadi, perlu tim menentukan target yang akan dicapai untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, karena target akan mencerminkan tolak ukur dari tingkat kebehasilan kita dalam penyelesaian masalah.


Target tersebut bisa diambil dari selisih antara kondisi yang seharusnya terjadi dengan kondisi yang mencerminkan keadaan saat ini.


Ambil data aktual di lapangan. Seperti yang penulis ungkapkan diatas bahwa data memeang penting untuk menyelesaikan maslah, akan tetapi lebih penting lagi meng-akurasi data dengan kondisi yang terjadi di area tempat terjadinya permasalahan.


Hal ini untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam penyelesaian masalah yang ada.


Pilah dan kategorisasi data yang diambil.

Umumnya dalam penyelesaian masalah tidak sedikit orang ‘terjebak’ dengan fokus permasalahan, karena jika kita sedang mencoba mendalami permaslahan tersebut dengan tujuan untuk mengetahui penyebab dari permsalahan tersebut, terkadan kita akan dihadapi dengan permasahan lain yang hadir bersamaan dengan fokus masalah.


Tidak sedikit tim yang sedang mencoba menyelesaikan permasalahan akhirnya terpecah fokusnya,dan bahkan lebih parah adalah solusi yang diberikan tidak mengena terhadap permasalahan tersebut. Kegagalan kegagalan ini sering terjadi, karena terpecahnya fokus tim dengan permasalahan yang menjadi pokok permasalahan yang sedang coba untuk diselesaikan oleh mereka, dengan permsalahan yang baru timbul bersamaan denga kegiatan pendalaman data ataupun penyelesaian analisa.


Kembangkan ide-ide perbaikan.

Karena perbaikan dilakukan oleh beberapa orang dalam satu tim, maka diharapkan setiap orang memiliki ide-ide ataupun gagasan yang dapat menjadi sumbangsih untuk solusi perbaikan, lalu solusi terbaiklah yang dengan hasil kesepakatan bersama bisa di uji untuk memastikan bahwa ide tersebut merupakan solusi ynag diharapkan untuk menyelesaikan akar dari permasalahan yang terjadi.


Pilih, uji, terapkan ide-ide. Perlunya uji coba terlebih dahulu ide yang sudah disepakati oleh tim, untuk memastikan bahwa gagasan tersebut bisa berhasil dalam penerapannya.


Karena setiap ide merupakan hal yang bagus, ada baiknya ide-ide yang bagus tersebut di uji coba, dengan harapan dalam uji coba tersebut kita bisa melihat dampak terbesar dalam penyelesaian masalah dari ide yang diberikan oleh anggota tim.


Bakukan ide yang berhasil dengan baik.

Jika sudah dilakukan uji coba dan ternyata tim menemukan ide yang ternyata berhasil dalam penerapannya, maka perlu dlakukan langkah selanjutnya yaitu berupa pembuatan standar dari pelaksanaan alat atau ide tersebut, dengan tujuan standarisasi tersebut dapat menjadi acuan semua pihak terutama pada area terjadinya permsalahan, dan akan memudahkan tim untuk menindak lanjuti ide tersebut

Baca:



Pembiasaan dan pemeliharaan pelaksanaan ide yang berhasil. Jika pembuatan standar telah dilakukan maka perlu dilakukan pemeliharaan dan pembiasaan, umumnya untuk memastikan ide tersebut berjalan sesuai dengan standar yang telah dibuat, maka penting bagi tim dan pemilik area terjadinya masalah untuk melakukan audit. Audit ini berfungsi untuk memastikan standar dilakukan dengan baik, dan audit ini juga bisa dijadika sebagai kesempatan untuk melakukan perbaikan secara terus menerus.


Demikian tulisan kami tentang Pengertian dan Pelaksanaan CEDAC, semoga bermanfaat.
Terimakasih kepada anda yang telah berkunjung ke blogcoretangw.blogspot.com, dan menyempatkan waktu untuk membaca artikel ini.
Jika anda suka ataupun merasa artikel ini bermanfaat, silahkan bagikan melalui tombol media sosial yang terdapat disini.

Post a Comment for "ARTI DAN FUNGSI CEDAC"