DEFINISI PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI?

Pernahkah sobat mendengar istilah Manajemen produksi? Bagi mereka yang tengah merintis usaha industri atau bahkan bisnis lain dibidang produksi, tentunya sudah tidak asing dengan istilah tersebut. Namun bagi sobat blogcoretangw yang belum mengetahuinya, pastikan untuk menyimak penjelasan berikut ini :

https://blogcoretangw.blogspot.com/


PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI

Manajemen produksi dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pengerjaan hingga proses mengawasi. Hal tersebut dilakukan pada industri atau bisnis lain dibidang produksi tertentu. Sedangkan tujuannya itu sendiri berkaitan dengan cara tepat untuk mencapai tujuan industri yang dilakukan.


Secara sederhana, Manajemen produksi dapat diartikan sebagai upaya industri yang dilakukan untuk mencapai target. Dengan kata lain, tanpa adanya manajemen, tentunya industri proses maupun manufaktur yang dilakukan pun tidak akan mencapai target.


Dari penjelasan tersebut, tentunya dapat sobat blogcoretangw lihat bahwa perkembangan produksi bermula dari manajemen. Artinya jika manajemen yang dimilikinya dilakukan dengan baik, maka perkembangan perindustrian pun berjalan dengan baik pula. Begitupun sebaliknya, untuk manajemen yang tidak baik, maka perkembangan pun tidak akan berjalan lancar.


FUNGSI MANAJEMEN PRODUKSI

Kehadirannya yang berkaitan langsung dengan keberadaan perindustrian. Menjadikan fungsi Manajemen produksi sangat penting bagi sektor perindustrian. Ingin tahu fungsi apa saja yang dimilikinya? Berikut penjelasannya :


1. Planning

Fungsi pertama dari kegiatan manajemen ini adalah planning atau perencanaan. Hal ini berkaitan dengan menentukan tujuan dari subsistem produksi dari organisasi dan mengembangkan program, kebijaksanaan dan prosedur yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu.


Perencanaan produksi adalah proses pengambilan keputusan mengenai produk apa yang akan dibuat, di mana, kapan, dan bagaimana produk tersebut akan dilakukan.


Tahap ini mencakup penentuan peranan dan fokus dari produksi termasuk perencanaan produk, perencanaan fasilitas dan perencanaan penggunaan sumber daya produksi pada industri.


Planning ataupun perencanaan memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan tujuan-tujuan itu sendiri, agar tujuan itu dapat diintegrasikan, dan pengawasan. Unsur tersebut agar segala kegiatan berproduksi itu efisien, sedang pedoman bekerjapun ada. Dengan adanya tujuan tersebut dapatlah kemudian diletakkan kebijaksanaan-kebijaksanaan dasar. Contohnya untuk penyediaan bahan mentah diletakkan kebijaksanaan pembelian/pemesanan, penyimpanan, pembelanjaannya.


Dalam hal proses produksi, diletakkan kebijaksanaan dasar pemanfaatan fasilitas produksi, jam kerja, penggunaan bahan, dan sebagainya. Dalam hal kualitas, diletakkan kebijaksanaan dasar tentang pengawasan yaitu metodenya, kapan dilakukan pengawasan, dengan apa dan sebagainya.


2. Organizing

Untuk fungsi yang kedua ini umumnya berkaitan dengan penggunaan tenaga kerja. Apabila perencanaan telah dibuat, maka pembagian kelompok strukturpun sebaiknya segera dilakukan. Seperti halnya menentukan struktur individu, struktur grub, struktur seksi, struktur bagian, struktur divisi, atau struktur departemen dalam subsistem produksi untuk mencapai tujuan organisasi.


Dengan penentuan dan pembagian yang tepat, tentunya evaluasi pun dapat dilakukan dengan lebih mudah pula. Adapun jika terdapat ketidaksesuaian, maka hal tersebut dapat dipindahkan. Dengan demikian, setiap pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih baik.


3. Actuating

Actuating adalah fungsi yang berkaitan dengan pengaturan sumber daya perindustrian atau organisasi. Seperti halnya pengadaan bahan baku, mesin yang digunakan hingga sarana pendukung lainnya. Dengan pengaturan yang tepat tentunya kebutuhan atau hasil yang dituju pun akan semakin meningkat pula.


Namun berbeda jadinya jika sumber daya tidak diatur dengan tepat. Selain menjadikan hal yang tidak prioritas meningkat dengan mudah. Hal tersebut tentunya akan membuat perindustrian, manufatur atau organisasi mengalami pembengkakan modal yang cukup merugikan.


4. Directing

Directing adalah fungsi lainnya yang harus ditunjukkan oleh pimpinan juga manajer. Seperti halnya tindakan manajer dalam menyemangati para karyawannya. Sehingga hasil yang ingin dicapai pun dapat diraih dengan mudah.


Karena banyak diantaranya para pekerja yang melakukan kegiatan kerja dengan semangat pada awalnya. Sedangkan pada akhirnya mereka justru terkesan tidak semangat dan berleha-leha. Tindakan seperti itu tentunya sangat merugikan perindustrian, manufatur juga organisasi.


5. Controlling

Controlling atau pengawasan adalah fungsi paling akhir yang wajib dimiliki kegiatan manajemen. Pengawasan dapat dilakukan dengan melihat sistem kerja yang dimilikinya. Apakah tersebut dilakukan dengan baik atau justru sebaliknya.


Melalui pengawasan setiap hal penting yang berkaitan dengan kegiatan perindustrian tentunya akan dijadikan sebagai bahan evaluasi. Selain itu, kesulitan yang dialami juga akan dicatat dan ditempatkan pada masukan atau saran.


Kegiatan pengawasan sendiri tidak hanya dilakukan oleh pimpinan saja. Tetapi juga dapat dilakukan oleh ketua kelompok atau bahkan tim yang ditunjuk secara khusus


Demikianlah artikel buat dishare sobat blogcoretangw.blogspot.com tentang manajemen produksi dan fungsinya.

Post a Comment for "DEFINISI PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI?"