Standarisasi Kerja - Mempraktekan sistem lean manufacturing adalah bagaimana sebuah perusahaan mencoba untuk melakukan perbaikan secara terus menerus.
Salah satu cara untuk mencapai tujuan lean dalam prakteknya yaitu dengan menstandarisasi setiap pekerjaan, dengan begitu akan sangat mudah untuk mendeteksi waktu (Time) maupun pemborosan yang harus di hilangkan dalam sebuah produksi.
Jadi standardized work atau pekerjaan yang terstandarisasi adalah Organized Work atau biasa di sebut dengan pekerjaan yang terorganisasi.
Sebuah Pekerjaan yang terorganisasi merupakan metode yang efektif, berurutan dalam proses produksi dengan pemborosan minimal, yang berpusat pada pergerakan pekerja/ manusia.
Penting dalam sebuah produksi menjaga kualitas produk yang dihasilkan untuk mendapatkan kepuasan pelanggan, hasil kualitas yang bagus dari sebuah produk di awali dari pola fikir kualitas yang dimiliki oleh pekerja tersebut.
Kualitas yang dihasilkan bersumber dari pembangunan kualitas pada setiap prosesnya, dalam lean manufacturing dikenal dengan istilah ISQ (In-Statiun Quality).
Karena pelanggan hanya membayar sesuai dari jumlah yang diinginkan oleh pelanggan tersebut, dan sisanya adalah menjadi tanggung jawab perusahaan tersebut.
Memproduksi pada biaya terendah (Lowest Cost) Jika dalam setiap pekerjaan sudah memilki standar, maka perusahaan bisa menekan biaya produksi.
Hal ini dikarenakan stabilitas dalam produksi terbangun dengan baik dan akan sangat mudah mendeteksi sumber-sumber dari pemborosan yang memaksa perusahaan mengeluarkan biaya yang berlebihan untuk sebuah produksi.
Dan perlu diketahui bahwa elemen adalah sesuatu yang dapat anda ajarkan pada jangka waktu tertentu. Elemen-elemen harus digunakan untuk mendeskripsikan langkah-langkah untuk mengoperasikan sebuah mesin, merakit bagian-bagian, atau mengganti peralatan dengan tujuannya untuk membuat instruksi menjadi jelas dan mudah untuk dimengerti, serta elemen kerja biasanya dalam bentuk kata kerja/ Objek.
Kemampuan kita dalam mendeskripsikan sebuah pekerjaan dalam istilah elemen kerja adalah sebuah ketrampilan penting untuk menciptakan lembar pekerjaan yang terstandarisasi. Lembar pekerjaan yang terstandarisasi adalah dokumen yang hidup/ aktif, yang dikembangkan oleh bagian produksi dan idealnya pada tahap uji coba produksi dalam bentuk draft, daft ini lah yang akan menjadi dasar dari perencanaan peluncuran pekerjaan yang terstandarisasi.
Ketika rangkaian kerja diikuti dengan baik, cycle time akan menjadi konstan, tidak akan ada langkah kerja yang dilupakan, dan kemungkinan kerusakan pada peralatan atau terjadinya masalah besar bisa diminimalkan.
Terkadang kita terperangkap yang sering ada dalam membuat agar pekerjaan yang terstandarisas, seperti gagal dalam memberikan dukungan dan keterlibatan dari supervisor dan pihak manajemen, karena kepemilikan disini sangat penting, kita hanya menulis dan memajang standarisasi pekerjaan tanpa melakukan perubahan yang konsisten dalam perilaku untuk mendukungnya, juga kita gagal untuk melatih supervisor dan pemimpin tim dengan ekspektasi yang rendah atau tidak jelas dari pemimpin tim untuk pelatihan/ training di area kerja mereka.
Umumnya tidak adanya rencana untuk menggunakannya dalam problem solving atau pelatihan kepada setiap anggota tim yang menjadi objek setelah standarisasi pekerjaan diselesaikan. Kekuatan yang besar dari sistem lean pada lean manufacturing adalah setiap orang melakukan pekerjaan dengan cara yang sama, dan ketika hal ini terjadi masalah-masalah kronis yang ada akan mulai menghilang.
Bagaimana dengan perusahaan tempat anda bekerja, jika ada praktek lebih baik silahkan tambahkan di komentar blogcoretangw.blogspot.com.
Salah satu cara untuk mencapai tujuan lean dalam prakteknya yaitu dengan menstandarisasi setiap pekerjaan, dengan begitu akan sangat mudah untuk mendeteksi waktu (Time) maupun pemborosan yang harus di hilangkan dalam sebuah produksi.
Daftar Isi:
STANDARISASI KERJA
Standardized work atau pekerjaaan yang terstandarisasi merupakan sebuah deskripsi dari setiap aktivitas kerja yang menjelaskan dengan spesifik tentang siklus waktunya, takt time, rangkaian kerja dari suatu tugas yang spesifik, dan jumlah minimum dari inventori bahan yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas tersebut.Jadi standardized work atau pekerjaan yang terstandarisasi adalah Organized Work atau biasa di sebut dengan pekerjaan yang terorganisasi.
Sebuah Pekerjaan yang terorganisasi merupakan metode yang efektif, berurutan dalam proses produksi dengan pemborosan minimal, yang berpusat pada pergerakan pekerja/ manusia.
PERAN DARI PEKERJAAN YANG TERSTANDARISASI KESELAMATAN
Umumnya lean manufacturing mengutamakan keselamatan merupakan fokus utama dalam setiap projek-projeknya, baik itu keselamatan pekerja maupun keselamatan dari produk yang diproduksi tersebut. Kualitas/Quality yang terbangun dari tiap proses.Penting dalam sebuah produksi menjaga kualitas produk yang dihasilkan untuk mendapatkan kepuasan pelanggan, hasil kualitas yang bagus dari sebuah produk di awali dari pola fikir kualitas yang dimiliki oleh pekerja tersebut.
Kualitas yang dihasilkan bersumber dari pembangunan kualitas pada setiap prosesnya, dalam lean manufacturing dikenal dengan istilah ISQ (In-Statiun Quality).
MENGHINDARI PRODUKSI BERLEBIH
Produksi yang berlebihan merupakan pemborosan yang harus dihindari oleh lean manufacturing, karena praktek lean memiliki tujuan menghilangkan pemborosan pada setiap proses produksinya. Pemborosan produksi yang berlebihan akan sangat merugikan sebuah perusahaan baik dari segi pembiayaan produksi, sumber daya yang digunakan sampai penyediaan tempat untuk menaruh atau menempatkan hasil produksi yang berlebihan tersebut.Karena pelanggan hanya membayar sesuai dari jumlah yang diinginkan oleh pelanggan tersebut, dan sisanya adalah menjadi tanggung jawab perusahaan tersebut.
Memproduksi pada biaya terendah (Lowest Cost) Jika dalam setiap pekerjaan sudah memilki standar, maka perusahaan bisa menekan biaya produksi.
Hal ini dikarenakan stabilitas dalam produksi terbangun dengan baik dan akan sangat mudah mendeteksi sumber-sumber dari pemborosan yang memaksa perusahaan mengeluarkan biaya yang berlebihan untuk sebuah produksi.
ALAT PENINGKATAN OPERASI DALAM PRODUKSI
Peningkatan operasi yang dilakukan dengan berbagai macam perbaikan secara terus menerus terhadap standar sebuah pekerjaan di awali dengan kaizen yang dilakukan dalam skala kecil, dengan tujuan peningkatan kecil yang bersifat incrementa.Standarisasi hari ini adalah pondasi yang dibutuhkan untuk menjadi dasar peningkatan di esok hari. Jika anda berpikir bahwa “standarisasi” sebagai sesuatu yang terbaik anda ketahui hari ini, tetapi harus ditingkatkan di esok hari – anda akan mencapai sesuatu. Namun, apabila anda standar sebagai hal yang membatasi, maka kemajuan akan terhenti. - Henry Ford, Today and Tomorrow, 1926Standarisasi sebuah pekerjaan umumnya dalam bentuk dokumen yang berpusat pada pergerakan pekerja (manusia) yang mengkombinasikan elemen-elemen kerja ke dalam rangkaian paling efektif tanpa adanya pemborosan untuk mencapai tingkat paling efisien dalam produksi. Sebuah elemen adalah sejumlah tetap pekerjaan, harus awal dan akhir yang terdefinisi dengan jelas serta dilakukan dengan cara yang sama.
Dan perlu diketahui bahwa elemen adalah sesuatu yang dapat anda ajarkan pada jangka waktu tertentu. Elemen-elemen harus digunakan untuk mendeskripsikan langkah-langkah untuk mengoperasikan sebuah mesin, merakit bagian-bagian, atau mengganti peralatan dengan tujuannya untuk membuat instruksi menjadi jelas dan mudah untuk dimengerti, serta elemen kerja biasanya dalam bentuk kata kerja/ Objek.
Kemampuan kita dalam mendeskripsikan sebuah pekerjaan dalam istilah elemen kerja adalah sebuah ketrampilan penting untuk menciptakan lembar pekerjaan yang terstandarisasi. Lembar pekerjaan yang terstandarisasi adalah dokumen yang hidup/ aktif, yang dikembangkan oleh bagian produksi dan idealnya pada tahap uji coba produksi dalam bentuk draft, daft ini lah yang akan menjadi dasar dari perencanaan peluncuran pekerjaan yang terstandarisasi.
CARA MEMBUAT DAN MENYUSUN SOP (STANDARD OPERASIONAL PROCEDURE)
Rangkaian kerja untuk Standard Operational Procedure (SOP) merujuk pada urutan langkah-langkah dalam satu proses yang merupakan paling cepat, paling efisien, dengan kualitas yang dapat diterima, dan aman.Ketika rangkaian kerja diikuti dengan baik, cycle time akan menjadi konstan, tidak akan ada langkah kerja yang dilupakan, dan kemungkinan kerusakan pada peralatan atau terjadinya masalah besar bisa diminimalkan.
Terkadang kita terperangkap yang sering ada dalam membuat agar pekerjaan yang terstandarisas, seperti gagal dalam memberikan dukungan dan keterlibatan dari supervisor dan pihak manajemen, karena kepemilikan disini sangat penting, kita hanya menulis dan memajang standarisasi pekerjaan tanpa melakukan perubahan yang konsisten dalam perilaku untuk mendukungnya, juga kita gagal untuk melatih supervisor dan pemimpin tim dengan ekspektasi yang rendah atau tidak jelas dari pemimpin tim untuk pelatihan/ training di area kerja mereka.
Umumnya tidak adanya rencana untuk menggunakannya dalam problem solving atau pelatihan kepada setiap anggota tim yang menjadi objek setelah standarisasi pekerjaan diselesaikan. Kekuatan yang besar dari sistem lean pada lean manufacturing adalah setiap orang melakukan pekerjaan dengan cara yang sama, dan ketika hal ini terjadi masalah-masalah kronis yang ada akan mulai menghilang.
Bagaimana dengan perusahaan tempat anda bekerja, jika ada praktek lebih baik silahkan tambahkan di komentar blogcoretangw.blogspot.com.
Post a Comment for "PEKERJAAN YANG TERSTANDARISASI"