Motivasi Kerja Karyawan dalam Perusahaan - Motivasi kerja adalah tingkat energi, komitmen, dan kreativitas yang dibawa oleh pekerja ke pekerjaan mereka. Hal ini tentu saja tidak datang dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor penyebabnya, pada akhirnya menjadikan seseorang demotivasi.
Sebagai karyawan yang demotivasi adalah tidak akan produktif, tentu akan menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Pernahkan kita mendalami "Berapa jam kerja dalam seminggu?" "Berapa kali setiap sabtu harus masuk?" dll yang akhirnya kelelahan terjadi.
Pertanyaan tentang motivasi karyawan berkaitan dengan kelelahan kerja diatas tentu sangat penting untuk melihat tingkat kelelahan yang kita alami sebagai karyawan. Karena motivasi seseorang dalam bekerja akan terpengaruh dari gejala, jenis, faktor penyebab kelelahan itu sendiri. Tentu ini tidak bisa dianggap 'sepele' apalagi akan berdampak besar selain kepada perusahaan tetapi juga diri sendiri.
Untuk motivasi kerja karyawan dalam manajemen kelelahan kerja, simak ulasannya.
Baca Juga:
Teori dua faktor (juga dikenal sebagai teori motivasi-higiene Herzberg dan teori dual-faktor) menyatakan bahwa ada faktor-faktor tertentu di tempat kerja yang menyebabkan kepuasan kerja, sementara serangkaian faktor yang terpisah menyebabkan ketidakpuasan.
Jika dilihat Teori Dua-Faktor, ada empat kemungkinan kombinasi:
Akan tetapi menurut hierarki kebutuhan yang dicetuskan psikolog Abraham Maslow dalam makalah tahun 1943 berjudul "A Theory of Human Motivation". Inti dari teori ini adalah bahwa kebutuhan paling dasar individu harus dipenuhi sebelum mereka termotivasi untuk mencapai kebutuhan tingkat yang lebih tinggi.
Dari teori-teori motivasi kerja menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pentingnya pengelolaan atau manajemen kelelahan dalam bekerja sebagai langkah menghidari demotivasi. Kelelahan bekerja selain merugikan perusahaan, juga akan berpengaruh terhadap tingkat keselamatan kerjanya.
Kelelahan dalam bekerja tidak timbul dengan sendirinya tapi ada gejala yang menjadi faktor penyebabnya sehingga seseorang akhirnya demotivasi. Adapun gejala-gelaja kelelahan tersebut:
Banyak hal yang dapat membuat pekerja tidak dapat fokus terhadap pekerjaannya. Seperti diketahui setiap gangguan, interupsi konstan, sampai perasaan frustrasi yang sering terjadi ini dapat mengakibatkan seseorang tidak dapat bekerja dengan konsentrasi.
Perlambatan karena rintangan juga hambatan persepsi serta reaksi, umumnya berhubungan dengan kreativitas terkait dengan kualitas fundamental dari pemikiran dan bagaimana kita memanfaatkan pengetahuan dari pengalaman sebelumnya, seperti fleksibilitas dan toleransi ambiguitas dan rasa takut dan kecemasan yang tidak diketahui.
Di luar rasa frustrasi karena memiliki tekanan atau lainnya, penurunan dorongan bekerja bisa disebabkan oleh ketidakpuasan pekerjaan Anda sendiri, ini terlepas dari masalah moral di perusahaan. Secara internal juga bisa dikarenakan oleh manajemen mikro kelelahan, kurangnya kemajuan, kerawanan pekerjaan hingga tidak percaya pada kepemimpinan perusahaan.
Latihan membantu ingatan dan memikirkan baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat kegiatan fisik maupun mental, contohnya olahraga tuntu akan meningkatkan kemampuan untuk merangsang pelepasan faktor pertumbuhan di otak, pertumbuhan pembuluh darah baru di otak, dan bahkan kelangsungan hidup sel-sel otak baru.
Secara tidak langsung, olahraga meningkatkan suasana hati dan tidur, serta mengurangi stres dan kecemasan. Masalah di bidang ini sering menyebabkan atau berkontribusi pada gangguan kognitif bahkan akan menimbulkan kondisi mudah lelah.
Dengan melihat dari gejala kelelahan ketika bekerja tersebut, maka terdapat beberapa bentuk atau jenis kelelahan.
Adapun jenis jenis kelelahan yang sering dialami pekerja, terdiri dari lima jenis.
Lingkungan kerja yang memiliki pencahayaan yang baik, suhu yang nyaman, dan tingkat kebisingan yang wajar. Menentukan tingkat kelelahan yang dialami oleh perkerja. Bersikap fleksibel saat menugaskan pekerja yang mungkin lelah dengan tugas yang tidak sensitif terhadap keselamatan.
Ini juga sangat berkaitan dengan kelelahan dalam bekerja yang diakibatkan oleh lingkungan diatas
Kelelahan sistem saraf pusat, atau kelelahan sentral adalah bentuk kelelahan yang terkait dengan perubahan dalam konsentrasi sinaptik neurotransmitter dalam sistem saraf pusat (SSP; termasuk otak dan sumsum tulang belakang) yang mempengaruhi kinerja latihan dan fungsi otot dan tidak dapat dijelaskan oleh faktor-faktor perifer yang mempengaruhi fungsi otot.Pada individu yang sehat, kelelahan sentral dapat terjadi dari latihan yang berkepanjangan dan berhubungan dengan perubahan neurokimia di otak, terutama yang melibatkan serotonin (5-HT), noradrenalin, dan dopamine. Kelelahan sentral memainkan peran penting dalam bekerja.
Kelelahan di tempat kerja tidak hanya berdampak pada kesehatan mental dan fisik pekerja, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan keselamatan orang-orang di sekitar mereka. Keletihan dapat menyebabkan kurangnya kewaspadaan, reaksi yang lebih lambat terhadap sinyal atau situasi, dan mempengaruhi kemampuan pekerja untuk membuat keputusan yang baik.
Kelelahan mental adalah hasil dari aktivitas otak yang berlebihan. Itu bisa terjadi ketika Anda menghabiskan terlalu banyak usaha mental pada proyek atau tugas. Kita mungkin bangga dengan kemampuan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengerjakan tugas, hari demi hari. Tetapi setiap kekuatan, dibawa ke ekstrem, menjadi liabilitas. Akhirnya terjadi overdrive dan yang dihasilkan adalah kelelahan mental.
Oleh karena itu kelelahan dapat menyebabkan berbagai macam gejala fisik, mental dan emosional lainnya termasuk. Penyebab dari kelelahan mental akan:
Sebagai cara mengatasi kelelahan yang berlebihan baik itu kelelahan otak, kelelahan fisik, kelelahan mental yang berkepanjangan. Sangat penting bagi kita untuk:
Dalam bekerja hendaknya tetap memelihara antusiasme. Senangi apa yang Anda kerjakan dan kerjakan apa yang Anda senangi.
Kesimpulan:
Kelelahan adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan berbagai macam kondisi, tetapi umumnya diterima sebagai perasaan sangat lelah atau mengantuk akibat tidur yang tidak cukup, kerja mental atau fisik yang berkepanjangan, atau periode stres atau kecemasan yang diperpanjang. Tugas yang membosankan atau berulang dapat meningkatkan perasaan lelah.
Inilah yang mengakibatkan motivasi kerja karyawan meningkat maupun menurun. Dengan pengelolaan yang baik melalui manajemen kelelahan kerja setiap pekerja seharusnya mampu mengurangi tingkat kelelahan tersebut selain dari eksternal itu sendiri.
Sebagai karyawan yang demotivasi adalah tidak akan produktif, tentu akan menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Pernahkan kita mendalami "Berapa jam kerja dalam seminggu?" "Berapa kali setiap sabtu harus masuk?" dll yang akhirnya kelelahan terjadi.
Pertanyaan tentang motivasi karyawan berkaitan dengan kelelahan kerja diatas tentu sangat penting untuk melihat tingkat kelelahan yang kita alami sebagai karyawan. Karena motivasi seseorang dalam bekerja akan terpengaruh dari gejala, jenis, faktor penyebab kelelahan itu sendiri. Tentu ini tidak bisa dianggap 'sepele' apalagi akan berdampak besar selain kepada perusahaan tetapi juga diri sendiri.
Untuk motivasi kerja karyawan dalam manajemen kelelahan kerja, simak ulasannya.
Baca Juga:
Teori Motivasi Kerja
Teori dua faktor (juga dikenal sebagai teori motivasi-higiene Herzberg dan teori dual-faktor) menyatakan bahwa ada faktor-faktor tertentu di tempat kerja yang menyebabkan kepuasan kerja, sementara serangkaian faktor yang terpisah menyebabkan ketidakpuasan.
Jika dilihat Teori Dua-Faktor, ada empat kemungkinan kombinasi:
- High Hygiene + High Motivation: Situasi ideal di mana karyawan sangat termotivasi dan memiliki sedikit keluhan.
- High Hygiene + Low Motivation: Karyawan memiliki sedikit keluhan tetapi tidak memiliki motivasi tinggi. Pekerjaan itu dilihat sebagai gajinya.
- Low Hygiene + Motivasi Tinggi: Karyawan termotivasi tetapi memiliki banyak keluhan. Situasi di mana pekerjaan itu menyenangkan dan menantang tetapi gaji dan kondisi kerja tidak secara normal.
- Low Hygiene + Rendah Motivasi: Ini adalah situasi terburuk di mana karyawan tidak termotivasi dan memiliki banyak keluhan.
Akan tetapi menurut hierarki kebutuhan yang dicetuskan psikolog Abraham Maslow dalam makalah tahun 1943 berjudul "A Theory of Human Motivation". Inti dari teori ini adalah bahwa kebutuhan paling dasar individu harus dipenuhi sebelum mereka termotivasi untuk mencapai kebutuhan tingkat yang lebih tinggi.
Dari teori-teori motivasi kerja menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pentingnya pengelolaan atau manajemen kelelahan dalam bekerja sebagai langkah menghidari demotivasi. Kelelahan bekerja selain merugikan perusahaan, juga akan berpengaruh terhadap tingkat keselamatan kerjanya.
Kelelahan dan Demotivasi
Kelelahan dalam bekerja tidak timbul dengan sendirinya tapi ada gejala yang menjadi faktor penyebabnya sehingga seseorang akhirnya demotivasi. Adapun gejala-gelaja kelelahan tersebut:
1. Tidak dapat berkonsentrasi terhadap yang dikerjakan
Banyak hal yang dapat membuat pekerja tidak dapat fokus terhadap pekerjaannya. Seperti diketahui setiap gangguan, interupsi konstan, sampai perasaan frustrasi yang sering terjadi ini dapat mengakibatkan seseorang tidak dapat bekerja dengan konsentrasi.
2. Perlambatan dan hambatan persepsi dan reaksi.
Perlambatan karena rintangan juga hambatan persepsi serta reaksi, umumnya berhubungan dengan kreativitas terkait dengan kualitas fundamental dari pemikiran dan bagaimana kita memanfaatkan pengetahuan dari pengalaman sebelumnya, seperti fleksibilitas dan toleransi ambiguitas dan rasa takut dan kecemasan yang tidak diketahui.
3. Penurunan kemauan atau dorongan untuk kerja.
Di luar rasa frustrasi karena memiliki tekanan atau lainnya, penurunan dorongan bekerja bisa disebabkan oleh ketidakpuasan pekerjaan Anda sendiri, ini terlepas dari masalah moral di perusahaan. Secara internal juga bisa dikarenakan oleh manajemen mikro kelelahan, kurangnya kemajuan, kerawanan pekerjaan hingga tidak percaya pada kepemimpinan perusahaan.
4. Kurangnya efisiensi kegiatan fisik dan mental.
Latihan membantu ingatan dan memikirkan baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat kegiatan fisik maupun mental, contohnya olahraga tuntu akan meningkatkan kemampuan untuk merangsang pelepasan faktor pertumbuhan di otak, pertumbuhan pembuluh darah baru di otak, dan bahkan kelangsungan hidup sel-sel otak baru.
Secara tidak langsung, olahraga meningkatkan suasana hati dan tidur, serta mengurangi stres dan kecemasan. Masalah di bidang ini sering menyebabkan atau berkontribusi pada gangguan kognitif bahkan akan menimbulkan kondisi mudah lelah.
Dengan melihat dari gejala kelelahan ketika bekerja tersebut, maka terdapat beberapa bentuk atau jenis kelelahan.
Jenis Kelelahan Bekerja
Adapun jenis jenis kelelahan yang sering dialami pekerja, terdiri dari lima jenis.
1. Kelelahan karena lingkungan
Lingkungan kerja yang memiliki pencahayaan yang baik, suhu yang nyaman, dan tingkat kebisingan yang wajar. Menentukan tingkat kelelahan yang dialami oleh perkerja. Bersikap fleksibel saat menugaskan pekerja yang mungkin lelah dengan tugas yang tidak sensitif terhadap keselamatan.
2. Kelelahan penglihatan
Ini juga sangat berkaitan dengan kelelahan dalam bekerja yang diakibatkan oleh lingkungan diatas
3. Kelelahan saraf
Kelelahan sistem saraf pusat, atau kelelahan sentral adalah bentuk kelelahan yang terkait dengan perubahan dalam konsentrasi sinaptik neurotransmitter dalam sistem saraf pusat (SSP; termasuk otak dan sumsum tulang belakang) yang mempengaruhi kinerja latihan dan fungsi otot dan tidak dapat dijelaskan oleh faktor-faktor perifer yang mempengaruhi fungsi otot.Pada individu yang sehat, kelelahan sentral dapat terjadi dari latihan yang berkepanjangan dan berhubungan dengan perubahan neurokimia di otak, terutama yang melibatkan serotonin (5-HT), noradrenalin, dan dopamine. Kelelahan sentral memainkan peran penting dalam bekerja.
4. Kelelahan fisik umum
Kelelahan di tempat kerja tidak hanya berdampak pada kesehatan mental dan fisik pekerja, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan keselamatan orang-orang di sekitar mereka. Keletihan dapat menyebabkan kurangnya kewaspadaan, reaksi yang lebih lambat terhadap sinyal atau situasi, dan mempengaruhi kemampuan pekerja untuk membuat keputusan yang baik.
5. Kelelahan mental
Kelelahan mental adalah hasil dari aktivitas otak yang berlebihan. Itu bisa terjadi ketika Anda menghabiskan terlalu banyak usaha mental pada proyek atau tugas. Kita mungkin bangga dengan kemampuan menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengerjakan tugas, hari demi hari. Tetapi setiap kekuatan, dibawa ke ekstrem, menjadi liabilitas. Akhirnya terjadi overdrive dan yang dihasilkan adalah kelelahan mental.
Oleh karena itu kelelahan dapat menyebabkan berbagai macam gejala fisik, mental dan emosional lainnya termasuk. Penyebab dari kelelahan mental akan:
- Kelelahan kronis atau kantuk
- Sakit kepala
- Pusing
- Sakit atau sakit otot
- Kelemahan otot
- Memperlambat refleks dan respons
- Gangguan pengambilan keputusan dan penilaian
- Kemurungan, seperti lekas marah
- Gangguan koordinasi tangan ke mata
- Kehilangan nafsu makan
- Mengurangi fungsi sistem kekebalan tubuh
- Pandangan yang kabur
- Masalah memori jangka pendek
- Konsentrasi yang buruk
- Halusinasi
- Mengurangi kemampuan untuk memperhatikan situasi yang dihadapi
- Motivasi rendah.
Cara Mengatasi Kelelahan Dalam Bekerja
Sebagai cara mengatasi kelelahan yang berlebihan baik itu kelelahan otak, kelelahan fisik, kelelahan mental yang berkepanjangan. Sangat penting bagi kita untuk:
1. Bersikap positif terhadap pekerjaan.
Dalam bekerja hendaknya tetap memelihara antusiasme. Senangi apa yang Anda kerjakan dan kerjakan apa yang Anda senangi.
2. Bersantai sejenak.
Gunakan waktu istirahat untuk rileks dan bersantai. Lakukan olah napas dengan menarik napas dalam-dalam untuk beberapa saat. Ini akan meningkatkan tenaga dan konsentrasi saat bekerja.
3. Bekerja secara sistematis.
Buatlah skala prioritas terhadap pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan. Ini akan membuat Anda tidak terburu-buru dalam bekerja.
4. Nikmati humor dan tertawa.
Bisa dengan membaca buku tentang humor atau anekdot, bisa pula dengan berkelakar bersama teman-teman sekerja. Humor dan tertawa dapat membangkitkan tenaga dan kebugaran sebagai langkah mengatasi kelelahan. Akan lebih mudah menghadapi pekerjaan dengan senyum ketimbang dengan gerutu.
5. Lakukan aktivitas fisik.
Untuk mengendorkan otot-otot yang mulai kaku lakukan gerak badan atau senam ringan, di dalam atau di luar ruang kerja. Ini merupakan cara mengatasi kecapean yang tepat apabila kita sudah merasa capek dan lelah.
6. Banyak minum air putih.
Untuk mengendorkan otot-otot yang mulai kaku lakukan gerak badan atau senam ringan, di dalam atau di luar ruang kerja. Cara mengatasi lelah berkepanjangan dengan meminum air putih tentu akan menyegarkan tubuh dan menghidari kita dari dehidrasi karena lelah berkepanjangan.
Kesimpulan:
Kelelahan adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan berbagai macam kondisi, tetapi umumnya diterima sebagai perasaan sangat lelah atau mengantuk akibat tidur yang tidak cukup, kerja mental atau fisik yang berkepanjangan, atau periode stres atau kecemasan yang diperpanjang. Tugas yang membosankan atau berulang dapat meningkatkan perasaan lelah.
Inilah yang mengakibatkan motivasi kerja karyawan meningkat maupun menurun. Dengan pengelolaan yang baik melalui manajemen kelelahan kerja setiap pekerja seharusnya mampu mengurangi tingkat kelelahan tersebut selain dari eksternal itu sendiri.
Post a Comment for "Motivasi Kerja Karyawan: Manajemen Kelelahan Kerja"