PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI, FUNGSI, RUANG LINGKUP, SERTA CONTOHNYA

Pengertian Manajemen Produksi adalah salah satu dari bidang manajemen yang peduli dengan fungsi operasi hingga pengendalian proses produksi dalam perancangan ulang operasional bisnis pada produksi barang atau jasa.


Manajemen produksi, juga disebut manajemen operasi bertujuan untuk memastikan bahwa semua bergerak lancar pada tingkat yng dipersyaratkan. Teknik pengelolaan saat penerapannya bukan hanya bermanfaat di pabrik tapi layanan perusahaan lainnya. Sebagai contoh dalam operasi manufaktur, ruang lingkup manajemen operasi mencakup tanggung jawab atas desain produk, perencanaan hingga pengontrolan; melibatkan kapasitas, kualitas, organisasi dan contoh-contoh pengawasan tenaga kerja.


Manajemen produksi dan operasi adalah tentang transformasi input produksi dan operasional menjadi output jika didistribusikan, memenuhi kebutuhan pelanggan. Pada proses diagram dibawah ini, umumnya disebut dengan "Proses Konversi".


pengertian manajemen produksi dan operasi menurut para ahli



Untuk lebih memahami tentang operasional manajemen produksi, simak ulasannya.


PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI MENURUT PARA AHLI

Manajemen terdiri dari fungsi saling terkait untuk menciptakan kebijakan perusahaan dan mengatur, merencanakan, mengendalikan, dan mengarahkan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan kebijakan tersebut. Beberapa para ahli menjelaskan pengertian manajemen produksi dalam pandangan yang berbeda seperti:


1. Sofjan Assauri (2008: 18)

Menurut Sofjan Assauri menyatakan bahwa pengertian manajemen produksi dalam operasi ekonomi adalah merupakan kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan serta menambah kegunaan atau utilitas suatu barang maupun jasa.


2. Hani Handoko MBA (1993: 3)

Pengertian manajemen produksi serta operasi menurut Hani Handoko, usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya, tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan mentah dsb, dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produksi dan jasa.


3. Fogarty dalam Eddy Herjanto (2008: 20)

Sedangkan menurut Fogarty yang diterjemahkan oleh Eddy Herjanto, pengertian dari manajemen produksi dan operasi adalah suatu proses secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.


4. Irham Fahmi, (2012:3)

Irham Fahmi mengemukakan bahwa manajemen produksi adalah suatu ilmu yang membahas secara komprehensif bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan mempergunakan metodologi ilmiah dengan mengarahkan serta mengatur sumberdaya untuk mencapai suatu hasil produksi yang diinginkan.


Dari definisi-definisi para pakar diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa istilah manajemen mencakup semua kegiatan maupun aktivitas yang menghasilkan barang atau jasa serta kegiatan pendukung atau penunjang dari operasional dalam menghasilkan output sehingga terciptanya peningkatan produktivitas, perlindungan karyawan dari bahaya fisik, dll.


Tentu saja manajemen produksi dan operasi dapat diterapkan dan berguna bagi hampir semua organisasi, seperti pabrik pengolahan industri, manufaktur, perhotelan, perbengkelan, bank, rumah sakit, perkebunan, sekolah, pemerintah, layanan hingga jasa.


FUNGSI MANAJEMEN PRODUKSI

Secara umum, output ekonomi bukanlah fungsi input (matematis), karena setiap input yang diberikan dapat digunakan untuk menghasilkan serangkaian keluaran. Untuk memenuhi definisi matematis suatu fungsi, fungsi produksi biasanya diasumsikan ketika menentukan keluaran maksimum yg dapat diperoleh dari serangkaian masukan yng diberikan.


Adapun secara garis besar, ada empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi jika melihat dari pendapat Sofjan Assauri;


1. Proses pengolahan.

Proses dalam pengolahan ini termasuk pengolahan dari awal sampai akhir. Proses pengolahan terdiri dari operasi yang dilakukan dari awal dan berlanjut sampai menjadi produk/ Jasa. Ini juga mencakup metode serta teknik ketika digunakan saat pengolahan berupa masukan/ input.


2. Jasa Penunjang.

Sangat diperlukan penunjang dalam sebuah proses, dimana jasa penunjang tersebut merupakan sarana berupa pengorganisasian dalam menetapkan juga cara yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan sehingga pengolahan dilaksanakan secara efektif dan efisien.


3. Perencanaan.

Perencanaan ini banyak keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.


4. Pengendalian atau pengawasan.

Pangendalian dan pengawasan ini mengambil fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud juga tujuan ketika penggunaan maupun pengolahan masukan/ input sesuai dengan perencanaan.


Dari uraian sebelumnya jika dilihat peran manajemen produksi dalam perusahaan, maka peran tersebut mencakup fungsi, sistem dan keputusan. Apabila peran ini tidak berjalan dengan baik memungkinkan aliran produksi akan menemukan kendala. Dengan memaksimalkan peran manajemen dlam hal ini operasional; peningkatan produktivitas bisnis akan tercapai bahkan memungkinkan terciptanya aktivitas bernilai (Value Added).


Baca Juga:



LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI

Ruang lingkup manajemen operasi dan produksi dari penerapannya dengan melihat segmentasi pasar dalam hal produk, harga dan volume dipasok ke departemen produksi, berdasarkan perencanaan produksi:


1. Sumber daya manusia.

Sumber daya manusia merupakan bagian integral dari proses produksi dan juga merupakan masukan penting. Perencanaan tenaga manusia oleh departemen sumber daya manusia memainkan peran utama dalam merekrut, memilih, melatih, mengevaluasi dan memberdayakan angkatan kerja.


2. Strategi Operasi.

Keanekaragaman produk dan layanan yang tersedia di pasar harus dipertimbangkan sebelum menentukan strategi operasi. Strategi-strategi operasi tersebut termasuk;
  • Keputusan dan kebijakan berhubungan desain. Untuk keputusan ini harus mencakup kepada keputusan jangka panjang dalam penentuan desain produk yang akan dibuat, lokasi maupun tata letak pabrik, dll.
  • Kebijakan dan keputusan mengenai transformasi. Berbeda dengan keputusan desain, ini umumnya bersifat sifatnya jangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis dan operasional.
  • Keputusan atau kebijakan mengenai perbaikan. Tentu saja disinilah peran penting penerapan lean manufacturing di perusahaan, dimana lean manufacturing adalah cara untuk menghilangkan pemborosan (waste). begitu juga dengan perancangan untuk mencapai kebutuhan spesifik konsumen tanpa menimbulkan kerugian.



Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari manajemen produksi dan operasi di pabrik mupun layanan lainnya. Secara detail perencanaan dan pengendalian produksi mencakup bidang-bidang:


1. Material (Bahan baku)

Merencanakan pengadaan bahan baku, komponen dan suku cadang dalam jumlah dan spesifikasi dalam waktu yang tepat dan cepat, mulai dari sumber yang tepat dan pada harga yang tepat. Pembelian, penyimpanan, pengendalian persediaan, standarisasi, pengurangan varietas, analisis nilai dan inspeksi merupakan aktivitas kegiatan lainnya berhubungan dengan material.


2. Metode

Menentukan dan memilih metode pengolahan terbaik dari beberapa alternatif. Ini juga termasuk menentukan urutan operasi terbaik dalam rencana proses dan perencanaan peralatan, dll.


3. Mesin dan peralatan

Metode manufaktur terkait dengan fasilitas produksi yang tersedia dalam sistem produksi. Ini harus melibatkan fasilitas seperti perencanaan, perencanaan kapasitas, alokasi dan pemanfaatan pabrik dan peralatan, mesin, dll. Bukan hanya itu, akan tetapi juga melibatkan kebijakan penggantian peralatan, kebijakan pemeliharaan dan jadwal perawatan, pembuatan alat dan pemeliharaan alat dll.


4. Tenaga kerja

Merencanakan tenaga kerja mulai dari anggota tim, supervisor dan manajerial yang memiliki keahlian dan keahlian yang sesuai dengan yang dibutuhkan.


5. Aliran Produksi

Menentukan arus kerja, penanganan material di pabrik dan urutan operasi atau langkah pengolahan. Dalam contoh kasus VSM, ketika akan melakukan langkah-langkah membuat value stream mapping (VSM) dengan mempertimbangkan tata letak area produksi, lokasi penyimpanan untuk bahan baku, komponen hingga barang setengah jadi juga sistem penanganan material. Contoh kasus dalam VSM bertujuan untuk menentukan aliran yang dapat menghilangkan pemborosan ini menjadi bagian dari ruang lingkup penting.


Lokasi dan layout pabrik menentukan bagaimana startegi operasional produksi berjalan, karena baik itu lokasi maupun layout yang tidak tepat maka akan menimbulkan pemborosan dalam penerapan lean manufacturing di perusahaan. Perbaikan layout bisa dimulai dengan langkah-langkah membuat VSM yang kemudian dibuat perubahan berdasarkan pengidentifikaisan layout yg tidak tepat.


Hal ini akan sangat memberikan manfaat dalam contoh kasus value steam mapping diatas bagi kegiatan manajemen operasi dalam hubungannya dalam proses produksi dan operasional.



KESIMPULAN DEFINISI MANAJEMEN PRODUKSI, FUNGSI, RUANG LINGKUP, DAN CONTOHNYA

Walaupun manajemen produksi biasa disebut juga dengan manajemen operasi karena operasi dan produksi memiliki hubungan yang sangat erat. Akan tetapi bukan berarti bahwa hubungan antara operasi dengan produksi tidak memiliki perbedaan.


Perbedaan produksi dan operasi bisa dilihat dari beberapa perbedaan dalam kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya dalam operasional produksi. Perbedaan operasi lebih kepada inovasi maupun teknologi baru yang diterapkan dalam praktik bisnis.





Daftar Pustaka


Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-2. Alfabeta. Bandung.

Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi. Edisi Ketiga. Grasindo. Jakarta.

T. Hani Handoko, Dr., M.B.A., 1993. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. BPFE. Yogyakarta.

Post a Comment for "PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI, FUNGSI, RUANG LINGKUP, SERTA CONTOHNYA"