Arti Value Added Atau Sesuatu Yang Bernilai Terhadap Pelanggan – Dalam pelaksanaan lean manufacturing, anda mungkin tidak asing mendengar kata VA atau Value Added, akan tetapi bagi anda yang baru mulai mengenal tentang lean akan terasa asing dengan kata tersebut.
Value added jika kita artikan dalam bahasa Indonesia adalah bernilai tambah, lalu apa sebenarnya makna dari value added ini dan bagaimana cara mengetahui serta melihat sesuatu yang bernilai tambah dalam pelaksanaan lean.
Pengertian VA atau Value Added (VA) adalah sesuatu yang memiliki nilai, dan bisa dikatakan bernilai karena hal tersebut merupakan sesuatu yang dihasilkan dan dibayar oleh pelanggan. Sesuatu yang bernilai ataupun memiliki nilai tambah bisa dilihat dari proses, langkah maupun kegiatan yang sudah semestinya dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan itu sendiri.
Value added (VA) umumnya akan diukur berdasarkan permintaan pelanggan dengan hasil berupa kepuasan dari layanan yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Dalam proses produksi pada manufaktur, pelanggan bisa diartikan penerima proses yang telah kita kerjakan. Kepuasan pelanggan tidak serta merta diukur dari harga akan tetapi bisa juga diukur dari waktu dan pengerjaan yang tidak menyulitkan bagi penerima hasil kerja kita.
Secara umum jika kita berbicara tentang proses produksi, ada alur yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Berdasarkan alur yang ada maka pelanggan adalah orang ataupun departemen yang menerima hasil yang kita buat.
Dari kedua hal tersebut, maka anda harus lebih teliti melihat elemen dari proses dalam menghasilkan waktu serta kualitas yang kemudian akan menghasilkan tingkat kepuasan terhadap pelanggan.
Pemetaan dalam proses tersebut terkait dengan bagaimana melihat elemen tersebut mempengaruhi kinerja yang kemudian menghasilkan waktu lebih dibandingkan waktu yang telah dijadikan standar atau target dalam menyelesaikan satu pekerjaan.
Seperti contoh yang kami sebutkan diatas, misal dalam pembuatan kerah baju dibutuhkan beberapa gerakan dalam pengerjaannya dan elemen-elemen lain yang menunjang pengerjaan pembuatan kerah baju. Elemen-elemen yang bisa dikatakan sesuatu yang bernilai seperti elemen menjahit kerah baju, karena kerah baju tidak akan terbuat jika tidak di jahit. Dan elemen pendukung lainnya yang kemudian akan dikatakan sebagai elemen NVAN atau bisa dikatakan sesuatu yang tidak dibutuhkan akan tetapi harus dilakukan, seperti mengambil material kerah tersebut dan menaruh material setelah dijahit. Mengambil material untuk dijahit dan menaruhnya setelah dijahit adalah sesuatu yang bukan bernilai tambah, karena hal tersebut bukan pekerjaan yang menghasilkan satu produk.
Kesimpulan: Sesuatu yang bernilai (VA) merupakan hasil yang baik yang dibutuhkan berdasarkan permintaan pelanggan, karena pelanggan tidak akan melihat bagaimana anda membuat, seberapa banyak proses serta waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan permintaannya.
Misalkan jika anda ingin membeli pizza, yang andah butuhkan dan anda bayar adalah produk pizza itu sendiri, dan produk yang ada beli yaitu adalah rasa dari pizza, karena anda tidak akan membeli pizza jika rasa pizza tersebut tidak sesuai dengan selera anda, walaupun anda disajikan dengan harga murah dan mendapatkan pizza dengan ukuran besar.
Andapun tidak akan peduli seberapa banyak orang yang dibutuhkan dalam membuat pizza tersebut, jadi bisa disimpulkan bahwa sesuatu yang bernilai dalam hal ini tentang pizza adalah rasa dari pizza bukan bentuk maupun ukuran ataupun cover yang membungkusnya.
Dari contoh-contoh diatas baik itu dalam produksi maupun dalam kehidupan sehari-hari dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang bernilai (VA) harus melihat apa yang diharapkan oleh pelanggan dan waktu yang dibutuhkannya. Ketika value added telah ditentukan maka perlu adanya standard dan harus diikuti serta dilakukan oleh karyawan dalam menjalankan proses-proses tersebut, sehingga menghasilkan sesuatu kepuasan terhadap pelanggan.
Disinilah peran penting system lean dalam menjaga sesuatu yang bernilai (VA) agar diikuti oleh setiap pekerja, sehingga pemborosan yang disebabkan oleh sesuatu yang tidak bernilai (NVA) tidak terjadi.
Demikian tulisan kami tentang Pengertian Value Added (VA) Beserta Contohnya, baik itu dalam praktek manufaktur maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi pelaksana lean dalam organisasi perusahaan terutama manufacturing serta pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com. Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada blogcoretangw.blogspot.com, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.
Value added jika kita artikan dalam bahasa Indonesia adalah bernilai tambah, lalu apa sebenarnya makna dari value added ini dan bagaimana cara mengetahui serta melihat sesuatu yang bernilai tambah dalam pelaksanaan lean.
Pengertian VA atau Value Added (VA) adalah sesuatu yang memiliki nilai, dan bisa dikatakan bernilai karena hal tersebut merupakan sesuatu yang dihasilkan dan dibayar oleh pelanggan. Sesuatu yang bernilai ataupun memiliki nilai tambah bisa dilihat dari proses, langkah maupun kegiatan yang sudah semestinya dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan itu sendiri.
Value added (VA) umumnya akan diukur berdasarkan permintaan pelanggan dengan hasil berupa kepuasan dari layanan yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan. Dalam proses produksi pada manufaktur, pelanggan bisa diartikan penerima proses yang telah kita kerjakan. Kepuasan pelanggan tidak serta merta diukur dari harga akan tetapi bisa juga diukur dari waktu dan pengerjaan yang tidak menyulitkan bagi penerima hasil kerja kita.
Secara umum jika kita berbicara tentang proses produksi, ada alur yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Berdasarkan alur yang ada maka pelanggan adalah orang ataupun departemen yang menerima hasil yang kita buat.
Cara Menentukan Value Added Atau Sesuatu Yang Bernilai
Untuk menentukan VA dalam suatu kegiatan atau aktivitas maupun proses, baiknya anda tentukan terlebih dahulu apa yang dibutuhkan oleh pelanggan. Kebutuhan untuk menghasilkan permintaan pelanggan umumnya dilihat dari:- Waktu, ketepatan waktu dalam menyelesaikan permintaan pelanggan akan menghasilkan kepuasan terhadap pelanggan. Oleh karena itu dibutuhkan pengukuran terhadap waktu berdasarkan jumlah dari permintaan dan waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan permintaan tersebut.
- Kualitas, Hal ini memang menjadi tolak ukur penting bagi pelanggan dalam menerima hasil yang diminta. Dengan kualitas yang baik maka kepuasan pelanggan akan terbangun. Kualitas bukan hanya terkait dengan produk akan tetapi juga terhadap pelayanan.
Dari kedua hal tersebut, maka anda harus lebih teliti melihat elemen dari proses dalam menghasilkan waktu serta kualitas yang kemudian akan menghasilkan tingkat kepuasan terhadap pelanggan.
Contoh Value Added (VA) Atau Sesuatu Yang Bernilai
Sesuatu yang memiliki nilai dan berharga, berarti sesuatu yang diterima tanpa cacat maupun kekurangan dan harus sesuai dengan permintaan. Untuk kesesuaian dalam permintaan baik itu dalam segi waktu maupun hasil maka sesuatu yang bernilai harus sesuai dengan SOP dari pengerjaan itu sendiri.Contoh value added dalam proses produksi.
Dalam proses produksi seperti pada manufacturing, dalam mengerjakan sebuah produk dibutuhkan line yang menghubungkan satu proses dengan proses yang lainnya. Misal dalam pembuatan satu produk pakaian dalam sebuah perusahaan garment, dibutuhkan pengerjaan proses per proses dan pengerjaan itu sudah pasti saling berhubungan dan berkesinambungan. Jika dalam satu proses seperti pembuatan kerah baju dibutuhkan waktu 10 detik untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, akan tetapi pada kenyataannya pembuatan baju tersebut dihasilkan lebih dari 10 detik, maka perlu dilakukan pemetaan terhadap elemen-elemen yang terdapat pada proses tersebut.Pemetaan dalam proses tersebut terkait dengan bagaimana melihat elemen tersebut mempengaruhi kinerja yang kemudian menghasilkan waktu lebih dibandingkan waktu yang telah dijadikan standar atau target dalam menyelesaikan satu pekerjaan.
Seperti contoh yang kami sebutkan diatas, misal dalam pembuatan kerah baju dibutuhkan beberapa gerakan dalam pengerjaannya dan elemen-elemen lain yang menunjang pengerjaan pembuatan kerah baju. Elemen-elemen yang bisa dikatakan sesuatu yang bernilai seperti elemen menjahit kerah baju, karena kerah baju tidak akan terbuat jika tidak di jahit. Dan elemen pendukung lainnya yang kemudian akan dikatakan sebagai elemen NVAN atau bisa dikatakan sesuatu yang tidak dibutuhkan akan tetapi harus dilakukan, seperti mengambil material kerah tersebut dan menaruh material setelah dijahit. Mengambil material untuk dijahit dan menaruhnya setelah dijahit adalah sesuatu yang bukan bernilai tambah, karena hal tersebut bukan pekerjaan yang menghasilkan satu produk.
Kesimpulan: Sesuatu yang bernilai (VA) merupakan hasil yang baik yang dibutuhkan berdasarkan permintaan pelanggan, karena pelanggan tidak akan melihat bagaimana anda membuat, seberapa banyak proses serta waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan permintaannya.
Contoh Value Added dalam kehidupan sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari anda bisa juga berperan sebagai pelanggan, dimana anda membutuhkan layanan yang baik serta memuaskan anda. Dari menempatkan diri sebagai pelanggan maka anda kan mudah melihat dan menentukan bagian atau proses maupun tahapan mana yang anda bisa kategorikan sebagai sesuatu yang bernilai.Misalkan jika anda ingin membeli pizza, yang andah butuhkan dan anda bayar adalah produk pizza itu sendiri, dan produk yang ada beli yaitu adalah rasa dari pizza, karena anda tidak akan membeli pizza jika rasa pizza tersebut tidak sesuai dengan selera anda, walaupun anda disajikan dengan harga murah dan mendapatkan pizza dengan ukuran besar.
Andapun tidak akan peduli seberapa banyak orang yang dibutuhkan dalam membuat pizza tersebut, jadi bisa disimpulkan bahwa sesuatu yang bernilai dalam hal ini tentang pizza adalah rasa dari pizza bukan bentuk maupun ukuran ataupun cover yang membungkusnya.
Dari contoh-contoh diatas baik itu dalam produksi maupun dalam kehidupan sehari-hari dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang bernilai (VA) harus melihat apa yang diharapkan oleh pelanggan dan waktu yang dibutuhkannya. Ketika value added telah ditentukan maka perlu adanya standard dan harus diikuti serta dilakukan oleh karyawan dalam menjalankan proses-proses tersebut, sehingga menghasilkan sesuatu kepuasan terhadap pelanggan.
Disinilah peran penting system lean dalam menjaga sesuatu yang bernilai (VA) agar diikuti oleh setiap pekerja, sehingga pemborosan yang disebabkan oleh sesuatu yang tidak bernilai (NVA) tidak terjadi.
Demikian tulisan kami tentang Pengertian Value Added (VA) Beserta Contohnya, baik itu dalam praktek manufaktur maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi pelaksana lean dalam organisasi perusahaan terutama manufacturing serta pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com. Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada blogcoretangw.blogspot.com, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.
Post a Comment for "PENGERTIAN VALUE ADDED ATAU VA DALAM LEAN MANUFACTURING"