Pengertian Waste adalah aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah (Non-Value Added) atau pengertian lain biasa disebut dengan Muda pada penerapan Lean Manufacturing (production).
Para ahli menggolongkan waste menjadi 7 waste akan tetapi ada juga menyebutkan 8 waste. Diluar dari perbedaan tersebut, jika dikemukakan dalam bahasa Indonesia arti waste yaitu pemborosan.
Pemborosan adalah aktivitas yang ingin dihilangkan oleh penggerak usaha terutama pada aliran sistem produksi. Dengan memahami 7 pemborosan (waste), tentu bagi pelaksana sistem lean di perusahaan jasa / produk akan memudahkannya untuk melakukan peningkatan berkelanjutan lewat sistem produksi. Perlu diketahui bahwasanya 7 pemborosan sistem produksi adalah faktor penentu roda bisnis yaang harus tangani. Melalui sistem produksi tepat sasaran akan meningkatkan produktivitas dan mempertahankan perkembangan organisasi.
Jenis jenis waste yang diamati yakni 7 pemborosan (waste) dalam perusahaan layanan jasa produksi yang diidentifikasi oleh Taiichi Ohno sebagai bagian dari Toyota Production System (TPS). Jenis nya bisanya disingkat dengan TIMWOOD, Transportation, Inventory, Motion, Waiting, Overproduction, Over processing dan Defects.
1. Transportation, adalah pemindahan atau pengangkutan yang tidak diperlukan seperti penempatan sementara, penumpukan kembali, perpindahan barang.
2. Inventory, yaitu stok atau persediaan yang berlebihan atau material yang tidak diproses.
3. Motion, ialah waktu dan energi yang digunakan karena gerakan yang tidak memberikan nilai tambah, termasuk misalnya mencari, gerakan yang tidak efisien dan tidak ergonomis. Waste motion ini bisa berasal dari manusia atau mesin.
4. Waiting, Pemborosan ini termasuk antara lain aktivitas menunggui mesin otomatis, menunggu barang datang, menunggu approval.
5. Over processing / Extra processing, waste dari segala penambahan proses yang tidak diperlukan bagi produk yang hanya akan menambah biaya produksi.
6. Overproduction, Waste menghasilkan produk melebihi permintaan, ataupun lebih awal dari jadwal.
7. Defects, Merupakan produk atau layanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan akan menimbulkan pengerjaan ulang atau rework. Aktivitas ini tidak memberikan nilai tambah (Non-value Added).
8. Non-Utilized talent, Waste ini juga termasuk penambahan dari 7 waste yang lebih dulu dikenal. Menempatkan orang yang tidak terlibat langsung dalam proses menjadi aktivitas yang tak bernilai tambah, yang kemudian dikenal dengan 8 Waste.
Untuk 8 waste diatas, agar memudahkan kita mengingatnya disingkat DOWNTIME.
Para ahli menggolongkan waste menjadi 7 waste akan tetapi ada juga menyebutkan 8 waste. Diluar dari perbedaan tersebut, jika dikemukakan dalam bahasa Indonesia arti waste yaitu pemborosan.
Pemborosan adalah aktivitas yang ingin dihilangkan oleh penggerak usaha terutama pada aliran sistem produksi. Dengan memahami 7 pemborosan (waste), tentu bagi pelaksana sistem lean di perusahaan jasa / produk akan memudahkannya untuk melakukan peningkatan berkelanjutan lewat sistem produksi. Perlu diketahui bahwasanya 7 pemborosan sistem produksi adalah faktor penentu roda bisnis yaang harus tangani. Melalui sistem produksi tepat sasaran akan meningkatkan produktivitas dan mempertahankan perkembangan organisasi.
Jenis Waste (Pemborosan)
Jenis jenis waste yang diamati yakni 7 pemborosan (waste) dalam perusahaan layanan jasa produksi yang diidentifikasi oleh Taiichi Ohno sebagai bagian dari Toyota Production System (TPS). Jenis nya bisanya disingkat dengan TIMWOOD, Transportation, Inventory, Motion, Waiting, Overproduction, Over processing dan Defects.
1. Transportation, adalah pemindahan atau pengangkutan yang tidak diperlukan seperti penempatan sementara, penumpukan kembali, perpindahan barang.
2. Inventory, yaitu stok atau persediaan yang berlebihan atau material yang tidak diproses.
3. Motion, ialah waktu dan energi yang digunakan karena gerakan yang tidak memberikan nilai tambah, termasuk misalnya mencari, gerakan yang tidak efisien dan tidak ergonomis. Waste motion ini bisa berasal dari manusia atau mesin.
4. Waiting, Pemborosan ini termasuk antara lain aktivitas menunggui mesin otomatis, menunggu barang datang, menunggu approval.
5. Over processing / Extra processing, waste dari segala penambahan proses yang tidak diperlukan bagi produk yang hanya akan menambah biaya produksi.
6. Overproduction, Waste menghasilkan produk melebihi permintaan, ataupun lebih awal dari jadwal.
7. Defects, Merupakan produk atau layanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan akan menimbulkan pengerjaan ulang atau rework. Aktivitas ini tidak memberikan nilai tambah (Non-value Added).
8. Non-Utilized talent, Waste ini juga termasuk penambahan dari 7 waste yang lebih dulu dikenal. Menempatkan orang yang tidak terlibat langsung dalam proses menjadi aktivitas yang tak bernilai tambah, yang kemudian dikenal dengan 8 Waste.
Untuk 8 waste diatas, agar memudahkan kita mengingatnya disingkat DOWNTIME.
Post a Comment for "Waste, Harus dipahami oleh Ahli pelaksana Lean Manufacturing"