Penerapan 5R Pada Rumah Sakit - Tempat kerja yang rapih dan memiliki standar, menjadikan salah satu faktor meningkatnya efisiensi kerja. Area kerja yang tertata dengan baik akan memudahkan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dalam waktu yang singkat, dan hal ini bisa didapatkan jika penerapan konsep 5R dijadikan kebudayaan bagi setiap karyawan.
Membangun budaya 5R di lingkungan kerja rumah sakit merupakan cara awal bagaimana perusahaan melaksanakan serta mempraktekan konsep lean pada aktivitasnya atau umum di sebut dengan lean healthcare atau lean hospital. Prinsip 5R yaitu: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin memang di design untuk mengurangi pemborosan terutama pada tahap pencarian.
Penerapan budaya 5R merupakan pondasi dasar yang harus dijalankan sebelum menjalankan sistem lean, melalui konsep 5R akan memudahkan karyawan dalam mengidentifikasi permasalahan yang akan timbul atau preventing. Banyak berpendapat bahwa konsep 5R hanya butuh pelaksanaan dan tidak dibutuhkan analisis, akan tetapi berdasarkan pengalaman pengimplementasian 5R untuk menciptakan budaya tersebut justru dibutuhkan pendalaman serta pedoman.
Baca: Lean Hospital dalam Manajemen Rumah Sakit: Definisi, Konsep dan Metodologi
Dalam pelaksanaan sistem 5R yaitu rapih, sebaiknya gunakan juga visual management sehingga
memudahkan karyawan rumah sakit untuk mengidentifikasi barang atau sesuatu yang masih dibutuhkan maupun tidak. Salah satu visual yang dapat digunakan adalah visual display dalam pengidentifikasian alat maupun barang berupa label.
Penerapan lean healthcare dalam aktivitas rumah sakit melalui budaya 5R (ringkas), bisa dimulai dengan mengecek barang yang berada di area masing-masing. Tetapkan kategori barang-barang yang digunakan dan yang tidak digunakan. Jika anda melakukan penerapan lean rumah sakit berupa rapih di setiap area kerja, selain berpengaruh kepada pengurangan waktu mencari, juga akan membuat karyawan lebih nyaman.
Penempatan segala sesuatu yang tidak pada tempatnya, akan memiliki dampak kepada penumpukan di area kerja, dan penumpukan maupun berantakan di area kerja akan membuat karyawan kurang nyaman dan dibutuhkan pula area penyimpanan lebih besar ataupun luas.
Ringkas dan rapih dari pedoman 5S lean hospital memiliki hubungan yang saling terkait satu dengan lainnya, dan dapat disimpulkan bahwa:
Kebudayaan lean di rumah sakit dalam melakukan 5R berupa pembersihan yang dilakukan secara rutin oleh setiap karyawan akan berdampak kepada meningkatnya produktivitas serta kinerja karyawan rumah sakit.
Dari hasil audit yang dilakukan, anda dapat melakukan sharing best practice terhadap area yang belum bahkan tidak melakukan prinsip 5R pada aktivitasnya. Salah satu tujuan diadakannya rawat dengan penerapan audit adalah continuous improvement atau kaizen, sehingga menghasilkan standarisasi terbaik.
Sebuah standarisasi kerja tidak harus baku, akan tetapi harus terus diperbaiki sejalan dengan pelaksanaan kaizen dan perbaikan secara berkelanjutan, menyesuaikan dengan perjalanan waktu dan kebutuhan rumah sakit terhadap keinginan serta kepuasan pelanggan.
Kesimpulan: Konsep 5R (5S) merupakan metode yang efektif dalam menciptakan sebuah lingkungan kerja yang ideal dimana lingkungan kerja mempunyai dampak yang sangat besar terhadap mutu dan produktivitas.
Kebersihan, kenyamanan dan kesegaran tempat kerja mempunyai pengaruh terhadap motivasi SDM dalam bekerja. 5R (5S) merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan mentalitas dasar dari pekerja termasuk cara berpikir dan bertindak dalam pelaksanaan pekerjaan sehari hari serta sikap yang menunjang penerapan sistem manajemen perusahaan.
Demikian pembahasan tentang konsep dan tahapan Pelaksanaan 5R (5S) Di Rumah Sakit melalui lean healthcare (hospital), Semoga bermanfaat bagi anda yang sedang mencari referensi tentang lean Hospital serta cara penerapannya terutama bagi pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada Coretan Lean, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.
Membangun budaya 5R di lingkungan kerja rumah sakit merupakan cara awal bagaimana perusahaan melaksanakan serta mempraktekan konsep lean pada aktivitasnya atau umum di sebut dengan lean healthcare atau lean hospital. Prinsip 5R yaitu: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin memang di design untuk mengurangi pemborosan terutama pada tahap pencarian.
Penerapan budaya 5R merupakan pondasi dasar yang harus dijalankan sebelum menjalankan sistem lean, melalui konsep 5R akan memudahkan karyawan dalam mengidentifikasi permasalahan yang akan timbul atau preventing. Banyak berpendapat bahwa konsep 5R hanya butuh pelaksanaan dan tidak dibutuhkan analisis, akan tetapi berdasarkan pengalaman pengimplementasian 5R untuk menciptakan budaya tersebut justru dibutuhkan pendalaman serta pedoman.
Baca: Lean Hospital dalam Manajemen Rumah Sakit: Definisi, Konsep dan Metodologi
CARA MENERAPKAN 5R di RUMAH SAKIT
Konsep 5R adalah sebuah metode yang diterapkan untuk menciptakan suasana kerja yang rapi, bersih dengan tujuan produktivitas yang baik. Metode ini dapat digunakan sebagai awal dari pencegahan dan kemudahan anda dalam mendeteksi masalah yang akan timbul, berikut tahapan prinsip 5R.1. Seiri – Short – Ringkas.
Ringkas bisa diartikan sebagai pelaksanaan menyingkirkan hal yang tak perlu selama proses berlangsung hingga laju aktivitas bisa lancar tanpa mengalami hambatan seperti adanya pengantrian maupun penumpukan. Mendekatkan barang atau alat-alat yang dibutuhkan dalam sebuah proses, hal ini akan berdampak kepada kemudahan karyawan dalam mencari sesuatu yang dibutuhkan.Dalam pelaksanaan sistem 5R yaitu rapih, sebaiknya gunakan juga visual management sehingga
memudahkan karyawan rumah sakit untuk mengidentifikasi barang atau sesuatu yang masih dibutuhkan maupun tidak. Salah satu visual yang dapat digunakan adalah visual display dalam pengidentifikasian alat maupun barang berupa label.
Penerapan lean healthcare dalam aktivitas rumah sakit melalui budaya 5R (ringkas), bisa dimulai dengan mengecek barang yang berada di area masing-masing. Tetapkan kategori barang-barang yang digunakan dan yang tidak digunakan. Jika anda melakukan penerapan lean rumah sakit berupa rapih di setiap area kerja, selain berpengaruh kepada pengurangan waktu mencari, juga akan membuat karyawan lebih nyaman.
2. Seiton – Straighten – Rapih.
Rapikan kondisi seputar tempat bekerja misalnya pada rumah sakit. Pada prinsipnya Rapi dapat dilakukan dengan menyimpan barang sesuai dengan tempatnya. Kerapian area kerja merupakan kegiatan yang berdampak kepada kemudahan rumah sakit dalam melihat permasalahan yang terdapat pada area kerja.Penempatan segala sesuatu yang tidak pada tempatnya, akan memiliki dampak kepada penumpukan di area kerja, dan penumpukan maupun berantakan di area kerja akan membuat karyawan kurang nyaman dan dibutuhkan pula area penyimpanan lebih besar ataupun luas.
Ringkas dan rapih dari pedoman 5S lean hospital memiliki hubungan yang saling terkait satu dengan lainnya, dan dapat disimpulkan bahwa:
- Sangat perlu untuk Menghilangkan atau menyingkirkan item yang tidak perlu, dengan tujuan membuatnya lebih mudah untuk menemukan apa yang anda butuhkan. Selain menyingkirkan tools yang tidak diperlukan, dibutuhkan juga Merapihkan area kerja dengan menggunakan penataan barang yang berguna agar mudah dicari.
- Dengan kedua hal tersebut, anda HARUS mengidentifikasi lokasi item yang akan membantu anda menemukan hal-hal ataupun tools yang anda cari dan anda menempatkan tools tersebut ke tempat anda mengambilnya.
- Jika dibutuh waktu lama dalam mengambil barang, alat atau apapun yang anda perlukan itu akan memperlambat pengeksekusian pekerjaan anda. Hal ini yang akan menimbulkan pemborosan pada aktivitas di rumah sakit.
3. Seiso – Sweep and clean – Resik
Prinsip dari resik itu sendiri adalah membersihkan tempat/area kerja, mesin/peralatan dan barang-barang agar tidak terdapat debu dan kotoran. Aktivitas membersihkan harus dijadikan kebudayaan dalam kegiatan lean hospital serta dari berbagai level.Kebudayaan lean di rumah sakit dalam melakukan 5R berupa pembersihan yang dilakukan secara rutin oleh setiap karyawan akan berdampak kepada meningkatnya produktivitas serta kinerja karyawan rumah sakit.
4. Seiketsu – Systemize – Rawat
Untuk melakukan usaha ringkas, rapih dan resik secara rutin harus dilakukan standarisasi dalam penerapannya. Hal ini untuk menghidari adanya variasi aktivitas yang berpotensi akan menimbulkan permasalahan. Dan sangat diperlukan pengontrolan terhadap aktivitas ringkas, rapih dan resik, melalui sistem audit.Dari hasil audit yang dilakukan, anda dapat melakukan sharing best practice terhadap area yang belum bahkan tidak melakukan prinsip 5R pada aktivitasnya. Salah satu tujuan diadakannya rawat dengan penerapan audit adalah continuous improvement atau kaizen, sehingga menghasilkan standarisasi terbaik.
5. Shitsuke – Standardize – Rajin
Rajin maksudnya adalah hal yang menyangkut akuntabilitas manajemen dalam melatih seseorang untuk mengikuti segala peraturan yang berhubungan dengan aturan perusahaan yang menyangkut peningkatan kebersihan dan kenyamanan tempat kerja, dan juga hasil dari praktek kaizen yang dilakukan terhadap 4 konsep diatas.Sebuah standarisasi kerja tidak harus baku, akan tetapi harus terus diperbaiki sejalan dengan pelaksanaan kaizen dan perbaikan secara berkelanjutan, menyesuaikan dengan perjalanan waktu dan kebutuhan rumah sakit terhadap keinginan serta kepuasan pelanggan.
Kesimpulan: Konsep 5R (5S) merupakan metode yang efektif dalam menciptakan sebuah lingkungan kerja yang ideal dimana lingkungan kerja mempunyai dampak yang sangat besar terhadap mutu dan produktivitas.
Kebersihan, kenyamanan dan kesegaran tempat kerja mempunyai pengaruh terhadap motivasi SDM dalam bekerja. 5R (5S) merupakan sarana yang efektif untuk meningkatkan mentalitas dasar dari pekerja termasuk cara berpikir dan bertindak dalam pelaksanaan pekerjaan sehari hari serta sikap yang menunjang penerapan sistem manajemen perusahaan.
Demikian pembahasan tentang konsep dan tahapan Pelaksanaan 5R (5S) Di Rumah Sakit melalui lean healthcare (hospital), Semoga bermanfaat bagi anda yang sedang mencari referensi tentang lean Hospital serta cara penerapannya terutama bagi pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada Coretan Lean, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.
Tulisan terkait:
Post a Comment for "PENERAPAN 5R (5S) Di RUMAH SAKIT"