Total Quality Management (TQM)

KONSEP DASAR TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM).


Blogcoretangw.blogspot.com — Pada Dasarnya Manajemen Kualitas (Quality Management) atau lebih dikenal dengan Total Quality Management (TQM) Adalah Proses yang berkelanjutan untuk mencapai Tingkat Kualitas lebih baik dalam memenuhi Kebutuhan Pelanggan akan Produk dan Jasa Pelayanan yang Anda miliki (Continuously Performance Improvement).


Proses Perbaikan ini berlaku disetiap Level Operasional, Area Fungsional, dan Menggunakan Sumber Daya yang ada baik Manusia, Material, Waktu, Modal, Informasi dan lainnya.


TQM adalah Quality Management yang merupakan Tanggung Jawab semua Level Organisasi dengan Top Management sebagai Pengendali. TQM merupakan sebuah Definisi dari aktivitas dan kegiatan yang menggunakan alat bantu seperti:


Quality Planning (Perencanaan Kualitas)


Perencanaan Kualitas (Quality Planning) adalah Penetapan dan Pengembangan Tujuan dan Kebutuhan untuk sebuah Kualitas serta Penerapan Sistem Kualitas yang telah ditetapkan sebelumnya.


Perencanaan merupakan bagian dari sebuah Manajemen Strategi, sehingga arah dan tujuan organisasi dapat jelas dimengerti dan Dipahami seluruh level organisasi. Dan dalam jangka panjang, tujuan Organisasi harus selalu mengarah pada Quality First atau Kualitas yang Pertama.


Quality Control (Pengendalian Kualitas)


Teknik dan Aktivitas Operasional yang dipergunakan untuk memenuhi Persyaratan Kualitas.

Setiap Perencanaan yang telah dieksekusi atau dilaksanakan perlu memnuhi syarat Kontrol dan Monitoring yang tepat dan berkala.


Pengendalian Kualitas merupakan arahan agar quality planning berjalan sesuai koridor arah dan tujuan organisasi.


Quality Assurance (Jaminan Kualitas)


Tindakan yang terencana dan sistematik yang diimplementasikan dan didemonstrasikan guna memberikan kepercayaan yang cukup bahwa produk dan jasa layanan Anda akan memuaskan kebutuhan kualitas tertentu.


Dengan adanya sistematika Pengendalian Kualitas, maka output dan outcome organisasi Anda akan menjadi sebuah merek ternama yang terjamin mutu dan kualitasnya.


Disinilah Anda dan Tim memerlukan Feedback dari pihak internal ataupun eksternal tentang Produk dan Jasa yang telah diberikan.


Quality Improvement (Peningkatan Kualitas)


Tindakan yang diambil guna meningkatkan nilai produk dan jasa untuk pelanggan melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas melalui struktur organisasi.


Dengan banyaknya Inputan, Masukan, Kritikan dan Umpan Balik (feedback), maka Anda akan memasuki tahapan berikutnya dari sebuah Quality Management yakni Peningkatan Kualitas atau Quality Improvement.


Empat Besaran mengenai Konsep Dasar Total Quality Improvement cukup memperjelas Keterkaitan satu dan lainnya dalam Pengembangan Budaya Improvement dalam Perusahaan Anda.


Meski cukup banyak definisi tentang Manajemen Kualitas, namun pada dasarnya Quality Management selalu berfokus pada Perbaikan Berkesinambungan untuk Peningkatan Pelayanan Pelanggan, baik Internal atau Eksternal.


Quality Management adalah Integrasi semua Sumber Daya Manusia, Suppliers dan Customers dalam Lingkungan Perusahaan (Corporate Environment).


Quality Management adalah Kemampuan atau Kapabilitas yang melekat pada Sumber Daya Manusia serta merupakan Proses yang Terkontrol bukan Kebetulan Belaka.


7 KONSEP PROGRAM TQM YANG EFEKTIF:


Ada tujuh konsep program TQM yang efektif, yaitu:

1. Perbaikan Berkesinambungan


TQM membutuhkan perbaikan berkesinambungan yang tidak pernah berhenti yang mencakup orang, peralatan, pemasok, bahan, dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah setiap aspek dari operasi perusahaan dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan yang tidak akan pernah dapat diraih, tetapi selalu diupayakan.


2. Six Sigma


Six sigma adalah program untuk menghemat waktu, meningkatkan kualitas, dan menurunkan biaya. Six sigma juga merupakan sebuah sistem yang menyeluruh yaitu suatu strategi karena berfokus pada kepuasan pelanggan total, disiplin karena mengikuti six sigma improvement model formal, dan sekumpulan perangkat (lembar perangkat, diagram sebab-akibat, diagram pareto, diagram alir, histogram, dan statistical process control) untuk memperoleh dan mempertahankan kesuksesan dalam bisnis.


3. Pemberdayaan Pekerja


Pemberdayaan pekerja berarti melibatkan pekerja pada setiap langkah proses produksi. Ada beberapa cara untuk memberdayakan pekerja:
  • Membina jaringan komunikasi yang melibatkan pekerja
  • Membentuk para pekerja yang bersikap terbuka dan mendukung
  • Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan tsaf kepada para pekerja di bagian produksi
  • Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi
  • Menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim-tim dan lingkaran-lingkaran kualitas



4. Benchmarking


Benchmarking merupakan pemilihan standar kinerja yang mempresentasikan kinerja terbaik dari suatu proses atau aktivitas. Benchmarking meliputi pemilihan standar produk, jasa, biaya atau kebiasaan yang mewakili suatu kinerja terbaik dari proses atau aktivitas serupa dengan proses atau aktivitas Anda. Langkah menetapkan benchmark antara lain:
  • Menetapkan apa yang akan dijadikan benchmark
  • Membentuk tim benchmark
  • Mengidentifikasi mitra-mitra benchmark
  • Mengumpulkan dan menganalisis informasi benchmark
  • Mengambil tindakan untuk menyamai atau melebihi benchmark



Ukuran-ukuran kinerja khusus yang digunakan dalam benchmark meliputi persentase cacat, biaya per unit atau per pesanan, waktu proses per unit, waktu respon layanan, imbal hasil investasi, tingkat kepuasan pelanggan, dantingkat ingatan pelanggan.


5. Just in Time


Konsep JIT diadakan untuk perbaikan berkesinambungan dan penyelesaikan masalah. Dalam konsep JIT, barang diproduksi dan diantarkan saat mereka dibutuhkan (saat ada permintaan). JIT berkaitan dengan kualitas dalam beberapa hal:
  1. JIT memangkas biaya kualitas
  2. JIT meningkatkan kualitas



Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta sistem JIT yang lebih baik dan mudah digunakan. Tujuan memiliki persediaan adalah melindungi kinerja produksi yang buruk yang disebabkan oleh kualitas yang tidak dapat diandalkan. Jika kualitasnya konsisten, maka JIT membuat perusahaan dapat mengurangi semua biaya yang terkait pada persediaaan.


6. Konsep Taguchi Genichi


Taguchi Genichi memberikan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki kualitas produk dan proses, yaitu:


Ketangguhan kualitas (quality robuustness)


Produk berkualitas tangguh adalah produk yang dapat diproduksi secara beragam dan konsisten dalam segala kondisi manufaktur dan lingkungan yang kurang baik dan bukan menghilangkan penyebabnya. Taguchi menyarankan bahwa menghilangkan pengaruh biasanya lebih murah daripada menghilangkan penyebab, dan lebih efektif dalam memproduksi produk yang tangguh. Dengan cara ini, variasi kecil dalam bahan dan proses tidak akan mengganggu kualitas produk.


Fungsi kerugian kualitas(quality loss function)


Quality loss function (QLF) mengidentifikasikan semua biaya yang berkaitan dengan kualitas rendah dan menunjukan bagaimana biaya ini meningkat jika kualitas produk semakin jauh dengan keinginan pelanggan. Biaya ini tidak hanya meliputi ketidakpuasan pelanggan, tetapi juga biaya garansi dan jasa, biaya pemeriksaan internal, perbaikan, scrap, dan biaya-biaya yang dianggap sebagai biaya bagi masyarakat.


Kualitas berorientasi sasaran (target oriented quality)


Kualitas berorientasi sasaran merupakan sebuah filosofi perbaikan terus menerus untuk membuat kualitas produk tepat sesuai dengan sasaran.


7. Perangkat Manajemen Kualitas Total


Perangkat manajemen kualitas total antara lain adalah lembar periksa, diagram sebab-akibat, diagram pareto, diagram alir, histogram, dan statistical process control (SPC)


Demikian pembahasan mengenai Konsep dasar Total Quality Management (TQM), dan konsep program TQM yang paling efektif. Semoga bahasan yang dishare blogcoretangw.blogspot.com bermanfaat.

Tag — Manajemen Kualitas — Quality Management

Post a Comment for "Total Quality Management (TQM)"