Apa Itu Total Quality Management (TQM)

Total Quality Management - TQM, adalah metode dimana manajemen dan karyawan dapat terlibat dalam perbaikan terus menerus dalam produksi barang dan jasa. Ini adalah kombinasi antara alat manajemen kualitas dan manajemen yang ditujukan untuk meningkatkan profit bisnis dan mengurangi kerugian akibat praktek pemborosan (waste).


Meskipun tidak ada pendekatan oleh para ahli mencakup pengertian yang disepakati secara luas, namun upaya TQM biasanya sangat banyak mengacu pada tools dan teknik pengendalian mutu yang telah dikembangkan sebelumnya. TQM menjadi perhatian luas selama akhir 1980an dan awal 1990an sebelum dibayangi oleh ISO 9000, Lean Manufacturing, dan Six Sigma.


Pada prinsipnya dibutuhkan beberapa elemen untuk menyatakan bahwa satu layanan ataupun produk telah memenuhi unsur dari manajemen mutu terpadu. Untuk lebih mengetahui pendefinisan tentang Total Quality Management atau umum dikenal dengan TQM, berikut ulasannya di blogcoretangw.blogspot.com:


Apa Itu Total Quality Management (TQM)


Definisi TQM


Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan yang digunakan organisasi untuk memperbaiki proses internal mereka dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan melibatkan sumber daya lain yang digunakan, tentu saja harus menerapkan tujuh prinsip penting Total Quality Management sebagai dasar untuk semua aktivitas perusahaan agar memiliki nilai (Value).


Dalam bisnis, teknik dan manufaktur, Quality memiliki interpretasi pragmatis sebagai inferioritas atau superioritas sesuatu; Ini juga didefinisikan sebagai prinsip untuk tujuan. Kualitas adalah atribut perseptual, kondisional, dan agak subyektif bahkan dapat dipahami secara berbeda oleh setiap orang bahkan para ahli sekalipun. Konsumen dapat berfokus pada spesifikasi kualitas suatu produk / jasa, atau bagaimana perbandingannya dengan pesaing di pasar. Produsen mungkin mengukur kualitas kesesuaian, atau tingkat dimana produk / layanan diproduksi dengan benar.


Sumber daya pendukung dapat mengukur kualitas sejauh produk dapat diandalkan, dipertahankan, atau berkelanjutan. Item berkualitas (barang yang memiliki kualitas) memiliki kemampuan untuk melakukan pelayanan yang memuaskan dan sesuai untuk tujuan yang telah ditetapkan.


Seperti diketahui bahwa pertumbuhan dari bisnis adalah tujuan utama pengusaha maupun pemilik bisnis. Melalui penerapan TQM dalam aktivitas bisnis melalui cara kreatif meningkatkan profit bisnis perusahaan, dimana meningkatkan profit ini harus melibatkan seluruh manajemen dan karyawan. Cara tersebut pasti berhasil jika organisasi mampu meningkatkan motivasi kerja mereka termasuk dalam hal kualitas.


Prinsip-Prinsip Utama TQM


Agar dapat memenuhi harapan pelanggan, sebuah organisasi harus merangkul 5 prinsip-prinsip dari TQM. Apabila prinsip-prinsip ini tidak dilakukan memungkinkan penerapan TQM diperusahaan akan kurang berhasil, Adapun prinsip TQM yang dimaksud:



1. Menghasilkan kualitas kerja untuk pertama kalinya.


Kualitas kerja adalah hal penting harus diperhatikan, dalam pengertian diberdayakannya sumber daya manusia untuk membuat keputusan dalam memperbaiki proses serta diberi pelatihan terus menerus untuk mengembangkan keterampilan mereka.


Menghasilkan produk atau layanan berkualitas melalui hasil kerja saat pertama kali tanpa menimbulkan rework atau pengerjaan ulang maka akan menghilangkan jenis pemborosan (waste). Kualitas kerja dengan memperhatikan mutu atau biasa disebut dengan RFT (Right First Time) maupun FTT (First time through) tentu melalui cara kreatif perbaikan berkesinambungan (Kaizen) agar profit meningkatkan.


Ini merupakan manajemen kualitas yang berupa In Station Quality (ISQ), Tujuan dari In Station Process Control (ISPC) adalah untuk menghasilkan produk berkualitas di dalam stasiun dan menghilangkan pemborosan, dengan mencegah kerusakan dari produksi dan melewati proses melalui penggunaan alat serta prosedur standar. Artinya RFT (Right First Time) meliputi penyelesaian masalah manufaktur operator di tingkat mereka, dan kontrol proses oleh dirinya.


2. Fokus pada pelanggan.


Melibatkan semua elemen atau layanan yang memenuhi atau melampaui harapan pelanggan. Termasuk melibatkan produk itu sendiri, fungsinya, atribut, kenyamanan dan bahkan sarana dimana informasi tentang produk diterima oleh pelanggan. Tentu pelanggan memiliki fokus terhadap permintaannya agar sesuai dengan harapan mereka.


Banyak unsur-unsur TQM agar mencapai yang diharapkan, kepuasan merupakan unsur penting dalam pemenuhan mutu layanan dan produk. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri untuk mencapai hal tersebut tentu memiliki hambatan dan banyak faktor-faktor penghambat ketika mencoba untuk keberhasilannya. Faktor penghambat bisa datang dari internal maupun eksternal organisasi.


3. Memiliki pendekatan strategis untuk perbaikan.


Seperti diketahui bahwa upaya TQM harus melalui pendekatan serta metode perbaikan yang strategis. Perbaikan secara terus-menerus (continuous improvement) dengan menggunakan pendekatan ilmiah ketika menyelesaikan satu masalah serta mengacu pada tools maupun teknik pengendalian mutu, seperti Siklus PDCA.


Dengan memiliki pendekatan strategis terhadap perbaikan, proses dikembangkan dan diuji untuk memastikan kualitas produk atau layanan. Ini juga melibatkan serta memastikan pemasok menawarkan pasokan berkualitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk.


Sebagai contoh penerapannya, bagian pembelian memonitor setiap ulasan dari suplier untuk menentukan apakah tingkat mutu yang diberikan mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya. Karena suplier juga bagian dari penentu apakah produk yang dihasilkan bermutu atau tidak.


4. Perbaiki terus menerus.

Perbaikan secara terus menerus meliputi selalu menganalisa cara kerja yang dilakukan untuk menentukan apakah cara paling efektif atau efisien, membuat perbaikan dan upaya untuk mencapai yang terbaik sepanjang waktu, hal ini bisa dilakukan dengan aktivitas Kaizen.


Kaizen adalah budaya kerja Jepang dalam sejarah nya teori Kaizen berujuan untuk memotivasi karyawan dalam ikut serta melakukan perbaikan. Dr. W. Edward Deming menjadikan Kaizen sebagai cara untuk membangun serta meningkatkan profit bisnis perusahaan pada masa itu.


Melibatkan seluruh unsur dan elemen dari manajemen mutu terpadu untuk ikut andil dalam perbaikan Total Quality Management (TQM). Menjadikan elemen-elemen ini sebagai komitmen juga strategi untuk mencapai peningkatan laba keuntungan bisnis perusahaan jika pelanggan merasa puas. Bukan hal mustahil profit usaha meningkat jika hambatan TQM diselesaikan dengan melibatkan mereka.


Selain itu bagian sumber daya manusia harus tertarik untuk memastikan karyawan memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan mereka. Dengan memiliki karyawan yang berkualitas dan terlatih dalam tim, maka In Station Quality (ISQ) akan berjalan efektif. Setiap hambatan pada proses layanan dan produk akan mudah terdeteksi agar segera diperbaiki, dan dilakukan perbaikan.


5. Saling menghormati dan kerja tim.

Dorong rasa saling menghormati untuk kerja tim adalah adalah penting karena akan menumbuhkan budaya lean untuk keunggulan satu organisasi dengan mengetahui bahwa setiap karyawan dari atas ke bawah hierarki memegang prinsip utama TQM yang sama.


Itulah mengapa TQM bukan hanya mengenai pengendalian mutu secara statistik, karena pengendalian mutu juga perlu adanya kerja sama tim agar mutu / kualitas terjaga. Pengendalian ini bisa diawali dari self check dan successive check dalam In Station Process Control (ISPC) agar mutu dapat terkendali.


Model TQM


Kerangkan model dalam TQM agar sukses menerapkannya di perusahaan, sebuah organisasi harus berkonsentrasi pada delapan elemen atau unsur utama.


Total Quality Management (TQM) telah diciptakan untuk menggambarkan sebuah filosofi yang membuat kualitas menjadi kekuatan pendorong di balik prakarsa kepemimpinan, perancangan, perencanaan, dan perbaikan. Untuk ini, TQM membutuhkan bantuan dari delapan elemen kunci tersebut. Unsur-unsur ini bisa dibagi menjadi empat kelompok sesuai fungsinya:


1. Etics.


Etika adalah disiplin yang berkaitan dengan baik dan buruk dalam situasi apapun. Ini merupakan subjek dua sisi yang ditunjukkan oleh etika organisasi dan individu. Etika organisasi menetapkan kode etik bisnis yang menguraikan pedoman yang harus dipatuhi oleh semua karyawan dalam kinerja pekerjaan mereka. Etika individu mencakup hak pribadi atau kesalahan.


2. Integritas.


Integritas menyiratkan kejujuran, moral, nilai, keadilan, dan kepatuhan terhadap fakta dan ketulusan. Ciri khasnya apa yang pelanggan (internal atau eksternal) harapkan dan pantas dapatkan. Banyak terjadi kebalikan dari integritas dan hal ini membuat komponen TQM tidak berjalan baik.


3. Kepercayaan.


Kepercayaan adalah hasil sampingan dari integritas dan perilaku atau etika. Tanpa kepercayaan, kerangka kerja TQM tidak bisa dibangun. Kepercayaan itulah yang dapat memupuk partisipasi semua anggota. Hal ini memungkinkan pemberdayaan yang mendorong untuk memiliki rasa kepemilikan atas kebanggaan dan ini mendorong komitmen. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan pada tingkat yang sesuai dalam organisasi. Karena penerapan Total Quality Management (TQM) perbaikan terus-menerus dan membantu memastikan bahwa pengukuran berfokus pada perbaikan proses dan tidak digunakan untuk menyalahkan orang. Kepercayaan sangat penting untuk menjamin kepuasan pelanggan. Jadi, kepercayaan membangun lingkungan kerjasama tim kerja yang penting bagi TQM.


4. Training.


Pelatihan atau tarining sangat penting bagi karyawan untuk menjadi sangat produktif sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Seorang pengawas bertanggung jawab penuh untuk menerapkan TQM di dalam departemen mereka, dan mengajarkan filosofinya kepada anggota TQM. Pelatihan dan training yang dibutuhkan karyawan adalah keterampilan interpersonal, kemampuan untuk berfungsi dalam tim, pemecahan masalah (problem solving), pengambilan keputusan, analisis dan peningkatan kinerja manajemen pekerjaan, ekonomi bisnis dan keterampilan teknis.


Hai ini penting sebagai bagian dari langkah-langkah membentuk tim. Langkah-langkah TQM dalam pembentukan organisasi yang berfokus kepada perbaikan melalui Kaizen tentu merupakan langkah tepat.


5. Kerja tim.

Tentu dalam bekerja membutuhkan sebuah tim, oleh karena itu kerja tim dengan kerja sama yang baik akan menjadikan peningkatan terhadap kualitas kerja karyawan.


Untuk menjadi sukses dalam bisnis, kerja tim juga merupakan elemen utama dari TQM. Dengan penggunaan tim, bisnis akan menerima solusi dan masalah yang lebih cepat dan lebih baik. Tim juga memberikan perbaikan yang lebih permanen dalam proses dan operasi. Dalam tim, orang merasa lebih nyaman mengangkat masalah yang mungkin terjadi, dan bisa mendapatkan pertolongan dari pekerja lain untuk mencari solusi.


6. Kepemimpinan.

Leadership mungkin elemen terpenting dalam TQM. Kepemimpinan di pengendalian mutu mengharuskan manajer untuk memberikan visi yang inspiratif, membuat arahan strategis yang dipahami oleh semua orang dan menanamkan nilai yang membimbing bawahan. Agar mutu terpadu sukses dalam meningkatkan profit bisnis, atasan harus berkomitmen dalam memimpin karyawannya.


7. Komunikasi.

Mulai dari pondasi sampai atap rumah TQM, semuanya terikat oleh jalur komunikasi yang kuat. Ini bertindak sebagai penghubung penting antara semua elemen TQM. Komunikasi berarti pemahaman umum tentang gagasan antara pengirim dan penerima. Keberhasilan mutu terpadu menuntut komunikasi dengan dan di antara semua anggota organisasi, pemasok dan pelanggan.


Manjemen harus tetap membuka saluran komunikasi dimana karyawan dapat mengirim dan menerima informasi tentang proses juga langkah-langkah TQM. Komunikasi ditambah dengan berbagi informasi yang benar sangat penting. Agar komunikasi menjadi kredibel, pesan harus jelas dan penerima harus menafsirkannya sesuai keinginan pengirim.


8. Pengakuan.

Pengakuan adalah elemen terakhir dan terakhir di keseluruhan sistem. Ini harus disediakan untuk saran dan prestasi baik untuk tim maupun individu. Karyawan berusaha untuk menerima pengakuan untuk diri mereka sendiri dan tim mereka. Mendeteksi dan mengenali kontributor merupakan tugas terpenting seorang atasan.


Jika pengakuan ada, maka bisa terjadi perubahan besar dalam harga diri, produktivitas, kualitas dan jumlah usaha yang diberikan pada tugas sedang dihadapi. Pengakuan datang dalam bentuk terbaiknya ketika segera mengikuti tindakan yang telah dilakukan oleh seorang karyawan


Apa Itu Manajemen Kualitas Total (TQM)



Perusahaan yang menerapkan praktek TQM dalam financial performance diharapkan memiliki hubungan yang positif terutam jika sejalan dengan JIT (Just in Time). Para ahli manufaktur memastikan bahwa hubungan antara strategi organisasi, Total Quality Management (TQM) sangat mempengaruhi keuntungan perusahaan-perusahaan layanan dan jasa.


Pilar TQM



Total Quality Management (TQM) mencakup semua kegiatan yang membantu mengenalkan kualitas sebagai target sistem dan menjaminnya dalam jangka panjang. Sistem Total Quality Management dibangun di atas lima pilar:
  1. Safety.
  2. Health protection.
  3. Environmental protection.
  4. Quality.
  5. Assurance.

5 pilar TQM inilah yang seharusnya menjadi karakteristik dalam langkah-langkah membuat total quality management bekerja untuk perusahaan. Pilar-pilar ini harus menjadi bagian tidak terpisahkan.



Kesimpulan Apa yang dimaksud dengan TQM



Total Quality Management (TQM) bukan hanya dapat diterapkan di perusahaan, akan tetapi juga bisa di dalam pendidikan. Manajemen mutu terpadu pada pendidikan juga harus memenuhi komponen untuk mengindari timbulnya faktor penghambat ketika akan melakukan langkah-langkah penerapannya.


Komponen dalam TQM untuk continuous improvement dapat dilakukan dengan langkah-langkah melibatkan seluruh elemen pekerja dengan komitmen melalui strategi organisasi. Improvement adalah penting melalui PDCA Cycle, dimana PDCA sebagai metode ilmiahnya.


Pentungnya unsur dari 5 pilar dalam total quality management untuk dijalankan agar mendapat manfaat yang diharapkan. Manfaat-manfaat TQM untuk meningkatkan laba atau keuntungan perusahaan dengan menghilangkan pemborosan.


Dalam lean manufacturing atau lean production biasa disebut dengan lean adalah pondasi dasar yang harus dilakukan dengan fokus costumer satisfaction yaitu mengidentifikasi pemborosan dan menghilangkannya.


Disinilah peran penting TQM dan JIT dalam hubungan untuk menjadi pilar utama saat penerapan lean manufacturing di perusahaan baik otomotif, pabrik, layanan maupun jasa. Just in Time (JIT) juga tidak bisa mengabaikan bahwa hubungan TQM dan JIT sangat erat.

Post a Comment for "Apa Itu Total Quality Management (TQM)"