Pengertian TPM atau Total Productive Maintenance - Total yang artinya keseluruhan waktu hitang yang berdampak pada performance perusahaan, Productive artinya sebuah tujuan untuk meningkatkan produktivitas sebuah perusahaan, sedangkan Maintenance itu sendiri adalah keseluruhan aktifitas, termasuk didalamnya departemen perawatan, mekanik desain dan sebagainya.
Jadi Total Productive maintenance atau TPM secara garis besar bisa diartikan sebagai keseluruhan aktifitas yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dalam segi alat atau mesin dengan melibatkan departeman yang berkaitan dengan mesin tersebut.
TPM ini sangat diperlukan untuk dasar-dasar dari pencegahan kerusakan mesin dan pencegahan dari hilangnya waktu produsi dikarenakan mesin yang tidak siap digunakan atau difungsikan, banyak perusahaan mengabaikan hal ini, karena beranggapan bahwa biaya perawatan sangatlah besar, akan tetapi tanpa memperhitungkan keuntungan jangka panjang, seperti produktifitas yang menurun jika terjadi kerusakan pada mesin, dan juga biaya perbaikan yang akan memakan biaya yang sangat besar tentunya. Di dalam TPM untuk perusahaan yang telan menjalankan praktek lean, umumnya ada 6 kerugian besar yang berdampak pada tingkat performance sebuah perusahaan.
Dari ketidaksiapan mesin untuk mengimbangi produksi yang sedang berjalan, maka perusahaan akan mengalami beberapa kerugian baik dari segi waktu, biaya maupun dari segi sumber daya. Hal ini dikarenakan perusahaan harus mebayar biaya over time, memakan waktu perawatan atau perbaikan, juga berdampak pada hasil atau produktivitas perusahaan serta bedampak pula pada rendahnya kualitas produk yang dihasikan.
Disini perlu adanya peran management untuk meminta agar pelaksanaan TPM berjalan dengan lancar.
Perawatan mesin secara skala kecil yang bisa dilakukan oleh operator pengguna mesin, seperti pengecekan kondisi mesin bagian luar, oli mesin, peraatan keselamatan yang ada pada mesin dan sebagainya.
Perawatan berkala ini pada umumnya meggunaka cek list untuk memastikan bahwa operator sudah merawat maupun mesin dengan baik, dan cek list ini juga bisa digunakan sebagai standard bagian-bagian dari mesin mana saja yang harus di cek oleh operator tersebut, jika di temukan kerusakan yang sangat besar melalui check list tersebutlah department mekanik mengetahui mana yang harus diperbaiki ataupun diganti.
Perawatan untuk pencegahan terjadinya mesin rusak yang tidak bisa diprediksi dilakukan karena mesin rusak maupun mesin bisa beroperasi adalah inti dari pencegahan dini kerusakan mesin dan penganalisaan akar masalah.
Jika hal ini dilakukan maka kemungkinan kecil terjadinya kerusakan pada mesin yang tidak bisa diprediksi pada saat berjalannya suatu produksi.
Jika diihat dari segi pencegahan mesin rusak maka perusahaan akan siap bersaing dengan pesaing dari perusaan lain untuk mendapatkan kepuasan pelanggan, karena dari segi waktu perusahaan akan mampu mencapai target waktu yang telah ditentukan oleh pelanggan, danpenghematan biaya produksipun bisa terjadi, karena akan berkurangnya waktu lembur hanya dikarenakan proses produksi tertunda akibat dari penyetelan mesin atau perbaikan mesin rusak.
TPM sebenarnya bukan sebuah keterpaksaan yang harus dilakukan tapi TPM adalah sebuah kegiatan kebiasaan yang memang dilakukan atas dasar penghilangan pemborosan dan peningkatan produktivitas perusahaan.
Jadi Total Productive maintenance atau TPM secara garis besar bisa diartikan sebagai keseluruhan aktifitas yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dalam segi alat atau mesin dengan melibatkan departeman yang berkaitan dengan mesin tersebut.
TPM ini sangat diperlukan untuk dasar-dasar dari pencegahan kerusakan mesin dan pencegahan dari hilangnya waktu produsi dikarenakan mesin yang tidak siap digunakan atau difungsikan, banyak perusahaan mengabaikan hal ini, karena beranggapan bahwa biaya perawatan sangatlah besar, akan tetapi tanpa memperhitungkan keuntungan jangka panjang, seperti produktifitas yang menurun jika terjadi kerusakan pada mesin, dan juga biaya perbaikan yang akan memakan biaya yang sangat besar tentunya. Di dalam TPM untuk perusahaan yang telan menjalankan praktek lean, umumnya ada 6 kerugian besar yang berdampak pada tingkat performance sebuah perusahaan.
6 BIG LOSSES
6 kerugian besar yang berdampak pada performance perusahaan:- Mesin rusak yang tidak dapat diprediksi, ini yang sangat berbahaya dalam penentuan performance perusahaan, karena jika kerusakan mesin tidak dapat diprediksi maka kegiatan produksi akan terganggu dengan waktu perbaikan yang sangat lama. Karena dalam prusahaan lean manufacturing menunggu merupakan pemborosan yang HARUS dihilangkan.
- Waktu Change Over atau pergantian mesin, sudah dipastikan produksi akan terhenti pada saat pergantian style ataupun pergantian mesin, jika tidak ada persiapan yang matang maka waktu pergantian mesin akan memakan waktu yang sangat panjang terutama pada saat penyetean atau penyesuaian mesin pada style yang akan berjalan.
- Fungsi mesin pada masing masing tingkat kebutuhan, seperti pencahayaan yang berkurang dikarenakan mesin telah lama dipakai.
- Interval pemberhentian produksi, yang pada umumnya pemberhentian produksi dikarenakanperbedaaan interval pada saat produksi berjalan.
- Kualitas yang rendah, karena ketidak siapan mesin maka akan mengakibatkan pada permakan produk yang telah diproduksi dan sebagainya.
- Waktu pemanasan mesin, terkadang karena ketidak siapan mesin tersebut mengakibatkan banyaknya waktu perbuang dikarenakan kebutuhan waktu untuk memanaskan mesin.
Dari ketidaksiapan mesin untuk mengimbangi produksi yang sedang berjalan, maka perusahaan akan mengalami beberapa kerugian baik dari segi waktu, biaya maupun dari segi sumber daya. Hal ini dikarenakan perusahaan harus mebayar biaya over time, memakan waktu perawatan atau perbaikan, juga berdampak pada hasil atau produktivitas perusahaan serta bedampak pula pada rendahnya kualitas produk yang dihasikan.
Disini perlu adanya peran management untuk meminta agar pelaksanaan TPM berjalan dengan lancar.
SIAPA YANG MELAKUKAN TPM (TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE)
Lalu sebenarnya siapa saja yang harus ikut serta dalam peaksanaan TPM ini :- Sudah pasti Managemant, seperti yang disebutkan diatas. Jadi management memiliki tugas penting dalam jangka panjang agar pelaksanaan TPM berjalan konsisten.
- Setiap Karyawan harus ikut serta dan menanamkan pedoman dasar yaitu pencapaian nol kecelakaan kerja, nol permakan dan nol kerusakan pada mesin.
- Dan jika TPM ini berjalan dengan konsisten maka perlu dilanjutkan ke tingkat selanjutnya, yaitu autonomous maintenance.
AUTONOMOUS MAINTENANCE (AM)
Autonomous maintenance adalah perawatan yang berkala yang dilakukan oleh si pemegang mesin tersebut / operatordi bawah pengawasan department seperti mekanik, hal ini dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan yang tidak diprediksi.Perawatan mesin secara skala kecil yang bisa dilakukan oleh operator pengguna mesin, seperti pengecekan kondisi mesin bagian luar, oli mesin, peraatan keselamatan yang ada pada mesin dan sebagainya.
Perawatan berkala ini pada umumnya meggunaka cek list untuk memastikan bahwa operator sudah merawat maupun mesin dengan baik, dan cek list ini juga bisa digunakan sebagai standard bagian-bagian dari mesin mana saja yang harus di cek oleh operator tersebut, jika di temukan kerusakan yang sangat besar melalui check list tersebutlah department mekanik mengetahui mana yang harus diperbaiki ataupun diganti.
APA YANG HARUS DILAKUKAN SAAT PELAKSANAAN AUTONOMOUS MAINTENANCE (AM)
6 angkah yang harus dilakukan untuk melakukan AM, yaitu :- Melalui Pengecekkan dan pembersihan mesin baik dalam mesin maupun luar mesin tersebut.
- Identifikasi kebocoran oli, penyaring dan sebagainya.
- Identifikasi kerusakan mesin yang akan berdampak pada kegagaan produk yang mengakibatka permakkan.
- Buatlah Standar prosedur kerja perawatan mesin untuk A.M
- Training dan jelaskan dengan mendetai tentang prosedur sandar kerja untuk A.M yang telah di buat.
- Selalu lakukan Audit untuk prosedur standar kerja dengan tujuan perbaikan secara terus menerus, karena lean manufacturing ataupun praktek lean selalu berkaitan dengan perbaikan terus menerus dengan menghilangkan pemborosan.
Perawatan untuk pencegahan terjadinya mesin rusak yang tidak bisa diprediksi dilakukan karena mesin rusak maupun mesin bisa beroperasi adalah inti dari pencegahan dini kerusakan mesin dan penganalisaan akar masalah.
Baca :
Jika hal ini dilakukan maka kemungkinan kecil terjadinya kerusakan pada mesin yang tidak bisa diprediksi pada saat berjalannya suatu produksi.
Jika diihat dari segi pencegahan mesin rusak maka perusahaan akan siap bersaing dengan pesaing dari perusaan lain untuk mendapatkan kepuasan pelanggan, karena dari segi waktu perusahaan akan mampu mencapai target waktu yang telah ditentukan oleh pelanggan, danpenghematan biaya produksipun bisa terjadi, karena akan berkurangnya waktu lembur hanya dikarenakan proses produksi tertunda akibat dari penyetelan mesin atau perbaikan mesin rusak.
TPM sebenarnya bukan sebuah keterpaksaan yang harus dilakukan tapi TPM adalah sebuah kegiatan kebiasaan yang memang dilakukan atas dasar penghilangan pemborosan dan peningkatan produktivitas perusahaan.
Post a Comment for "TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)"