SISTEM KANBAN SERTA PRAKTEKNYA PADA LEAN MANUFACTURING

Sistem Kanban serta Prakteknya pada Lean Manufacturing  - Manufacturing di Indonesia terutama lean manufacturing menggunakan sistem kanban sebagai alat komunikasi antara pengguna atau pelanggan dalam produksi, seperti sewing dengan pemasok serta penyedia kebutuhan dari sewing tersebut seperti departemen cutting ataupun aksesoris, tujuannya agar penyedia menyediakan kebutuhan pelanggan tersebut dilakukan tepat waktu atau Just in Time. Sistem kanban ini memiliki aturan bahwa tidak boleh ada material yang bisa dipindahkan atau dikirim ke stasiun kerja berikutnya tanpa adanya kartu kanban ini.


Hal ini dilakukan agar tidak adanya penumpukan material terhadap stasiun kerja yang membutuhkan, dan juga agar tidak adanya kekurangan pasokan dari penyedia material untuk kebutuhan stasiun kerja yang membutuhkan, dan ini bisa dijadikan sebagai salah satu cara atau metode untuk mengurangi pemborosan terhadap aktivitas manufacturing baik itu pemborosan berdasarkan sumberdaya, biaya maupun material yang berlebihan. Selain itu tujuan pelaksanaan sistem kanban adalah sebagai mengendalikan WIP, mengurangi safety stock atau inventories dan Just In Time pengiriman potongan. Dengan demikian maka Lead Time produksi akan lebih cepat serta Kerapian lingkungan kerja juga maksimal.


Definis Kanban

Istilah kanban diambil dari bahasa Jepang yang artinya hampis sama dengan visible record atau signal dalam bahasa Indonesia bia diartikan catatan yang kelihatan atau tanda. Pada sistem lean Umumnya kanban digunakan dengan menggunakan alat berupa kartu, sehingga sering disebut dengan kartu kanban.
sistem kanban
Kartu Kanban
Sumber: Dok. https://blogcoretangw.blogspot.com



Ada dua jenis kartu kanban yang umumnya digunakan pada lean manufacturing, yaitu kanban produksi  atau biasa disebut dengan production kanban dan kanban pengambilan atau withdrawal kanban. withdrawal kanban umumnya menjelaskan jenis dan jumlah dari suatu produk yang akan ditarik dari proses yang sebelumnya, sedangkan production kanban, berisi tentang penjelasan dan spesifikasi  jenis dan quantity produk yang harus dikerjakan / dihasilkan dari proses yang sebelumnya. Jadi apabila jumlah dan tipe yang dibutuhkan oleh down stream sudah dipenuhi, maka up stream tidak boleh memproduksi tipe itu lagi.


Dalam praktek lean manufacturing, kanban ini digunakan menggunakan sistem informasi yang secara serasi mengendalikan jumlah produksi dalam setiap proses. Walaupun dalam prakteknya sistem kanban digunakan oleh lean manufacturting belum tentu just in time dapat tercapai, jika syarat dari sistem kanban ini tidak benar-benar dilakukan. Dan hal ini banyak terjadi pada perusahaan maupun lean manufacturing yang terdapat di Indonesia.


Kendala yang dihadapi dalam pemenuhan syarat sistem kanban ini umumnya terjadi karena kurang persiapannya dapertemen-departemen terhubung dengan permintaan dari pelanggan departemen tersebut. Ketidaksiapan departemen-departemen tersebut juga bukan hanya karena ketidaksiapan sumberdaya ataupun alat akan tetapi juga ketidaksiapan dari departemen-departemen sebelum mereka. Jadi sistem kanban akan berjalan dengan baik jika adanya keterhubungan anatar departemen-departemen satu dengan lainnya dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan dari departemen-department masing-masing.


Sistem Kanban

Dalam prakteknya kanban memiliki dua sistem yaitu sistem dorong dan sistem tarik. Kedua sistem ini memiliki perbedaan yang spesifik diantaranya sistem dorong mengendalikan hasil produksi atau output dengan mengendalikan pekerjaan yang dilakukan berdasarkan pesanan yang diperkirakan dengan mengukur persediaan work in process (WIP), sedangkan sistem tarik mengendalikan area produksi baru kemudian mengukur tingkat persediaan WIP.<

Sistem kanban dengan sistem dorong

Merupakan perpindahan material dan pembuatan produk dilakukan dengan cara mendorong material dari satu proses ke proses berikutnya dengan dimulai dari proses paling awal menuju ke proses paling akhir.  Dalam sekali beroperasi suatu pekerjaan akan mengalir terus dari satu proses berikutnya tanpa mempertimbangkan bagaimana dan apa yang akan terjadi pada proses terakhir. Aktivitas ini akan berlangsung terus menerus meskipun proses-proses sesudahnya tidak mengkonsumsi jumlah material yang di dorong dari proses sebelumnya. Sistem dorong merupakan proses beraliran tunggal atau umum disebut dengan single flow process. Dimana aliran jadwal  yang disusun dan aliran material dalam proses berada dalam arah yang sama.



Sistem kanban dengan sistem tarik

Sistem ini merupakan sistem pengendalian produksi dimana proses paling akhir dijadikan sebagai titik awal produksi. Dengan demikian rencana produksi yang diketahui, dengan jumlah dan tanggal yang telah ditentukan, diberikan kepada proses paling akhir. Dalam sistem tarik, proses sesudah akan meminta atau menarik material dalam proses sebelum berdasarkan pada kebutuhan actual dari proses sesudahnya. Dengan cara ini rencana proses produksi akan berjalan dari departemen produksi paling akhir ke departemen paling awal. Dalam sistem tarik jumlah persediaan diusahakan sekecil mungkin dan biasanya disimpan dalam lot yang berukuran standar dengan membatasi jumlah dari lot tersebut. Sistem tarik merupakan proses beraliran ganda(double flow process), dimana aliran material berada pada arah yang berbeda dengan aliran jadwal yang disusun.


Fungsi Sistem Kanban

Fungsi sistem kanban sebagai perintah.

Kanban berlaku sebagai alat perintah antara produksi dan pengiriman. Bila komponen perlu diambil atau perintah pengangkutan dikeluarkan dengan menuliskan alamat apa kanban. Alamat ini mengkonfirmasi proses tempat penyimpanan komponen yang telah diolah, dan menginformasikan proses sesudah tempat komponen yang dibutuhkan.

Fungsi sistem kanban sebagai pencegah produksi berlebih.

Setiap proses harus dikedalikan secara otonom, untuk memastikan bahwa setiap proses hanya memproduksi produk yang diminta oleh pelanggan. Dalam jumlah yang dibutuhkan serta sesuai dengan siklus waktu yang dibutuhkan atau ditargetkan pelanggan. Pengendalian otonom ini menjamin bahwa produksi tidak berlangsung dalam kecepatan produksi yang berlebih. Sistem kanban juga merupakan mekanisme pengendalian diri sehingga memungkinkan setiap proses melakukan penyesuaian kecil terhadap pasokanuntuk jadwal produksi bulanannya karena adanya fluktuasi permintaan bulanan.

Fungsi sistem kanban sebagai pengendalian visual.

Sistem kanban berlaku sebagai alat untuk pengendalian visual  karena bukan saja memberikan informasi numeric, akkan tetapi juga informasi fisik dalam bentuk kartu kanban.

Fungsi sistem kanban memperbaiki proses dan operasi manual.

Penggunaan sistem kanan untuk membantu perbaikan operasi sangat dibutuhkan karena peningkatan produktivitas memberikan perbaikan keuangan, sehingga memperbaiki perusahaan secara keseluruhan.
<


Fungsi sistem kanban pengurangan biaya pengelolaan.

Sistem kanban berfungsi mengurangi biaya manajemen dengan membantu mengurangi jumlah ahli perhitungan. Sifat sistem tarik kanban yang dirangkaikan dengan aliran informasi penjualan, dan juga berlakuk sebagai petunjuk kapan dan berapa banyak bahan yang diperlukan.


Secara ringkas kanban berfungsi untuk memberikan informasi pengambilan dan pengangkutan, memberikan informasi mencegah kelebihan produksi atau kelebihan pengangkutan, berlakusebagai perintah kerjayang ditempelkan langsung pada komponen.


Pendukung Sistem Kanban

Pendukung sistem kanban sebagai pelancaran produksi.

Pelancaran produksi merupakan syarat yang paling penting untuk produksi dengan kanban dan untuk meminimalkan waktu menganggur dalam hal tenaga kerja, perlengkapan dan abarang dalam pengolahan.



Pendukung sistem kanban sebagai pembakuan pekerjaan.

Operasi baku menunjukkan operasi rutin yang berurutan yang dilakukan oleh pekerja yang menangani berbagai  jenis mesin sebagai pekerja fungsi ganda. Operasi baku rutin menunjukkanurutan operasi yang harus dikerjakan oleh pekerja dalam proses penanganan ganda. Keseimbangan lini dapat dicapai diantara pekerja dalam bagian ini karena tiap pekerja akan mengakhiri semua proses operasi sesuai waktu siklus.



Pendukung sistem kanban sebagai pengurangan waktu penyiapan

Untuk menghemat waktu penyiapanperlu dilakukan dua fase penyiapan. Fase penyiapan eksternal yaitu seprti menyiapkan terlebih dahulu peralatan, cetakan, ataupun alat-alat yang diperlukan, serta memindahkan alat-alat yang telah digunakan. Sedangkan fase penyiapan internal, yaitu fase dimana pekerja memusatkan perhatian pada pergantian alat dengan perincian yang terdapat dalam pesanan berikutnya. Hal yang paling penting adalah mengubah sebnyak mungkin penyiapan internal menjadi penyiapan eksternal.


Pendukung sistem kanban sebagai aktivitas perbaikan.

Aktivitas perbaikan adalah suatu unsur pokok dalam pelaksanaan lean pada manufacturing, sehingga sistem produksi dapat berjalan dengan pencapaian tujuan produktivitas yang tinggi serta megikutsertakan setiap karyawan dalam menyumbangsi ide maupun saran lewat gugus kendali mutu.


Yang harus Diperhatikan dalam Pelaksanaan Sistem Kanban Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam praktek lean untuk mejalankan sistem kanban ini agar mencapai goal yang diharapkan. Diperlukan standar kerja yang setiap karyawan mengetahui dan memahami pelaksanaan dan praktek sistem kanban.


Untuk memaksimalkan sistem kanban, umumnya standar kerja dalam produksi pada lean manufacturing ini adalah sebagai berikut :
  • Pengawas / As.sewing line harus jeli dan tanggap terhadap sisa potongan  yang masih ada dalam box potongan (minimal hanya bertahan untuk 1 jam selanjutnya)
  • Di cutting area harus ada JADWAL HARIAN SEWING. Sewing daily schedule ini adalah penjabaran dari sewing schedule ka.pabrik
  • Posisi duduk pengantar potongan ke sewing line menghadap lampu andon signal, untuk memaksimalkan ketanggapan operator ketika lampu dinyalakan sewing line.
  • Operator pengantar potongan mempunyai waktu satu jam untuk mempersiapkan dan mengantar potongan ke sewing, setelah lampu andon dinyalakan sewing.
  • Pengawas harus selalu mengecek potongan yang sudah ditanda (dengan lengkap) untuk memastikan apa yang akan diminta dalam kanban sudah siap turun (siap tarik).
  • Operator cutting (pengantar potongan) harus informasi ke pengawas jika barang yang diminta, belum lengkap atau belum ada, dan pengawas harus membuat kanban susulan atau revisi kanban.
  • Jika dalam situasi abnormal, atau barang yang di minta urgent, tetapi tidak ada dalam permintaan kanban, maka boleh membuat kanban susulan pada saat itu juga, tapi dengan catatan harus persetujuan ka. supervisor dan menggunakan kanban express.
  • Untuk kanban bordir dan printing menggunakan surat jalan, jadi surat jalan dianggap sebagai kanban dari cutting ke bordir dan printing.
  • Dan digunakan papan kontrol kanban, untuk menilai seberapa tepat pengiriman dari supplier (tepat waktu, tepat jumlah, tepat kualitas).




Demikian coretan tentang Sistem Kanban serta Prakteknya pada Lean Manufacturing, semoga bermanfaat.


Jika anda suka, silahkan bagikan melalui tombol media sosial yang terdapat pada blogcoretangw.blogspot.com








Post a Comment for "SISTEM KANBAN SERTA PRAKTEKNYA PADA LEAN MANUFACTURING"