MEMANFAATKEN IDE TIDAK TERPAKAI

Menggunakan Ide Karyawan - Setiap karyawan pasti memiliki masukan atau ide yang terpendam, yang sebenarnya dapat di gali semaksimal mungkin. Ide yang ada sering tertutup oleh rasa ketidakpedulian maupun rasa takut memberikan ide tersebut kepada atasan maupun perusahaannya, hal ini bisa terjadi karena ketidakpedulian perusahaan tersebut dalam menggali masukan yang bisa di dapat dari setiap karyawan.

Arti Ide

Ide merupakan sesuatu gagasan yang difikirkan oleh seseorang dan dengan sengaja serta tersusun dengan rapi. Ide akan timbul jika seseorang melihat maupun mengalami sesuatu, terkadang ide tersebut muncul ketika seseorang berusaha mencari ataupun berusaha menemukan cara terbaik dalam mencapai sesuatu.
Manfaatkan Ide Tidak Terpakai

Hampir setiap karyawan terutama yang berada pada aktivitas keseharian mereka, secara natural akan berusaha menemukan cara untuk menyelesaikan tugasnya sesuai waktu yang telah ditentukan.
Selain dalam segi pekerjaan, karyawan pasti memiliki suatu pemikiran tentang bagaimana berada dalam area kerja yang nyaman dan aman.
Gagasan-gagasan ini terkadang tidak disalurkan atau tersalurkan, yang kemudian ide tersebut menjadi sesuatu yang terpendam yang seharusnya dengan timbulnya ide-ide yang didapat dari karyawan dapat menjadikan sesuatu perbaikan secara berkesinambungan.

Banyak penyebab ide-ide bagus yang bisa didapat dari karyawan yang kemudian sia-sia dikarenakan ide tersebut tidak terimplementasi.

Akumulasi Ide

Ide yang timbul dari karyawan sebenarnya jika dihitung dalam quantity sudah tentu akan banyak sekali, terutama jika perusahaan tersebut memiliki jumlah karyawan yang banyak.
Kita bisa ambil contoh dalam manufacturing, di dalam area produksi kita akan temui berbagai macam departemen pendukung dari facemaker, yaitu sewing line.

Sewing line, jika dalam manufacturing biasanya yang melakukan kegiatan produksi sehingga terciptanya sebuah produk yang siap di packing.
Bayangkan jika dalam sebuah manufacturing terdapat 12 sewing lines dan setiap sewing line terdiri dari 40 orang anggota tim dan 1 orang pengawas serta 1 orang asisten pengawas.
Anda bisa bayangkan jika ada 10% saja dari total karyawan yang ada dan memberikan ide atau gagasan kemudian bisa disalurkan ke perusahaan, belum lagi dari departemen-departemen pendukung sewing line tersebut.
Melalui contoh dari akumulasi tersebut kita bisa bayangkan berapa banyak ide karyawan yang kemudian sia-sia, dan hal tersebut bisa dikategorikan sebagai pemborosan yang terselubung.

Penyebab Ide Tidak Disalurkan

Dalam menjalankan sistem lean manufacturing, untuk mengetahui penyebab dari sebuah permasalahan seperti ide yang tidak disampaikan karyawan kepada perusahaan adalah tugas atasan seperti pengawas dan level lebih tinggi lagi untuk melakukan analisa sebab dan akibat hal tersebut terjadi.
Berdasarkan pengalaman kami, ada beberapa faktor yang menyebabkan ide karyawan akhirnya tidak disalurkan oleh karyawan. Lima terbesar dari faktor tersebut adalah:

1. Kurang fahamnya karyawan dengan perbedaan ide dan komplen.

Hal ini bisa terjadi karena karyawan hanya berfikir tentang segala sesuatu harus diselesaikan oleh atasan mereka, bukan dari diri mereka sendiri yang kemudian membagi gagasan yang mereka lakukan atau fikirkan kepada perusahaan ataupun atasannya.

2. Tidak adanya saluran penyampaian ide.

Saluran atau media untuk menyampaikan ide umumnya hanya berbentuk kotak saran, yang hanya di cek oleh bagian yang bertanggung jawab tidak secara rutin. Sehingga terlambatnya pelaksanaan atau implementasi ide yang diberikan oleh karyawan dan mengakibatkan karyawan akhirnya malas dalam memberikan ide, karena setiap ide yang diberikan lambat mendapat respon dan yang terparah lagi jika ide tersebut tidak ditindaklanjuti.

3. Kurang adanya komunikasi.

Dalam pelaksanaan lean, komunikasi sangatlah penting dan ini menjadi prinsip dasar lean itu sendiri. Komunikasi yang dimaksud adalah ketika ide telah disampaikan oleh karyawan, informasi tentang alur serta penyebab timbulnya ide tidak ditanyakan kepada pemberi ide tersebut.

4. Kurangnya mengikutsertakan pemberi ide.

Jika ide telah disalurkan oleh karyawan tidak sedikit dari pengeksekusi ide tersebut tidak mengikutserkan pemberi ide. Sehingga akan terjadi sebuah kesalahfahaman antara pemberi ide dengan pelaksanaan ide tersebut, karena ada kemungkinan ide yang disampaikan tidak sesuai dengan yang diimplementasikan.

5. Kurangnya dukungan bagi pemberi ide.

Dukungan bisa berupa sebuah penghargaan kepada pemberi ide. Penghargaan tidak harus berupa sebuah hadiah yang membutuhkan biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, akan tetapi bisa berupa testimoni ucapan terimakasih yang disampaikan oleh perusahaan melalui pimpinan perusahaan atau level managemen, hali ini juga merupakan salah satu komitmen perusahaan dalam mendengarkan dan menampung ide karyawan.
Penghargaan ini sangatlah berarti bagi seorang karyawan apalagi jika ucapan terimaksih disampaikan langsung oleh perusahaan melalui pimpinan perusahaan, penghargaan semacam ini menjadi sesuatu yang tidak ternilai apalagi ketika seorang karyawan mendapat testimoni berupa ucapan terimakasih yang langsung disampaikan oleh pimpinan perusahaan.

Kelima penyebab ini yang menjadi faktor terbesar dari kurangnya karyawan menyalurkan ide ke perusahaan selain dari penyebab-penyebab lainnya. Dari faktor-faktor penyebab yang kami sebutkan diatas adalah berdasarkan pengalaman kami dalam menjalankan sistem lean terutama yang terfokus kepada keterlibatan karyawan dalam melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Jadi 5 faktor terbesar penyebab kurang disalurkannya ide oleh karyawan ke perusahaan yang kami sebutkan bukan menjadi patokan baku atau penyebab yang sama dialami oleh perusahaan, karena setiap perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Pada kesimpulannya adalah sangat perlu bagi perusahaan untuk kembali melihat dan melakukan analisa untuk menemukan faktor penyebab kurangnya keikutsertaan karyawan dalam memberikan gagasan-gagasannya untuk perkemabangan dan kemajuan perusahaan. Dalam melakukan analisa tersebut ada baiknya lakukan PDCA cycle sebagai lean tool dalam menyelesaikan satu permasalahan ini, jika telah diketemukan akar permasalahan maka perusahaan tentu akan menemukan solusi terbaik dalam meningkatkan keikutsertaan karyawan dalam membangun serta mengembangkan perusahaan bersama-sama.

Jika solusi telah ditemukan dan memang berhasil, sangat perlu bagi peusahaan untuk melakukan atau menetapkan standarisasi dari aturan serta kebijakan dalam pemberian ide, sehingga dapat memotivasi karyawan untuk ikutserta dalam melakukan perbaikan secara terus menerus. Bukan hanya standarisasi saja yang harus dilakukan akan tetapi untuk menjaga akan standarisasi kebijakan tersebut agar berjalan secara konsisten maka harus dilakukan pembiasaan melalui audit, dan tahapan ini memang sudah merupakan pondasi dasar dari sistem lean berupa tool lean yaitu sistem 5S.

Lean tool akan sangat berguna jika memang perusahaan berkomitmen dalam menjalankan setiap aktivitas dari perusahaan dengan tujuan untuk menghilangkan segala pemborosan, dalam hal ini adalah ide karyawan yang tidak tersalurkan.

Demikian tulisan kami tentang Ide Karyawan Yang Tidak Tersalurkan, hal ini kami bahas dalam tulisan kami kali ini karena jika ide karyawan tidak tersalurkan maka bisa disimpulkan bahwa adanya pemborosan yang terjadi dalam sebuah gagasan yang sebenarnya ide tersebut merupakan sesuatu yang memiliki nilai yang bisa berdampak kepada tingkat kepuasan pelanggan.
Terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada blogcoretangw.blogspot.com, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.




Post a Comment for "MEMANFAATKEN IDE TIDAK TERPAKAI"