PENGERTIAN VISUAL DISPLAY DAN VISUAL CONTROL

Arti Visual Display – Visual display merupakan alat untuk menyampaikan informasi yang diharapkan dilihat serta mudah dimengerti oleh semua orang yang melihatnya, sehingga visual display yang ditampilkan akan tercapai tujuannya, yaitu diharapkan visual display mudah dimengerti dan mudah diartikan oleh orang yang orang lain serta tidak menimbulkan multi tafsir.


Visual display juga merupakan metode atau cara untuk memvisualkan komunikasi atau informasi yang sangat penting di area yang telah ditentukan. Kita bisa ambil contoh ketika kita berada di jalan raya, banyak sekali visual display yang terpasang di sana, akan tetapi tidak sedikit dari visual display tersebut tidak tepat mengenai sasarannya, baik itu dari segi penempatan dari visual display maupun dari segi desain kata ataupun gambar yang kemudian hal tersebut akan menimbulkan banyak multi tafsir.


Sistem lean manufacturing mengenal visual display sebagai alat informasi, baik itu mencakup informasi keselamatan kerja, kualitas kerja maupun kualitas produk, operasional kerja, peralatan, lingkungan kerja hingga pencapaian atau keberhasilan yang telah dicapai oleh manufactur tersebut.


Dalam tulisan sebelumnya kami menyebutkan bahwa kebudayaan lean sebenarnya tidak hanya bisa diimplementasikan di manufacturing, rumah sakit atau organisasi perusahaan lainnya. Akan tetapi kebudayaan lean bisa juga diimplementasikan di kehidupan sehari-hari ataupun di instansi-instansi pemerintah. Kebudayan lean tercipta karena adanya keinginan setiap orang untuk ikut andil dalam mengurangi pemborosan, baik itu yang dilakukan dengan sengaja ataupun tidak.



pengertian visual display dan visual control
Visual Display pada Manufacturing

Baca juga tulisan terkait:

Seperti visual display yang sebenarnya bisa di jadikan alat informasi yang efektif akan tetapi hal tersebut akan terbalik fungsinya ketika kita tidak bisa menempatkan maupun membuat visual display dengan seefektif mungkin. Seperti contoh yang disebutkan sebelumnya, bahwa tidak sedikit kita melihat di jalan banyak bertaburan visual display akan tetapi tidak sedikit pula visual display tersebut tidak berfungsi seperti yang diharapakan. Dalam penempatan misalnya, visual display yang berada dipinggir jalan banyak sekali tertutup oleh dedaunan atau pepohonan sehingga mengakibatkan visual display tersebut akan menjadi pemborosan terselubung.


Pemborosan tersebut tercipta karena kurang pekanya kita dalam menempatkan visual display yang seharusnya menjadi alat informasi ataupun alat stadarisasi dalam operasional kerja. Jika kita lihat dari contoh ini, yang menjadi standar operasional kerja yaitu kebijakan ataupun hal lain yang berkaitan dengan penggunaan jalan raya. Jika kita melihat elemen dari visual management, maka sebelum kita memastikan bahwa visual display tersebut akan di pasang atau ditampilkan, ada baiknya kita gunakan pondasi awal dari visual management tersebut, yaitu sistem 5S atau 5R. dimana pada sistem 5R tersebut sangat mengaitkan hubungan antara pemisahan, penataan serta pembersihan yang kemudian dijadikan standar dalam suatu hal, ketika kita berbicara tentang tempat yang pas dan sesuai dengan standar untuk pemasangan visual display di jalan raya maka sedikit kemungkinan visual display yang ada tidak tepat sasaran.


Baca juga tulisan terkait:

Jadi saat kita akan memulai mengimplementasikan visual display, ada baiknya kita mulai dengan:
  • Tentukan lokasi untuk penempatan visual display tersebut, dalam penentuan lokasi tersebut kita harus melihat tujuan dari yang akan disampaikan melalui visual display tersebut, apakah visual display tersebut untuk mengidentifikasi bahaya, batasan ukuran atau limit, atau untuk membuat kemudahan.
  • Gunakan papan informasi untuk visual display.
  • Intruksi kerja.
  • Dan yang terakhir adalah check list, check list ini bertujuan pengontrolan ataupun tolak ukur dari benefit yang didapat setelah pemasangan visul display tersebut.



Arti Visual Control

Visual control lebih cenderung kepada kesempatan kita untuk melakukan perbaikan secara terus menerus dan mengikut sertakan setiap orang dalam perbaikan tersebut. Visual kontrol ini ditampilkan guna membangun standar kerja di setiap area kerja, mengingatkan tentang keadaan abnormal, menghentikan kondisi atau keadaan yang tidak semestinya, serta mencegah terjadinya permasalah timbul kembali. Itulah kenapa dalam pelaksanaan lean manufacturing, visual control sangat berpearan akatif dalam aktivitas perbaikan secara berkelanjutan.


Kita bisa ambil contoh untuk visual control yang terdapat pada manufaktur seperti visual productivity, visual RFT dan lain-lain, dimana pada visual tersebut terdapat tampilan antara actual dan target sehingga setiap orang yang berada pada area tersebut akan mengetahui kondisi di area kerjanya dan berpeluang untuk melakukan perbaikan jika kita melihat pada tampilan tersebut kondisi sekarang tidak mencapai target. Saat kita melakukan perbaikan ada baiknya kita juga menggunakan visual control, untuk memastikan setiap anggota tim mengetahui progress pencapaian hasil yang sedang berjalan hingga waktu yang telah ditentukan dan telah mencapai target yang telah ditetapkan.


Untuk contoh selain dari manufacturing yang bisa kita ambil dari visual control dengan tujuan agar setiap orang ikut andil untuk mencapai dari target yang telah ditetapkan, seperti tingkat polusi yang terdapat pada satu area, dimana ketika pemasangan visual control polusi tersebut mencantumkan persentase dari kondisi polusi saat ini dan target dari kondisi yang bisa dibilang bahwa area tersebut aman dari polusi. Disini setiap orang yang ada pada area tersebut secara otomatis akan ikut andil dalam pencapaian target, baik itu berdasarkan intruksi ataupun berdasarkan kesadaran diri sendiri.


Kesimpulannya adalah bahwa visual display dan visual control merupakan visual management akan tetapi memiliki perbedaan yang mencolok yaitu, visual display lebih cenderung kepada bagaimana alat tersebut digunakan untuk memberikan informasi dan standarisasi dari suatu hal sedangkan visual control lebih cenderung kepada bagaimana informasi tersebut bisa dijadikan sebagai patokan dalam pencapaian sesuatu dan memiliki peluang setiap orang ikut andil dalam melakukan perbaikan.


Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan visual baik itu visual display maupun visual control adalah selalu sajikan visual dengan kalimat ringkas pada serta mudah dimengerti oleh setiap orang yang berada pada area tersebut, baik orang tersebut adalah orang yang bertanggung jawab terhadap area tersebut ataupun orang lain secara umum. Begitu juga dalam hal pemasangan visual baik itu visual display maupun visual control harus ditentukan tempatnya, dan tempat tersebut harus dapat dilihat oleh setiap orang yang berada pada area tersebut.


Dalam pengimplementasian visual display dan visual control yang sangat mendasar untuk kita lakukan adalah selalu gunakan pondasi awal yaitu sistem 5S atau 5R, sehingga baik visual display maupun visual control tersebut dapat memberikan benefit terhadap organisasi perusahaan baik itu manufacturing, rumah sakit ataupun organisasi-organisasi lainnya.


Demikian coretan lean tentang ‘Pengertian Visual Display dan Visual Control’, semoga bermanfaat bagi pembaca dari blogcoretangw.blogspot.com terutama untuk yang membutuhkan referensi tentang pelaksanaan sistem lean melalui visual display serta visual control baik itu untuk meningkatkan produktifitas maupun hanya sebatas referensi. Silahkan tambahkan di kolam komentar jika ada pembahasan ataupun masukkan yang ingin disampaikan.


Post a Comment for "PENGERTIAN VISUAL DISPLAY DAN VISUAL CONTROL"