Hakikatnya semua perusahaan, besar maupun kecil, didirikan dengan satu tujuan, yakni memperoleh profit atau keuntungan maksimal buat perusahaan. Profit perusahaan adalah suatu ukuran dalam persentase umum digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima juga mencakup pengertian tidak ada pemborosan di aktivitas produksinya.
Kemampuan dalam memperoleh keuntungan adalah profitabilitas perusahaan akan dilihat berdasarkan peningkatan angka maupun nilai berdasarkan investasi, pendapatan per saham, dan penjualan sebelum atau setelah pajak.
Tentu bukan perkara mudah untuk meningkatkan pendapatan (profitabilitas) dalam usaha, apalagi persaingan usaha atau bisnis yang semakin ketat. Dibutuhkan cara maupun strategi manajemen tepat agar dapat meningkatkan profit berfokus kepada produktivitas perusahaan itu sendiri.
Hal ini juga harus dilakukan melalui cara yang tepat serta mengikutsertakan semua sumberdaya dalam organisasi. Sebelum menentukan strategi, ketahui terlebih dahulu apa itu pemborosan (waste) berdampak pada meningkatnya biaya produksi sehingga mengakibatkan penurunan terhadap profit perusahaan. Dengan begitu akan lahir manajemen strategis inovatif. Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan lintas usahanya (Hoshin Kanri). Berikut beberapa uraiannya:
Dalam penerapan lean manufacturing di bisnis, Anda akan mendengar istilah pemborosan (bahasa Inggris: Waste), yang diidentifikasi menjadi 7 jenis pemborosan atau 7 waste. 7 Pemborosan adalah macam serta jenis pemborosan umumnya terjadi dalam proses produksi usaha baik manufaktur ataupun layanan bahkan jasa, yaitu transportasi, inventori, gerakan, menunggu, proses berlebihan, produksi melebihi permintaan, barang rusak/cacat.
Memang setiap usaha akan memiliki bidang bisnis yang berbeda, akan tetapi Toyota Production System (TPS) adalah sebuah sistem sosio-teknis terpadu, dikembangkan oleh Toyota, terdiri dari filosofi dan praktik manajemennya dalam meningkatkan Profit. Sudah banyak perusahaan mempraktekkan prinsip-prinsip dasar TPS ini dalam mengidentifikasi penyebab meningkatnya biaya operasional produksi, bukan hanya manufaktur.
Lean atau Lean Manufacturing adalah metode serta filosofi untuk meminimalkan pemborosan (Muda) dalam sistem usaha tanpa mengorbankan produktivitas. Lean juga memperhitungkan limbah yang dihasilkan melalui overburden (Muri) dan limbah yang tercipta melalui ketidakrataan beban kerja (Mura).
Baca juga: Pengertian Mura, Muri Dan Muda
Lean Management System adalah sebuah pendekatan untuk menjalankan sebuah organisasi yang mendukung konsep perbaikan terus-menerus (continuous improvement), melalui pendekatan jangka panjang dalam bekerja secara sistematis berusaha mencapai perubahan kecil dan bertahap terutama proses bertujuan meningkatkan efisiensi dan kualitas.
Metode ini dapat digunakan sebagai filosofi manajemen dalam mengatur strategi agar menjadi kreatif. Strategi manajemen ini sebagian besar berasal dari Toyota Production System (TPS). Istilah "lean" pertama kali diperkenalkan di jurnal “Triumph of the Lean Production System” oleh John Krafcik pada tahun 1988.
Menghilangkan aktivitas tidak bernilai tambah (Non-Value Added) termasuk Non-Utilized talent adalah menempatkan orang yang tidak terlibat langsung dalam proses menjadi aktivitas yang tidak bernilai tambah (Non-Value Added), yang kemudian dikenal dengan 8 Waste, menjadi fokus dan tujuan utama sistem lean management.
Silahkan baca:
Tentu saja ini harus dilakukan sebagai langkah langkah untuk meningkatkan laba perusahaan. Langkah terbaik dengan menerapkan prinsip dasar lean merupakan tindakan nyata untuk meningkatkan profit ketika membangun strategi menghilangkan aktivitas tidak bernilai tambah (NVA) dengan meningkatkan nilai (Value) bagi pelanggan. Anda dapat mensinkronisasi sistem manajemen lean dengan six sigma (6 sigma) atau umum dikenal dengan lean six sigma.
Artikel terkait: Sinergi Lean dan Six Sigma untuk Operational Excellence
Jangan pernah lupa bahwa tingkat keberhasilan perusahaan saat menjalankan roda bisnis adalah karyawan. Keikutsertaan pekerja dalam meningkatkan produktivitas perusahaan agar tercapai profitabilitas maksimal, sudah pasti juga berada pada kepemimpinan yang dapat merangkul semua elemen dari berbagai level anggota organisasi.
Karyawan akan memiliki motivasi membantu perkembangan usaha apabila adanya suatu penghargaan serta dorongan kuat didukung dari atasan yang mampu memberi motivasi. Motivasi karyawan adalah sangat penting diberikan agar dapat meningkatkan keuntungan usaha.
Memotivasi bukan tentang bagaimana menekan pekerja, akan tetapi lebih kepada kepemimpinan dalam organisasi, dimana kepemimpinan dalam organisasi merupakan sebuah proses pemimpin mempengaruhi dan memberikan contoh kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Dari sini dorongan harus diberikan untuk melibatkan pekerja (employees engagement), salah satu contoh penerapan lean manufacturing di perusahaan dengan strategi manajemen, yaitu aktivitas Kaizen.
Kaizen ialah istilah dari bahasa Jepang yang mendefiniskan kata "Kai" artinya perubahan dan "Zen" artinya baik. Pada umumnya motivasi akan timbul ketika pekerja merasa "memiliki" perusahaan, maka keterlibatan karyawan dalam melakukan peningkatan produktivitas melalui aktivitas Kaizen ini tentu akan membantu bisnis untuk berkembang. Tidak jarang konsep Kaizen berubah fungsi, atasan memaksa karyawan melakukan perbaikan akan tetapi tidak diikuti dengan motivasi serta dukungan kuat dari stakeholders.
Konsep kaizen merupakan pembelajaran bagi semua pihak termasuk pemangku jabatan tertinggi, karena prinsip dasar nya adalah menyelesaikan permasalahan dengan cepat berdasarkan fakta atau umum dikatakan dengan gemba, gembutsu, genjitsu Kaizen.
Komunikasi dua arah, keterlibatan karyawan, penghargaan merupakan motivasi terhadap karyawan yang dapat diberikan atasan kepada pengikutnya. Perlu diketahui bahwa perusahaan bukan hanya tentang stakehilders ataupun top level akan tetapi bagaimana cara membangun tim kerja. Adanya sekat, memperburuk keadaan apabila dipimpin secara otoriter, karena sikap otoritatif tersebut tidak akan menghasilkan peningkatan.
Strategi yang dibangun secara komunikatif dan difahami semua elemen organisasi, tentu merupakan cara kreatif dalam meningkatkan profit perusahaan Anda. Lakukan dan buat A3 report dalam melakukan langkah-langkah untuk mendapatkan laba perusahaan.
Semoga sukses!!
Kemampuan dalam memperoleh keuntungan adalah profitabilitas perusahaan akan dilihat berdasarkan peningkatan angka maupun nilai berdasarkan investasi, pendapatan per saham, dan penjualan sebelum atau setelah pajak.
Tentu bukan perkara mudah untuk meningkatkan pendapatan (profitabilitas) dalam usaha, apalagi persaingan usaha atau bisnis yang semakin ketat. Dibutuhkan cara maupun strategi manajemen tepat agar dapat meningkatkan profit berfokus kepada produktivitas perusahaan itu sendiri.
Gambar: Meningkatkan profit perusahaan |
Hal ini juga harus dilakukan melalui cara yang tepat serta mengikutsertakan semua sumberdaya dalam organisasi. Sebelum menentukan strategi, ketahui terlebih dahulu apa itu pemborosan (waste) berdampak pada meningkatnya biaya produksi sehingga mengakibatkan penurunan terhadap profit perusahaan. Dengan begitu akan lahir manajemen strategis inovatif. Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan lintas usahanya (Hoshin Kanri). Berikut beberapa uraiannya:
Kenali Pemborosan
Dalam penerapan lean manufacturing di bisnis, Anda akan mendengar istilah pemborosan (bahasa Inggris: Waste), yang diidentifikasi menjadi 7 jenis pemborosan atau 7 waste. 7 Pemborosan adalah macam serta jenis pemborosan umumnya terjadi dalam proses produksi usaha baik manufaktur ataupun layanan bahkan jasa, yaitu transportasi, inventori, gerakan, menunggu, proses berlebihan, produksi melebihi permintaan, barang rusak/cacat.
Memang setiap usaha akan memiliki bidang bisnis yang berbeda, akan tetapi Toyota Production System (TPS) adalah sebuah sistem sosio-teknis terpadu, dikembangkan oleh Toyota, terdiri dari filosofi dan praktik manajemennya dalam meningkatkan Profit. Sudah banyak perusahaan mempraktekkan prinsip-prinsip dasar TPS ini dalam mengidentifikasi penyebab meningkatnya biaya operasional produksi, bukan hanya manufaktur.
Terapkan Lean Management System
Lean atau Lean Manufacturing adalah metode serta filosofi untuk meminimalkan pemborosan (Muda) dalam sistem usaha tanpa mengorbankan produktivitas. Lean juga memperhitungkan limbah yang dihasilkan melalui overburden (Muri) dan limbah yang tercipta melalui ketidakrataan beban kerja (Mura).
Baca juga: Pengertian Mura, Muri Dan Muda
Lean Management System adalah sebuah pendekatan untuk menjalankan sebuah organisasi yang mendukung konsep perbaikan terus-menerus (continuous improvement), melalui pendekatan jangka panjang dalam bekerja secara sistematis berusaha mencapai perubahan kecil dan bertahap terutama proses bertujuan meningkatkan efisiensi dan kualitas.
Metode ini dapat digunakan sebagai filosofi manajemen dalam mengatur strategi agar menjadi kreatif. Strategi manajemen ini sebagian besar berasal dari Toyota Production System (TPS). Istilah "lean" pertama kali diperkenalkan di jurnal “Triumph of the Lean Production System” oleh John Krafcik pada tahun 1988.
Menghilangkan aktivitas tidak bernilai tambah (Non-Value Added) termasuk Non-Utilized talent adalah menempatkan orang yang tidak terlibat langsung dalam proses menjadi aktivitas yang tidak bernilai tambah (Non-Value Added), yang kemudian dikenal dengan 8 Waste, menjadi fokus dan tujuan utama sistem lean management.
Silahkan baca:
Tentu saja ini harus dilakukan sebagai langkah langkah untuk meningkatkan laba perusahaan. Langkah terbaik dengan menerapkan prinsip dasar lean merupakan tindakan nyata untuk meningkatkan profit ketika membangun strategi menghilangkan aktivitas tidak bernilai tambah (NVA) dengan meningkatkan nilai (Value) bagi pelanggan. Anda dapat mensinkronisasi sistem manajemen lean dengan six sigma (6 sigma) atau umum dikenal dengan lean six sigma.
Artikel terkait: Sinergi Lean dan Six Sigma untuk Operational Excellence
Motivasi Karyawan
Jangan pernah lupa bahwa tingkat keberhasilan perusahaan saat menjalankan roda bisnis adalah karyawan. Keikutsertaan pekerja dalam meningkatkan produktivitas perusahaan agar tercapai profitabilitas maksimal, sudah pasti juga berada pada kepemimpinan yang dapat merangkul semua elemen dari berbagai level anggota organisasi.
Karyawan akan memiliki motivasi membantu perkembangan usaha apabila adanya suatu penghargaan serta dorongan kuat didukung dari atasan yang mampu memberi motivasi. Motivasi karyawan adalah sangat penting diberikan agar dapat meningkatkan keuntungan usaha.
Memotivasi bukan tentang bagaimana menekan pekerja, akan tetapi lebih kepada kepemimpinan dalam organisasi, dimana kepemimpinan dalam organisasi merupakan sebuah proses pemimpin mempengaruhi dan memberikan contoh kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Dari sini dorongan harus diberikan untuk melibatkan pekerja (employees engagement), salah satu contoh penerapan lean manufacturing di perusahaan dengan strategi manajemen, yaitu aktivitas Kaizen.
Kaizen ialah istilah dari bahasa Jepang yang mendefiniskan kata "Kai" artinya perubahan dan "Zen" artinya baik. Pada umumnya motivasi akan timbul ketika pekerja merasa "memiliki" perusahaan, maka keterlibatan karyawan dalam melakukan peningkatan produktivitas melalui aktivitas Kaizen ini tentu akan membantu bisnis untuk berkembang. Tidak jarang konsep Kaizen berubah fungsi, atasan memaksa karyawan melakukan perbaikan akan tetapi tidak diikuti dengan motivasi serta dukungan kuat dari stakeholders.
Konsep kaizen merupakan pembelajaran bagi semua pihak termasuk pemangku jabatan tertinggi, karena prinsip dasar nya adalah menyelesaikan permasalahan dengan cepat berdasarkan fakta atau umum dikatakan dengan gemba, gembutsu, genjitsu Kaizen.
Komunikasi dua arah, keterlibatan karyawan, penghargaan merupakan motivasi terhadap karyawan yang dapat diberikan atasan kepada pengikutnya. Perlu diketahui bahwa perusahaan bukan hanya tentang stakehilders ataupun top level akan tetapi bagaimana cara membangun tim kerja. Adanya sekat, memperburuk keadaan apabila dipimpin secara otoriter, karena sikap otoritatif tersebut tidak akan menghasilkan peningkatan.
Strategi yang dibangun secara komunikatif dan difahami semua elemen organisasi, tentu merupakan cara kreatif dalam meningkatkan profit perusahaan Anda. Lakukan dan buat A3 report dalam melakukan langkah-langkah untuk mendapatkan laba perusahaan.
Semoga sukses!!
Post a Comment for "Strategi Kreatif Meningkatkan Profit"