Genba, Genbutsu, Genjitsu dalam Penerapan Lean Manufacturing

Genba, Genbutsu dan Genjitsu. blogcoretangw.blogspot.com - Genba adalah kata bahasa Jepang yang memiliki arti lokasi kejadian atau tempat sebenarnya. Mengacu dari pengertian Genba yaitu konsep manajemen melihat langsung "real place".


Selain Genba, diperlukan juga Genchi Genbutsu pada sistem perbaikan. Apa itu Genbutsu?, Genbutsu yaitu "Go and See" dan ini adalah prinsip utama dari Toyota Production System (TPS). Seorang perintis bahkan ahli Mr. Taiichi Ohno menggunakan pendekatan Genba, Genbutsu serta Genjitsu sebagai inti pemecahan masalah, bertujuan memudahkan mengidentifikasi permasalahan sesungguhnya pada praktek produksi ramping (lean) di perusahaan.


Konsep 3G (Gemba, Gembutsu dan Genjitsu)

Mengacu pada 3 istilah bahasa Jepang untuk memandu pengambilan keputusan manajemen: Gemba (tempat sebenarnya), Gembutsu (hal sebenarnya), Genji tsu (data sebenarnya). Konsep-konsep manajemen '3 GEN' juga diambil dari kata pertama setiap kalimat. (Dalam bahasa Jepang, 'n' & 'm' terdengar kadang-kadang samar. Oleh karena itu, konsep 'genba' maupun 'gemba' sebenarnya sama, seperti halnya konsep 'kanban' dan 'kamban').


Gemba Walk

https://blogcoretangw.blogspot.com/



Gemba walk merupakan sebuah tindakan untuk melihat proses yang sebenarnya, memahami pekerjaan, mengajukan pertanyaan, dan belajar. Hal ini juga dikenal sebagai salah satu bagian fundamental dari filosofi manajemen Lean. Taiichi Ohno, seorang eksekutif di Toyota, memimpin pengembangan konsep Gemba Walk.


Dalam Lean Manufacturing Gemba adalah tempat yang paling penting bagi tim manapun, dimana mana waktu, tempat, produktivitas bahkan ruang sangat penting oleh karena itu tidak boleh disia-siakan. Bagi perusahaan manufaktur adalah area pabrik menjadi sasaran utamanya.


Apapun bisnis tersebut, baik itu perusahaan jasa, layanan maupun produksi, temukan di mana tindakan tersebut sedang terjadi dan itu adalah Gemba.

Penerapan lean, Genba walk adalah praktik di mana para atasan (manajemen) mengunjungi tempat di mana produk dibuat dan layanan dikirim untuk mendapatkan pemahaman langsung dan tidak langsung tentang masalah sebenarnya yang dihadapi oleh karyawan front-line. Tujuan melakukan Gemba walk adalah untuk memahami tantangan mereka dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan terbaik.


Manfaat, Fungsi dan Keuntungan

https://blogcoretangw.blogspot.com/



Gemba walk akan menguntungkan setiap pemimpin inovasi dari industri manapun. Adapun fungsi serta manfaat melakukan Gemba Walk bagi manajemen, yaitu:


1. Informasi langsung dari sumber

Data yang diterima memang dapat memberiinformasi yang kuat, namun membuat kesimpulan berdasarkan data saja dapat dan seringkali akan mengarah pada keputusan yang salah.


Melalui Gemba Walk akan memberi para pemimpin inovasi keadaan yang sesungguhnya terjadi secara transparan dan tidak terpisahkan, hal ini diperlukan untuk membandingkan dan memvalidasi asumsi yang dibuat dalam data.


2. Permasalahan sama baik itu sumberdaya maupun proses

Sumberdaya manusia (karyawan) adalah aset terpenting bagi setiap bisnis. Tapi karyawan berbakat tentu akan terkendala oleh proses yang buruk dan kemampuan karyawan pada umumnya dapat ditingkatkan dengan proses cerdas dan tepat.


Jika seorang pemimpin melihat inovasi sebagai produksi, seperti proses atau proses kreatif untuk menghasilkan gagasan ataupun ide, Genba walk biasa akan membantu dalam mengembangkan budaya lean manufacturing dengan memperbaiki masalah dalam sebuah proses dan bukan yang menyalahkan para pekerja yang melakukan prosesnya.


3. Perspektif diperoleh melalui pengalaman

Genba Walk yang dilakukan secara reguler biasa memungkinkan pemimpin inovasi memahami tantangan yang harus dihadapi karyawan setiap hari untuk menyampaikan hasil yang dibahas di ruang rapat.


Prinsip 3G (Genba, Genbutsu, Genjitsu) dalam Kaizen

Sebuah organisasi yang telah menganut konsep lean manufacturing dengan tujuan terus berusaha memperbaiki prosesnya, mempromosikan disiplin dan standardisasi, dan percaya bahwa proses yang ada untuk memecahkan masalah lebih berharga daripada solusi itu sendiri melalui aktivitas Kaizen.


Kaizen adalah istilah Jepang untuk perbaikan, dan umumnya digunakan sebagai dasar untuk sebuah metodologi yang berfokus pada perbaikan berkesinambungan untuk bisnis. Hal ini paling sering digunakan di gudang dan fasilitas manufaktur dimana tujuan menghilangkan pemborosan (waste) dan meningkatkan efisiensi sangat penting.


Kaizen adalah pola pikir. Tentu pada penerapan lean manufacturing di perusahaan baik itu jasa, layanan ataupun accounting, melalui praktisi lean dalam mejalankan Kaizen dan berusaha untuk menjalaninya setiap hari adalah orang-orang yang membuat perbedaan dalam produktivitas.


Gemba Kaizen merangkul keterampilan keseluruhan organisasi, mengundang dan menghargai kontribusi karyawan dan pemahaman bahkan perbaikan terkecil akan menciptakan nilai lebih (Value Added) setiap waktu. Konsep dari prinsip ini berfokus pada pencapaian perbaikan terus menerus (continuous improvement) melalui kegiatan di area kerja.


Prinsip Kaizen adalah Genba, Genbutsu, Genjitsu.


1. Gemba - Tempat sebenarnya

Gemba adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan 'dimana tindakan terjadi' atau dalam kasus sebagian besar fasilitas manufaktur, area produksi. Gagasan di balik gembawalk, dan gemba pada umumnya, adalah untuk mengakhiri tren manajer yang duduk di kantor mereka dan membuat keputusan berdasarkan laporan atau informasi tangan kedua secara eksklusif. Sementara jenis informasi ini penting, tidak ada pengganti untuk benar-benar melihat bagaimana keadaan melihat dan berinteraksi dengan karyawan.


2. Gembutsu - Produk Sebenarnya

Selain melihat area dimana pekerjaan dilakukan di are tersebut, tim manajemen juga harus melihat dari dekat produk yang sebenarnya. Meninjau ulang produk jika selesai bahkan sangat penting karena akan memungkinkan Anda melihat tujuan akhir sebenarnya dari keseluruhan proses pembuatan.


Selain melihat produk jadi, manajemen juga memastikan bahwa mereka melihat produk yang sebenarnya pada setiap langkah proses manufaktur. Ini dapat membantu memberi pemimpin pemahaman yang lebih baik tentang apa yang terjadi pada setiap langkah penbuatannya.


3. Genjitsu - Fakta (hal sebenarnya)

Prinsip 3G yang terakhir adalah genjitsu, yang berarti' fakta. Dalam konteks ini, berarti manajer perlu bekerja keras untuk menemukan fakta-fakta dari situasi tertentu. Banyak orang salah mengira ini artinya mereka perlu mencari tahu siapa atau apa yang harus disalahkan untuk masalah, tapi bukan itu masalahnya.


Melakukan upaya untuk mengetahui fakta-fakta masalah akan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan yang diperlukan untuk menghindari masalah dan menghilangkan 7 waste sedapat mungkin. Bahkan jika ditentukan bahwa pekerja melakukan sesuatu yang salah, itu tidak berarti karyawan tersebut perlu didisiplinkan atau bahkan dipecat. Sebagai gantinya, itu harus dipandang sebagai kesempatan belajar bagi karyawan dan keseluruhan pekerja.


Apabila dikombinasikan bersama, gemba, gembutsu dan genjitsu bisa menjadi strategi perbaikan berkesinambungan yang sangat kuat. Karena akan melibatkan manajer tejun langsung melihat ke area produksi sebenarnya (genba) melihat produk aktual yang terlibat (gembutsu) dan mengumpulkan sebanyak mungkin fakta tentang situasi (genjitsu).


5S

Konsep 5S adalah bentuk pengelolaan visual yang sistematis dengan memanfaatkan segala hal dalam aktivitas perusahaan. Metode serta penerapan 5S bukan hanya tentang kebersihan atau penataan, 5S ini juga adalah memaksimalkan efisiensi dan keuntungan. 5S adalah kerangka kerja yang menekankan penggunaan pola pikir dan alat khusus untuk menciptakan efisiensi dan nilai.


Salah satu konsep kunci Kaizen adalah mengejar keunggulan operasi melalui teknik rumah tangga yang dikenal dengan 'five S'. Kaizen 5S adalah tempat yang baik bagi sebuah organisasi untuk memulai saat memperkenalkan konsep ini, karena memungkinkan semua karyawan untuk terlibat.
  1. Seiri  adalah S yang pertama. Ini berkaitan dengan isi literal Gemba, menghapus barang-barang yang berlebih sesuai persyaratan untuk menciptakan area kerja yang lebih ramping.
  2. Seiton, yang berarti mengatur semuanya secara berurutan, ketika sebuah sistem dikenalkan memberi setiap barang pada tempatnya sendiri, yang berarti alat yang diperlukan untuk pekerjaan mudah diakses bertujuan mengurangi waktu terbuang.
  3. Seiso adalah tidak hanya berhubungan dengan menjaga tempat kerja tetap bersih, tapi juga terus menjaga segala sesuatunya tetap teratur.
  4. Seiketsu adalah tahap selanjutnya, yang mengacu pada standardisasi proses di seluruh tempat kerja. Manajemen visual (Visual Managemant) adalah aspek penting untuk memudahkan pemahaman tentang standar ini,
  5. Setelah empat langkah pertama selesai, perusahaan kemudian harus fokus pada shitsuki; mempertahankan perubahan yang telah dilakukan.

Post a Comment for "Genba, Genbutsu, Genjitsu dalam Penerapan Lean Manufacturing"