PENGERTIAN MURA, MURI DAN MUDA DALAM PELAKSANAAN LEAN MANUFACTURING

Arti Muda, Mura Dan Muri Dalam Lean - Implementasi lean manufacturing yang mengadopsi dari Toyota Production System (TPS), menjadikan 3M (Muda, Mura dan Muri) sebagai konsep utama yang menjadi titik fokus untuk diperhatikan. Mura, Muri dan Muda merupakan kata yang berasal dari bahasa Jepang, dan memiliki pengertian yang berbeda-beda dalam setiap kata, berikut adalah arti dari kata Mura, Muri dan Muda yang digunakan dalam pelaksanaan lean manufacturing.
muda, mura dan muri





Arti Mura Beserta Contoh Dan Penjelasannya

Mura artinya adalah Tidak seimbang antara satu dengan lainnya, Tidak merata, Tidak teratur maupun Ketimpangan.
Mura terjadi dikarenakan kesalahan pengaturan serta tidak pekanya seorang pemimpin dalam memberikan tugas maupun tanggung jawab terhadap bawahan. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti:

Faktor sumber daya manusia

  • Kurang faham, akan kemampuan dan keterbatasan sumberdaya, baik manusia maupun mesin.
  • Pilih kasih, hal ini banyak terjadi dalam organisasi perusahaan yang menitik beratkan kepada karyawan yang seharusnya memiliki porsi yang sama dalam tugas dan tanggung jawab dalam satu posisi yang sama dan deskripsi pekerjaan yang sama, akan tetapi karena adanya pandangan atau rasa yang menimbulkan pilah memilah seorang atasan dalam memberikan tugas kepada bawahan yang "disukai" dan "tidak disukai".
  • Kemampuan, dari segi kemampuan anggota tim juga akan mempengaruhi besar beban tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
  • Dan masih banyak lagi penyebab yang akhirnya antara karyawan yang satu dengan lainnya memiliki ketimpangan dalam tugas dan tanggung jawab.



Contoh karena faktor sumber daya manusia.

Dalam manufaktur, seorang atasan memberikan tugas yang sama kepada anggotanya, yaitu menjahit material akan tetapi dari salah satu anggota tersebut mendapat tugas tambahan seperti mengantarkan material yang telah dijahit ke proses selanjutnya sedangkan anggota lainnya hanya memiliki tugas menjahit tanpa mendapat tugas tambahan akan tetapi setiap anggota termasuk anggota yang mendapat tambahan seperti tugas mengantar material tersebut miliki target hasil yang sama.


Dari contoh diatas maka yang akan terjadi adalah Kelelahan anggota yang mendapat tugas tambahan dan memiliki target yang sama dengan anggota lain yang tidak memiliki tugas tambahan.


Faktor sumber daya non-manusia.

  • Usia dari mesin, juga mempengaruhi ketidak-seimbangan beban yang diberikan walaupun adanya kesamaan mesin, akan tetapi usia mesin terutama dalam segi perawatan juga akan mempengaruhi kemampuan dari mesin tersebut.
  • Kapasitas, kapasitas mesin termasuk kendaraan baik itu berupa troly dan sebagainya juga akan mempengaruhi ketidaksimbangan antara alat/mesin satu dengan yang lain jika alat/mesin tersebut memiliki kapasitas yang sama akan tetapi diberikan beban yang berbeda.
  • RPM/Kecepatan.
  • Dan faktor-faktor lainnya.



Contoh karena faktor sumber daya non-manusia.

Dalam Manufaktur, ketika seorang karyawan harus membawa material dalam dua troly dengan maksimal kapasitas 5 kg untuk masing-masing troly, dan karyawan tersebut memiliki tugas untuk mensuplay 10 kg material ke area cutting. Karena kurang fahamnya karyawan tersebut akan maksimal beban yang bisa diberikan kepada troly tersebut, maka dia menempatkan beban 6 kg ke troly satu sedngakan untuk troly lainnya hanya dibebankan 4kg.


Yang akan terjadi adalah Kelelahan terhadap troly yang mengangkut beban 6 kg dan dalam jangka panjang troly tersebut akan cepat rusak dibangdingkan dengan troly yang lainnya.

Arti Muri Beserta Contoh Dan Penjelasannya

Muri artinya Keterpaksaan, Beban yang berlebihan, atau Beban yang diberikan kepada sumberdaya melampaui batas.
Sama halnya dengan Mura, bahwa adanya muri juga disebabkan karena ketidak-fahaman seorang atasan atas kemampuan yang diberikan kepada anggota-anggotanya.


Faktor yang menyebabkan timbulnya mura adalah:


Faktor sumber daya manusia

  • Kurang faham, akan kemampuan dan keterbatasan sumberdaya, baik manusia maupun mesin.
  • Batas kemampuan, hal ini banyak terjadi dalam organisasi perusahaan yang menitik beratkan kepada karyawan yang seharusnya memiliki porsi akan tetapi memaksakan karyawan tersebut untuk melakukan melebihi batas kemampuannya.
  • Dan masih banyak lagi penyebab yang akhirnya antara karyawan yang satu dengan lainnya memiliki ketimpangan dalam tugas dan tanggung jawab.



Contoh karena faktor sumber daya manusia.

Seorang atasan memberikan tugas melebihi dari yang kemampuan dari anggotanya seperti seorang operator jahit dalam manufaktur, mendapat tugas untuk menjahit garment agar menghasilkan potongan garment yang sesuai dengan permintaan, selain dari itu dia mendapat tugas untuk menyelesaikan pekerjaan kantor yang bukan bagian dari tugasnya serta tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya.


Dampak yang dihasilkan dari tugas yag berlebihan tersebut adalah akan timbul kelelahan serta stress terhadap karyawan tersebut.


Contoh lain, ketika seseorang memiliki kemampuan untuk mengangkat beban seberat 18kg dalam sekali angkat, akan tetapi dia harus mengangkat beban seberat 23kg dalam sekali angkat. maka yang akan terjadi adalah kelelahan serta kecelakaan yaitu beban akan menimpa dirinya.


Faktor sumber daya non-manusia.

  • Usia dari mesin serta perawatan, usia mesin yang tua akan memiliki kemampuan terbatas untuk menjalankan tugasnya apa lagi mesin tersebut tidak memiliki maintenance yang baik.
  • Kapasitas, kapasitas alat/mesin menentukan kemampuan batas maksimal alat/mesin tersebut mampu mengangkat beban.
  • Dan faktor-faktor lainnya.



Contoh karena faktor sumber daya non-manusia.

Dalam Manufaktur, ketika mesin cutting memiliki kemampuan maksimal output 500 pcs potongan material untuk sekali potong, karena bertujuan untuk menghemat waktu serta memperbanyak hasil potongan material. Perusahaan memaksakan mesin tersebut untuk memproduksi 600pcs potongan untuk sekali potong dengan menggunakan mesin yang sama dan kemampuan maksimal potong 500 pcs, yang akan terjadi adalah cepat tumpulnya alat potong dan dalam jangka panjang mesin potong tersebut akan cepat rusak.


Kesimpulan: Untuk Mura dan Muri umumnya terjadi karena keputusan atasan yang kurang tepat. dan kedua hal ini banyak disebabkan oleh level atasan seperti pengawas, supervisor dan top level, karena Mura dan Muri tidak akan tercipta tanpa adanya keputusan dari pihak yang memiliki wewenang dalam mengambil keputusan.


Arti Muda Beserta Contoh Dan Penjelasannya

Muda adalah segala kegiatan yang tidak memiliki nilai (NVA) dan segala aktivitas pemborosan. Dalam Toyota Production System, Pelaksanaan lean manufacturing mengenal muda atau pemborosan dengan istilah TIMWOOD yaitu Transportation, Inventory, Motion, Waiting, Over-process, Over-production dan Deffect.


Untuk memahami lebih jauh tentang Muda/TIMWOOD plus satu pemborosan yang kemudian dikenal menjadi 8 pemborosan dalam pelaksanaan lean.
Silahkan anda baca: 7 Pemborosan


Dalam pelaksanaan lean manufacturing, sangat dibutuhkan peran sistem lean dalam mengeliminasi setiap pemborosan yang ada dalam setiap aktivitas produksi melalui keikutsertaan setiap karyawan dalam melakukan perbaikan secara terus menerus melalui berbagai aktivitas kegiatan seperti kaizen.

Demikian tulisan kami tentang Arti Mura, Muri dan Muda Dalam Pelaksanaan Lean Manufacturing.


Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi pelaksana lean dalam organisasi perusahaan terutama manufacturing serta pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com. Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada blogcoretangw.blogspot.com, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.

Post a Comment for "PENGERTIAN MURA, MURI DAN MUDA DALAM PELAKSANAAN LEAN MANUFACTURING"