CARA MEMBANGUN KERJA SAMA DALAM TIM KERJA

Pentingnya Kerja Sama Pada sebuah Tim Kerja – Implementasi lean dalam manufacturing ataupun organisasi perusahaan lainnya, tidak akan berjalan dengan maksimal jika dalam pelaksanaannya tidak terlibat semua pihak. Keterlibatan semua pihak dalam bentuk kerjasama tim dalam pencapaian tujuan berupa produktivitas serta flexibilitas dalam lingkungan kerja.


Tim kerja tidak hanya tentang satu organisasi yang terdapat beberapa orang didalamnya akan tetapi lebih kepada keikutsertaan setiap anggota perusahaan dari berbagai level serta berbagai departemen dalam melakukan perbaikan secara berkesinambungan dengan begitu pelaksanaan lean dalam perusahaan akan berjalan dengan baik.


Salah satu pondasi yang paling utama dalam pelaksanaan lean pada perusahaan atau manufaktur, adalah kerjasama tim itu sendiri serta bekerja sebagai bagian dari tim dan perlunya saling kepercayaan antara satu pihak dengan pihak lain tanpa melupakan unsur saling menghargai. Pondasi inilah yang harus menjadi awal dalam pembangunan sistem lean, karena tanpa pondasi ini maka perbaikan tidak akan terjadi secara menyeluruh.


Selain dari lean tools, penting sekali perusahan memperkuat organisasi dengan persamaan visi serta misi yang kemudian didukung oleh setiap karyawan perusahan, hosin kanri itu sendiri tidak akan sukses jika tidak ada dukungan serta keikutsertaan semua pihak. Oleh karena itu organisasi lean yang kuat adalah organisasi yang bergerak bersama untuk pencapaian tujuan bersama pula.

Membangun Kerja Sama Dalam Tim Kerja


Membangun Kerja Sama Tim

Menurut Michael Maginn dalam tulisannya tentang Making Teams Work menyebutkan ada 24 pedoman dalam membentuk sebuah kelompok kerja yang solid dan berfungsi, serta memiliki nilai jauh lebih besar dari jumlah individu itu sendiri.

1. Tentukan tujauan bersama dengan jelas.

Dalam sebuah tim harus memiliki tujuan yang jelas, singkat, terarah dan pasti, akan tetapi tujuan tersebut HARUS tidak bisa dicapai oleh individu. Artinya ketika tujuan tim tidak bisa diraih oleh individu, maka mau tidak mau individu akan bekerja sama dengan individu lain untuk saling mendukung dalam pencapaian tujuan tersebut, dan hal tersebutlah yang bisa dijadikan sebagai tujuan dari tim.


Tujuan tim juga bukan hanya sebatas angan, atau sebuah rencana saja akan tetapi dibutuhkannya tindakan dan kepastian dalam pencapaiannya. Disini akan terlihat apabila sebuah tim tidak dapat mencapai tujuannya maka sudah jelas bahwa tim tersebut tidak mengerti tentang tujuan dari tim, begitu juga sebaliknya.

2. Perjelas aturan dan tanggung jawab setiap anggota tim.

Artinya setiap anggota harus memiliki tugas serta tanggung jawab yang jelas dalam mendukung tujuan tim tersebut. Jadi dalam aturan serta tanggung jawab, anggota tim harus:
  • Membantu, membangun serta mematuhi dan melaksanakan setiap kebijakan serta aturan yang berlaku dalam tim itu sendiri. Jika dalam organisasi perusahaan maka setiap karyawan harus mengikuti segala aturan yang berlaku pada perusahaan sehingga aturan yang berlaku menjadi standar yang dilaksanakan oleh setiap karyawan.
  • Mengerti cara bekerja sama, artinya peran penting anggota ditentukan dengan bagaimana kontribusi ide ataupun gagasan yang diberikan kepada tim. Kreativitas ini bisa timbul jika setiap anggota tidak merasa terintimidasi, artinya adanya dorongan dalam diri setiap anggota dalam memberikan sumbangsih gagasan dengan tujuan bersama.
  • Memberi dukungan serta meyakinkan kepada setiap anggota tim bahwa adanya kesamaan kesempatan bagi setiap anggota tim dalam kontribusi .
  • Mengetahui cara mengambil keputusan, dalam hal ini setiap keputusan harus dilandasi dari konsesus, dengan mengacu kepada tujuan penyelesaian permasalahan, serta penyamaan sudut pandang berdasarkan permasalahan yang terjadi.

3. Buat aturan dalam tim.

Aturan dalam tim harus ada, hal ini bertujuan agar setiap anggota tim terfokus pada pekerjaan karena tanpa dibuatnya aturan maka sudah dipastikan bahwa tim tersebut adalah tidak pasti dan sudah tentu akan beresiko.

4. Menghidari masalah yang bisa diprediksi.

Pencegahan adalah sangat penting, karena hal ini akan menghilangkan pemborosan dalam sebuah tim itu sendiri. Seperti contoh jika kita mencoba untuk melakukan sebuah kaizen dalam penyelesaian permasalahan quality produk, akan tetapi dalam tahapan penyelesaian permasalahan tersebut kita tidak mengikutsertakan pihak yang kompeten dibidangnya maka tim tersebut akan membutuhkan banyak waktu dalam penyelesaian permasalahan atau justru bukan terselesaikan nya masalah tersebut, akan tetapi menimbulkan permasalahan yang baru.

5. Gunakan konstitusi tim.

Konstitusi ini merupakan salah satu cara untuk menjelaskan bagaimana tim tersebut bekerja sama. Setiap peraturan sudah pasti akan membantu tim terkendali ketika anggota tim mencoba untuk menyelesaikan masalah serta menyediakan petunjuk ketika ada hal yang salah.

6. Training kepada anggota baru.

Tantangan terbesar dalam sebuah tim salah satunya adalah memberikan orientasi pada anggota baru tentang kebudayaan tim serta tidak berasumsi bahwa anggota baru akan otomatis mengerti apa yang sedang terjadi.

7. Bekerja sama.

Perlu diketahui bahwa memecahkan masalah dalam kelompok berbeda dengan memecahkan masalah sendirian. Karena seorang individu memiliki solusi yang terbatas , sedang kalau kelompok memiliki kekuatan kerjasama. Karena kunci kerjasama akan membuka pintu gagasan orang lain.

8. Wujudkan gagasan menjadi kenyataan.

Yang perlu diingat bahwa setiap orang pasti memiliki buah fikir yang bagus, atau bahkan bisa luar biasa. Jadi sangat perlu bagi setiap anggota ikut serta dalam menyumbangkan pemikirannya, karena semakin banyak gagasan yang timbul dalam sebuah tim maka semakin banyak pula pilihan yang ditentukan oleh tim dan gagasan tersebut harus dilaksanakan bukan hanya sebatas angan.

Penting: Hindarilah kritik gagasan dan pusatkan perhatian pada cara gagasan bisa diperbaiki atau digunakan.

9. Paculah kreativitas.

Cara sederhana untuk melatih kreativitas adalah dengan melakukan beberapa latihan kelompok dengan membiarkan imajinasi mereka mengalir.

10.  Mengambil keputusan secara solid.

Mengambil keputusan adalah pekerjaan tim yang paling utama. Setiap diskusi pengambilan keputusan harus berusaha mengidentifikasi dan mengurangi faktor yang tidak diketahui, yaitu RESIKO.

Dalam pengambilan keputusan ada baiknya anda melihat dari beberapa sumber, yaitu:
  • Informasi yang menyangkut fakta, data, trend, dan informasi akurat lainnya yang diturunkan dari sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan.
  • Informasi dari hasil percobaan.
  • Intuisi / indra keenam yang dimiliki beberapa orang yang didasarkan pada pengalaman dan persepsi tajam.

11. Jangan kompromi.

Kompromi terjadi karena apa yang terjadi ketika tim mencapai keputusan dan hal tersebut hanya disetujui oleh sebagian anggota saja dan lainnya akan menjalankan keputusan dengan setengah hati ataubahkan terpaksa.

12. Carilah konsensus.

Konsensus merupakan keputusan yang dibuat  di dalam tim dan disetujui oleh semua orang sebagai keputusan yang terbaik yang diambil pada kondisi saat itu. Dan hasil konsensus jauh lebih baik dari pada kompromi, karena orang bisa menerimanya.

13. Samakan pandangan.

Sudut pandang yang sama melalui konsesus akan menjadi alasan terkuat dalam pembentukan kerjasama tim dan hal tersebut tercipta secara sistimatis.

14. Ambil keputusan konsensus.

Perlu diketahui bahwa konsesus itu terbentuk dan diambil dari diskusi bukan pemungutan suara. Ada beberapa keahlian konsensus yang bisa dilatih, seperti  mendengarkan secara aktif, tidak membela diri, berpikiran terbuka, Mengutarakan posisi dan alasannya, menjadi partisipan yang energik dan lain sebagainya.

15. Gunakan pertentangan.

Pertentangan dan konflik bagi banyak orang berarti menghadapi emosi yang tidak menyenangkan dan harus dihindari. Ingat bahwa penting bagi kita ,belum tentu penting bagi orang lain, Jelas bagi kita mungkin tidak jelas bagi orang lain. Karena perbedaan itulah yang membuat kehidupan Tim menyenangkan, menarik dan memuaskan.

Tim yang efisien memanfaatkan kekuatan perbedaan dan memusatkan perbedaan itu untuk memecahkan masalah atau mengambil keputusan melalui penyampaian  yang baik, sportif dan sopan. Melalui proses yang sehat dalam mendengarkan  pandangan orang lain dan mencari tahu mengapa orang memegang opini  dengan begitu kuat. Disitulah nanti anggota tim akan melihat gagasan yang bermunculan. Dengan bertukar gagasan, kita punya pandangan baru tentang apa yang mungkin berfungsi dan apa yang tidak.

16. Hindari konflik.

Tanpa komitmen dalam tim, konflik tidak bisa dihindari. Orang tidak akan berdedikasi pada tim jika mereka merasa tanggungjawab individu mereka lebih penting atau menjanjikan dari pada prestasi tim.

Beberapa cara untuk menghindari konflik:
  • Pastikan setiap orang menyepakati tujuan tim dan peran mereka dalam tim.
  • Lupakan masa lalu dan pusatkan perhatian pada masa depan.
  • Berlatihlah mendengarkan dengan seksama apa yang dikatakan orang-orang dan usahakanlah untuk melihat dari sudut pandang mereka.

17. Atur perbedan secara aktif.

Tim yang terlibat dalam konflik mempunyai sejumlah pilihan untuk dipecahkan.Telitilah setiap pilihan untuk melihat bagaimana kita akan menggunakannya. Diantara pilihan itu adalah VOTING atau pemungutan suara untuk memecahkan kegagalan (deadlock).

Ingat: bahwa keputusan berdasarkan voting tidak punya dukungan yang  sepenuh hati dan bersemangat, dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara konsensus.

18. Saling percaya.

Dalam bekerjasama kepercayaan adalah hal yang sangat penting, karena tanpa kepercayaan anggota tim cenderung jaga jarak, tidak mau berbagi informasi, menghindari kejujuran,dan mereka cenderung tertutup.

Kepercayaan itu bisa dibangun diantaranya dengan:
  • Menepati dan melakukan apa yang pernah dijanjikan.
  • Pastikan bahwa informasi yang kita berikan adalah akurat dan terkini.
  • Melakukan tugas yang diberikan dengan penuh tanggungjawab dan sungguh-sungguh.
  • Tunjukkan ketertarikan pada orang lain.
  • Bekerjasama dengan orang lain dalam mengambil keputusan.

19. Adakan rapat dengan baik.

Pada saat mengambil keputusan penting dan memecahkan masalah besar, rapat tim adalah tempatnya. Seberapa baik rapat berjalan seringkali menjadi barometer kecanggihan sebuah tim.
Rapat yang  buruk dilihat dari waktu diskusi tanpa tujuan, tak ada agenda yang jelas, tidak ada perkembangan serta akan mengurangi semangat dan komitmen anggota tim.

20. Saling memberi penghargaan.

Orang seringkali berpikir bahwa motivasi individu di lingkungan kerja adalah UANG.
Tetapi penelitian menunjukkan bahwa uang bukanlah motivator paling penting dalam pekerjaan. Faktor nomor satu yang memotivasi karyawan adalah: Perasaan bahwa mereka telah berkontribusi terhadap pekerjaan yang menarik, usaha mereka telah menghasilkan perubahan yang lebih baik dalam pencapaian hasil dan penerapan gagasan. Ini akan menjadi kebanggaan dan kepuasan bagi karyawan, karena kerja mereka diakui dan dihargai.

21. Evaluasi team secara teratur.

Apabila anggota tim sudah tidak mendukung dan berkontribusi pada tim kita harus mengevaluasi kembali tujuan tim, dan salah satu masalah yang biasa dialami oleh tim adalah kepuasaan diri.

22. Pimpinlah tanpa harus mendominasi.

Pemimpin tim biasanya bertanggungjawab secara pribadi pada hasil, maka pemimpin itu mungkin akan memonitor perkembangan individu, menyiapkan bimbingan dan masukan seputar prestasi . Pemimpin tidak harus memimpin rapat, terkadang sebagian tim membutuhkan pemimpin yang lebih bersifat fasilitator dari pada manager.

23. Mintalah bantuan.

Sekelompok orang yang berorientasi pada prestasi cenderung bekerja sempurna dan mendorong dirinya sendiri dan teman satu tim untuk berprestasi. Prestasi memang merupakan karakteristik yang patut dipuji, namun ada saatnya dalam pelaksanaan penyelesaian permasalahan anggota tim membutuhkan bantuan dari rekan tim lainnya, jadi bantuan itu bukan suatu kelemahan akan tetapi lebih kepada tujuan pencapaian bersama.

24. Jangan menyerah.

Dibutuhkan sebuah komitment untuk mengejar tujuan, artinya jangan biarkan hambatan mengendalikan Tim, belajarlah dari kesalahan, dan maju terus pantang mundur.


Pada kesimpulannya: Bahwa membangun sebuah tim baik itu dalam organisasi manufacturing ataupun lainnya harus tercipta sikap saling percaya dan saling menghargai serta menghormati. Jika hal ini terjadi maka tidak menutup kemungkinan pelaksanaan perbaikan serta peningkatan produktifitas serta effiesiensi kinerja dalam organisasi lean manufacturing akan tercapai.
Hal ini dikarenakan adanya keikusertaan setiap karyawan dalam melakukan perbaikan dan dukungan serta komitmen bersama dalam pencapaian tujuan perusahaan yang diimplementasikan dalam pelaksanaan lean itu sendiri. Secara otomatis kebudayaan lean akan terbangun dan perbaikan di setiap lini akan terjadi, sehingga pemborosan-pemborosan dalam aktivitas perusahaan dapat ditekan sedemikian rupa, dan mempertahankan segala sesuatu yang memiliki nilai atau value add.

Demikian tulisan kami tentang Membangun Kerja Sama Dalam Tim Kerja, semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi pengguna pelaksana lean dalam organisasi perusahaan terutama manufacturing serta pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada blogcoretangw.blogspot.com, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.

Post a Comment for "CARA MEMBANGUN KERJA SAMA DALAM TIM KERJA"