Pengertian Lean Manajemen Rantai Pasokan - Heizer & Rander, 2004, mendefinisikan supply chain management sebagai kegiatan pengelolaan kegiatan dalam rangka mendapatkan bahan mentah yang akan di proses menjadi barang jadi yang kemudian dilakukan prses pengiriman ke pelanggan melalui sistem distribusi.
Lean supply chain management adalah sebuah sistem dimana berbagai pihak yang beroperasi saling berhubungan dan bergantung bersama untuk mencapai target-target di rantai pasokan. Tujuan dari penerapan lean manajemen rantai pasokan (Lean Supply Chain Management) adalah jika dilihat dari konsep lean, yang pada dasarnya merupakan pendekatan berbasis kerjasama tim untuk melakukan perbaikan terus-menerus dengan fokus utamanya menghilangkan aktivitas tidak bernilai atau pemborosan. Maka penerapan lean supply chain management akan berpedoman pada prinsip lean untuk menyelaraskan aktivitas lintas fungsi perusahaan di dalam perusahaan dan untuk mengelola hubungan bisnis dengan pelanggan dan pemasok.
Sebelum menerapkan supply chain management, sangat peru bagi perusahaan untuk melihat 3 inti dalam penerapam LSCM (Lean Supply Chain Management), dan poin-poin penting tersebut adalah:
Dengan memetakan keadaan rantai pasokan saat ini melalui VSM, anda dapat menggunakan berbagai lean tools untuk merancang arus rantai pasokan di masa depan. Keadaan masa depan ini harus mencakup infrastruktur untuk mendukungnya, termasuk pelatihan, budaya, metode kualitas, sistem akuntansi, dan kebijakan investasi.
Setelah melakukan pemetaan terhadap aliran informasi dan produk dengan menggunakan value steam mapping dengan melihat kondisi rantai pasokan pada saat ini, maka diperlukan perbaikan dengan mendalami aktivitas proses maupun aliran yang berpotensi menghasilkan sesuati yang tidak bernilai. Gunakan lean tools dalam melakukan identifikasi serta perbaikan untuk rencana rantai pasokan yang akan datang, beberapa lean tools yang dapat digunakan saat melakukan perbaikan, yaitu:
Untuk lebih detail tentang penerapan sistem 5S di perusahaan, silahkan baca juga: Konsep dan Tahapan 5s.
Untuk lebih detail tentang Standarisasi, silahkan baca juga: Pekerjaan yang Terstandarisasi
Untuk lebih detail tentang Sistem Kanban, silahkan baca juga: Sistem Kanban serta Prakteknya pada Lean Manufacturing
Untuk lebih detail tentang QCO, silahkan baca juga: Pengertian Quick Change Over
Kesimpulan: Dalam penerapan Lean Suppay Change Mangement di perusahaan, tidak ada patokan untuk menerapkan satu ataupun beberapa dari lean tools, anda dapat menggunakan beragam alat atau tools dengan menyesuaikan kondisi dari perusahaan dan area yang akan dilakukan perubahan. Pada intinya adalah bagaimana cara mengurangi pemborosan dan menambah nilai.
Demikian tulisan kami tentang Apa Itu dan Bagaimana Penerapan Lean Supply Chain Management. Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda yang sedang mencari referensi tentang lean terutama bagi pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada Coretan Lean, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.
Lean supply chain management adalah sebuah sistem dimana berbagai pihak yang beroperasi saling berhubungan dan bergantung bersama untuk mencapai target-target di rantai pasokan. Tujuan dari penerapan lean manajemen rantai pasokan (Lean Supply Chain Management) adalah jika dilihat dari konsep lean, yang pada dasarnya merupakan pendekatan berbasis kerjasama tim untuk melakukan perbaikan terus-menerus dengan fokus utamanya menghilangkan aktivitas tidak bernilai atau pemborosan. Maka penerapan lean supply chain management akan berpedoman pada prinsip lean untuk menyelaraskan aktivitas lintas fungsi perusahaan di dalam perusahaan dan untuk mengelola hubungan bisnis dengan pelanggan dan pemasok.
Bagaimana Cara Menerapkan Lean Supply Chain Management Di Perusahaan
Sebelum menerapkan supply chain management, sangat peru bagi perusahaan untuk melihat 3 inti dalam penerapam LSCM (Lean Supply Chain Management), dan poin-poin penting tersebut adalah:
1. Lean management.
Dalam penerapan lean di perusahaan yang utama dibutuhkan adalah sebuah strategi (Hoshin Kanri). Program supply chain management bukan hanya sekedar program untuk manufaktur, akan tetapi diperlukan paradigma dan jika diperlukan adanya perubahan yang dilakukan di seluruh organisasi, apabila penerapan lean supply chain ingin benar-benar menuai hasil dalam menghulangkan pemborosan serta menambah nilai bagi pelanggan (VA). Jadi organisasi di perusahaan harus di lihat dari sudut pandang yang berbeda.2. Gunakan Prinsip Lean.
Organisasi harus menggunakan prinsip-pinsip lean sebagai dasar dan landasan dalam penerapan supply chain management. Prinsip dasar lean tersebut berupa:- Tentukan suatu nilai dari sudut pandang pelanggan, BUKAN pandangan perusahaan.
- Buatlah produk dan informasi mengalir dengan lancar.
- Gunakana Pull system, bukan Push system.
- Selalu lakukan perbaikan terus-menerus untuk mencapai kesempurnaan pelayanan.
Langkah Penerapan Lean Supply Chain Management
Langkah awal dalam menerapan lean supply chain management adalah dngan melakukan evaluasi serta mengukur rantai pasokan saat ini. Value stream mapping (VSM) adalah alat visual untuk menentukan keadaan supply chain perusahaan saat ini, untuk mengidentifikasi pemborosan dan meletakkan dasar dalam menentukan arus pasokan rantai pasokan di masa depan.Dengan memetakan keadaan rantai pasokan saat ini melalui VSM, anda dapat menggunakan berbagai lean tools untuk merancang arus rantai pasokan di masa depan. Keadaan masa depan ini harus mencakup infrastruktur untuk mendukungnya, termasuk pelatihan, budaya, metode kualitas, sistem akuntansi, dan kebijakan investasi.
Lean Tools Dalam Penerapan Lean Supply Chain Management
Setelah melakukan pemetaan terhadap aliran informasi dan produk dengan menggunakan value steam mapping dengan melihat kondisi rantai pasokan pada saat ini, maka diperlukan perbaikan dengan mendalami aktivitas proses maupun aliran yang berpotensi menghasilkan sesuati yang tidak bernilai. Gunakan lean tools dalam melakukan identifikasi serta perbaikan untuk rencana rantai pasokan yang akan datang, beberapa lean tools yang dapat digunakan saat melakukan perbaikan, yaitu:
1. Penerapan disiplin 5S, Sort, Straighten, Shine, Standardize, Sustain.
Disiplin dengan menggunakan sistem 5S, merupakan cara visual untuk mengatur serta menghilangkan pemborosan dengan waktu tambahan untuk perjalanan ataupun karyawan. Lean tools ini dapat digunakan pada pusat distribusi dan di perkantoran.Untuk lebih detail tentang penerapan sistem 5S di perusahaan, silahkan baca juga: Konsep dan Tahapan 5s.
2. Standarisasi.
Pentingnya sebuah standardisasi dalam suatu pekerjaan yang melibatkan proses kerja agar proses tersebut dapat lebih efisien dan diikuti untuk menentukan siapa, apa, bagaimana, dimana, dan kapan. Lean tools berupa standarisasi pekerjaan membantu perusahaan untuk menyinkronkan waktu yang dibutuhkan untuk menarik dan mengirimkan semua pesanan, dengan takt time dan waktu aktual untuk melakukan ini, atau disebut siklus waktu.Untuk lebih detail tentang Standarisasi, silahkan baca juga: Pekerjaan yang Terstandarisasi
3. Kanban System.
Menerapkan kanban di perusahaan merupakan cara baru yang unik untuk melihat pemasokan dan penempatan inventaris dalam rantai pasokan. kanban dapat menyajikan cara untuk mengkoordinasikan proses multi-langkah untuk beberapa produk.Untuk lebih detail tentang Sistem Kanban, silahkan baca juga: Sistem Kanban serta Prakteknya pada Lean Manufacturing
4. Quick Change Over (QCO)
Rapid setup atau changeover memiliki aplikasi di area produksi untuk menyesuaikan tata letak produk musiman, produk baru dan perubahan pada produk yang akan di produksi.Untuk lebih detail tentang QCO, silahkan baca juga: Pengertian Quick Change Over
Kesimpulan: Dalam penerapan Lean Suppay Change Mangement di perusahaan, tidak ada patokan untuk menerapkan satu ataupun beberapa dari lean tools, anda dapat menggunakan beragam alat atau tools dengan menyesuaikan kondisi dari perusahaan dan area yang akan dilakukan perubahan. Pada intinya adalah bagaimana cara mengurangi pemborosan dan menambah nilai.
Demikian tulisan kami tentang Apa Itu dan Bagaimana Penerapan Lean Supply Chain Management. Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda yang sedang mencari referensi tentang lean terutama bagi pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada Coretan Lean, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.
Post a Comment for "APA ITU DAN BAGAIMANA PENERAPAN LEAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT"