Tingkatkan Mutu Produk dan Layanan Dengan Perbaikan Berkelanjutan

Proses Peningkatan Mutu (QI). blogcoretangw.blogspot.com - Quality improvement adalah pendekatan sistematis dan formal terhadap analisis kinerja praktik dan upaya untuk meningkatkan kinerja dengan tujuan mengidentifikasi, memonitor, mengukur indikator mutu dalam layanan maupun produk yang mengarah kepada hasil (outcome) agar kualitasnya meningkatkan dan memuaskan pelanggan.


Produk yang memuaskan adalah produk (barang/jasa) yang mampu melakukan/memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen hingga pada tingkatan cukup. Untuk mencapai semua itu dibutuhkan strategi pemasaran yang merupakan serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.


Berbagai pendekatan atau model Quality Improvement dapat digunakan untuk membantu Anda mengumpulkan dan menganalisis data dan menguji perubahan. Penting bagi Anda untuk memilih model peningkatan kualitas yang memiliki reputasi baik untuk memandu perusahaan, dan menggunakannya proses dan melakukan Quality Improvement dengan tepat.

https://blogcoretangw.blogspot.com/



Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan

Rambat Lupiyoadi (2001) dalam Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktek) menyatakan bahwa dalam menentukan tingkat kepuasan, terdapat lima faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan, yaitu:
  1. Kualitas produk. Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
  2. Kualitas pelayanan. Terutama untuk industri jasa, pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
  3. Emosional. Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi nilai sosial atau self esteem yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap merek tertentu.
  4. Harga. Produk yang mempunyai kualitas sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggannya.
  5. Biaya. Pelanggan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa itu.



Dasar-dasar Quality Improvement

Proses peningkatan kualitas didasarkan pada konsep dasar berikut:

1. Tetapkan budaya kualitas.

Untuk menciptakan kebuyaan kualitas/mutu dalam organisasi, proses, dan prosedur harus didukung dan diintegrasikan semua pihak karyawan. Budaya peduli dengan mutu produk ataupun layanan/jasa ini terlihat berbeda untuk setiap penerapannya, olehkarena itu penting bagi perusahaan untuk membentuk tim quality improvement yang berdedikasi, mengadakan pertemuan perbaikan mutu secara reguler, dan atau membuat kebijakan seputar sasaran dari peningkatan kualitas di perusahaan.

2. Tentukan dan prioritaskan area potensial untuk perbaikan.

Tim qualitas improvement ataupun perusahaan perlu mengidentifikasi dan memahami fokus kualitas yang akan ditingkatkan. Contoh, pada penerapan lean healthcare (Lean Rumah sakit) Anda maupun tim harus mengidentifikasi hambatan terhadap perawatan, kondisi kronis yang sering didiagnosis, atau kelompok pasien berisiko tinggi. Dari sinilah Anda akan dapat melihat dimanakah prioritas utama yang akan dilakukan perbaikan secara bekelanjutan melalui kaizen.


3. Kumpulkan dan analisis data.

Pengumpulan dan analisis data merupakan jantung dari peningkatan kualitas. Data yang didapat akan membantu tim ataupun perusahaan memahami seberapa baik sistem perusahaan bekerja. Dengan adanya data yang dikumpulkan akan memudahkan dalam mengidentifikasi bidang potensial untuk perbaikan, menetapkan sasaran yang terukur, dan memantau keefektifan perubahan.


Penting untuk mengumpulkan data dasar sebelum memulai proyek quality improvement, berkomitmen untuk mengumpulkan data secara teratur, menganalisis hasilnya dengan saksama di akhir proyek, dan membuat keputusan berdasarkan analisis . Disinilah pentingnya metode PDCA Cycle, dan Penerapannya silahkan baca pada Pelaksanaan Lingkaran PDCA.

4. Komunikasikan hasilnya.

Peningkatan kualitas tidak akan menjadi sebuah kebudayaan apabila upaya quality improvement yang dilakukan tidak mempengaruhi anggota staf dan pasien/pelnggan. Oleh karena itu ketika merancang dan menerapkan Quality Improvemen, terlebih dahulu komunikasikan kebutuhan, prioritas, tindakan, dan penting juga untuk share hasil dari proyek peningkatan mutu ke keseluruhan anggota perusahaan, termasuk pasien/pelanggan. Bila sebuah proyek berhasil, rayakan dan akui kesuksesan itu.


Hal ini bisa diterapkan dalam sebuah proyek perbaikan mutu produk ataupun layanan/jasa dengan melakukan salah satu kegiatan seperti kaizen evant. Untuk aktivitas kaizen event itu sendiri Ada dapat membaca di Pengertian Kaizen Event Serta Penerapannya Di Perusahaan.


5. Berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi.

Peningkatan kualitas adalah proses yang berkelanjutan. Jadi dalam penerapan dan pelaksanaan quality improvement baik itu di manufacturing maupun rumah sakit harus memiliki fungsi tertinggi  yaitu usaha dalam meningkatkan kinerja, meninjau kembali efektivitas intervensi, dan secara teratur meminta masukan dari semua pihak termasuk karyawan maupun pelanggan ataupun pasien.


Evaluasi sangat dibutuhkan agar terciptanya kebudayaan continuous improvement (lean) dengan komitmen dari perusahaan dan peningkatan kualitas tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu hoshin kanri (policy deployment) di perusahaan.


Model Quality Improvement

Model peningkatan kualitas dalam kerangka kerja formal yang sistematis untuk menetapkan proses quality improvemen, pada umumnya model tersebut berupa:


1. Model untuk Perbaikan PDCA Cycle

Plan-Do-Study-Act atau PDSAcycles dan umum dikenal dengan PDCA Cycle merupakan model perbaikan untuk peningkatan layanan/produk dengan menggabungkan dua model quality improvemen yang populer, seperti:


Hasilnya adalah kerangka kerja yang menggunakan siklus PDSA atau PDCA untuk menguji intervensi dalam skala kecil.

2. Lean Six Sigma

Lean Six Sigma menggabungkan dua model quality improvement yang populer adalah


Hasilnya adalah kerangka kerja yang menyediakan sarana untuk menilai nilai usaha quality improvement potensial dan pendekatan untuk melaksanakan proyek nya, yang disebut DMAIC, atau Define, Measure, Analyze, Improve, and Control.


Sedangkan alat atau tools dalam peningkatan kualitas adalah strategi atau proses mandiri yang dapat membantu perusahaan lebih memahami, menganalisis, atau mengkomunikasikan usaha praktek quality improvement. Contoh alat quality improvement meliputi process mapping, control chart dan diagram tulang ikan atau fishbone diagram dan sebagainya.



Demikian tulisan kami tentang Apa Itu Yamazumi, Apa Tujuan Serta Bagaimana Cara Membuatnya. Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda yang sedang mencari referensi tentang lean terutama bagi pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada Coretan Lean, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.

Post a Comment for "Tingkatkan Mutu Produk dan Layanan Dengan Perbaikan Berkelanjutan"