LEAN MANUFACTURING - APA ITU LEAN SIX SIGMA

Lean Manufacturing dan 6 Sigma - Lean adalah kosep dan metodologi yang dipelopori oleh Toyota Production System, lewat prinsip dasar lean blogcoretangw.blogspot.com kemudian diterapkan oleh perusahaan agar mencapai tujuan yaitu mengeliminasi pemborosan (muda) serta meningkatkan produktivitas sehingga diharapkan mencapai laba / margin bisnis.


Bagi para praktis maupun ahli industri tentu sangat mengerti tentang pengertian metode lean six sigma. Akan tetapi, mereka yang baru pertama kali mendengar istilah kata lean production maupun 6 sigma akan bertanya apa arti dari Six Sigma.


Oleh karena itu, agar dapat membantu; kami mengulas kembali tentang Lean Manufacturing dan Six Sigma yang kemudian disebut dengan Lean Six Sigma.

Pengertian Lean Manufacturing Lean Six Sigma


Lean Manufacturing


Lean enterprise atau lean production adalah mengacu pada konsep bisnis dimana tujuannya untuk meminimalkan jumlah waktu dan sumber daya yang digunakan dalam proses manufaktur serta penerapan kegiatan perusahaan lainnya, dengan penekanan mengurangi atau bahkan menghilangkan semua bentuk pemborosan.


7 pemborosan dalam Lean umumnya menggunakan kata atau akronim TIMWOOD agar mempermudah mengingat 7 pemborosan. Dari ke 7 (tujuh) pemborosan (dalam bahasa Inggris: Waste) adalah produksi berlebih dapat dikategorikan sebagai pemborosan terburuk karena pada prinsip dasar sistem Toyota JIT, itu mencakup semuanya.


Prinsip dasar Just In Time (JIT) adalah salah satu cara untuk mengingkatkan keuntungan juga kemampuan perusahaan secara terus menerus dalam merespon perubahan melalui pengurangan aktivitas tidak bernilai (Non Value Added). Dalam pengertian lebih luasnya, JIT adalah suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan pada kegiatan diperlukan tanpa menghilangkan mutu produk.


Ini juga bagian dari bagaimana cara meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dimana ketika produktivitas meningkat tentu akan meningkatkan laba / margin bisnis. Meningkatkan produktivitas merupakan hal yang harus dilakukan melalui continuous improvement (Kaizen) dengan melibatan seluruh pegawai sehingga produktivitas terjaga tentu cara tersebut sangat penting.


Penerapan lean manufacturing di perusahaan jasa maupun layanan tentu harus mengacu pada konsep dasar lean tersebut. Akan tetapi tidak harus mencontoh persis seperti perusahaan atau manufaktur yang menerapkan lean manufacturing, karena jika hanya mengikuti contoh-contoh perusahaan tersebut belum tentu akan sesuai dengan kondisi dari organisasi sendiri.


Pendekatan konsep dasar lean manufacturing terutama pada perbaikan proses produksi dengan menggunakan metode ataupun konsep-konsep dasar manajemen mutu serta JIT dapat dikatakan sebagai pilar pendukung dari konsep dasar lean tersebut.


Tentu saja prinsip Lean Manufacturing seiring perkembangannya mengalami penyesuaian agar dapat menutupi kekurangan sebelumnya. Kekurangan-kekurangan tersebut sebenarnya bukan karena sistem akan tetapi cara penerapannya hanya mengambil contoh perusahaan yang menerapkan lean manufacturing tanpa melibatkan lean dalam Hoshin kanri maupun strategi organisasi dimana ini seharusnya menjadi kelebihan perusahaan dalam meningkatkan profitabilitasnya.


Kelebihan dan kekurangan lean manufacturing dalam menciptakan aktivitas bernilai tambah (Value Added) memang tidak dapat dipungkiri akan berdampak kepada profitabiltas perusahaan oleh karena itu untuk lebih menaikan pendapatan dalam menghilangkan pemborosan (waste) perusahaan adalah membuat sinergi dua metode perbaikan untuk operasional yaitu lean manajemen dan six sigma.


Apa itu Six Sigma


Metodologi Six Sigma didefinisikan oleh 5 langkah DMAIC. DMAIC adalah akronim untuk Define - Measure - Analyze - Improve - Control. Six Sigma itu sendiri merupakan seperangkat teknik dan alat untuk perbaikan proses. Ini diperkenalkan oleh insinyur Bill Smith saat bekerja di Motorola pada tahun 1986.


6 Sigma bertujuan untuk meningkatkan kualitas output suatu proses dengan mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab cacat dan meminimalkan variabilitas dalam proses manufaktur dan bisnis. Ini menggunakan seperangkat metode manajemen mutu (TQM), terutama metode statistik empiris, serta menciptakan infrastruktur khusus karyawan di dalam organisasi yang ahli dalam metode ini.


Six Sigma dapat dikatakan sebagai salah satu strategi meningkatkan pendapatan perusahaan karena terfokus pada peningkatan kepuasan pelanggan, yang mendefinisikan karakteristik dari sebuah produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan pelanggan (internal ataupun eksternal).


Lalu apa itu Lean Six Sigma

Lean Six Sigma


Manajemen Lean dan Six Sigma adalah dua konsep yang memiliki metodologi dan alat serupa. Kedua program tersebut dipengaruhi oleh Jepang, namun keduanya merupakan dua program yang berbeda. Manajemen lean difokuskan untuk menghilangkan pemborosan dan memastikan efisiensi sementara fokus Six Sigma adalah pada menghilangkan cacat dan mengurangi variabilitas operasional.


Akan tetapi jika kedua metode ini disinergikan maka lean Six Sigma akan menjadi metodologi yang tepat karena mengandalkan upaya tim kolaboratif untuk meningkatkan kinerja dengan menghilangkan pemborosan secara sistematis dan mengurangi variasi. Tentu sinergi lean manufacturing / lean enterprise dan Six Sigma bertujuan untuk menghilangkan 8 jenis pemborosan (muda). Pemborosan (waste) yang dimaksud:
  1. Defects.
  2. Over-Production.
  3. Waiting.
  4. Non-Utilized Talent.
  5. Transportation.
  6. Inventory.
  7. Motion.
  8. Extra-Processing.

Sejarah Singkat Lean Six Sigma


Sekitar tahun 1980an-2000an perkembangan startegi dan metodologi dengan mensinergi prinsip dasar Lean Six Sigma yang dimulai dari Motorola di Amerika Serikat pada tahun 1986 untuk bersaing dengan model bisnis Kaizen di Jepang. Sejak Perang Dunia 2 Jepang mengalami boom ekonomi dan produk Jepang pada saat itu memiliki kualitas lebih tinggi daripada Amerika. Pada tahun 1990, Allied Signal mempekerjakan Larry Bossidy dan memperkenalkan Six Sigma dalam bidang manufaktur. General Electric Jack Welch berkonsultasi dengan Bossidy dan memulai Six Sigma di General Electric tersebut.

Baru sekitar tahun 2000an Lean Six Sigma bercabang dari Six Sigma.

Konsep pertama Lean Six Sigma diciptakan pada tahun 2001 melalui sebuah buku berjudul Leaning into Six Sigma: Jalan menuju integrasi Enterprise Lean dan Six Sigma oleh Barbara Wheat, Chuck Mills, Mike Carnell.

Kemudian pada awal tahun 2000an, prinsip Six Sigma diperluas ke sektor ekonomi lainnya, seperti Healthcare, Finance, Supply Chain, dll.


Pengertian Lean Six Sigma adalah konsep manajerial bersinergi Lean dan Six Sigma. Lean secara tradisional berfokus pada menghilangkan 8 jenis pemborosan (waste). Six Sigma berusaha untuk meningkatkan kualitas keluaran proses dengan mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab cacat (kesalahan) dan meminimalkan variabilitas dalam proses (manufaktur dan bisnis). Secara sinergis, Lean bertujuan untuk mencapai arus terus menerus dengan menguatkan keterkaitan antara langkah-langkah proses sementara Six Sigma berfokus pada pengurangan variasi proses (dalam semua bentuknya) untuk langkah-langkah proses sehingga memungkinkan penguatan hubungan tersebut. Singkatnya, Lean memperlihatkan sumber variasi proses dan Six Sigma bertujuan untuk mengurangi variasi yang memungkinkan siklus pembebanan iteratif yang baik menuju tujuan arus terus menerus.


Lean Six Sigma menggunakan fase DMAIC yang serupa dengan Six Sigma. Proyek Lean Six Sigma terdiri dari aspek menghilangkan pemborosan (Waste) Lean dan fokus Six Sigma untuk mengurangi defect atau cacat produk, berdasarkan karakteristik kritis terhadap kualitas. Toolkit DMAIC dari Lean Six Sigma terdiri dari semua alat Lean dan Six Sigma.


5S


5S adalah prinsip lean yang digunakan untuk menjaga ruang kerja produksi secara teratur dan menjaga agar pekerja tetap berkomitmen untuk menjaga ketertiban. 5S juga akan meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi permasalahan di tempat kerja untuk melakukan kaizen.


Kaizen 5S inilah yang menjadi bagian dari perbaikan secara terus menerus. 5S dalam metodologi organisasi dan  5S housekeeping mengacu yang mengacu pada 5 langkah secara berurutan memungkinkan terjadinya penguatan praktek lean six sigma di perusahaan layanan atau jasa.


Kesimpulan Lean Six Sigma


Lean Manufacturing dan Six sigma jika disinergikan dalam lean six sigma akan menjadi metode juga strategi yang sangat tepat sebagai prinsip utama untuk menggerakan roda bisnis perusahaan, terutama ketika menghadapi persaingan seperti sekarang ini.


Tujuan dan manfaat lean six sigma jika diterapkan dengan komitmen stakeholders tanpa meninggalkan prinsip dasar dari lean six sigma melalui strategi kaizen dan penerapan 5S di perusahaan maka akan memberikan manfaat besar dalam meningkatkan laba / margin bisnis. Akan tetapi hal tersebut tidak akan menjadi manfaat ketika tujuannya hanya untuk mengikuti dan mencontoh tanpa mengetahui kondisi organisasi.


Perusahaan maupun pabrik yang menerapkan lean six sigma pada proses operasional manufaktur tentu akan menghadapi banyak kendala, akan tetapi kendala merupakan opportunity untuk melakukan perbaikan secara terus menerus melalui kegiatan kaizen. Dimana kaizen adalah bagian penting penyelesaian masalah (problem solving) dengan metode ilmian seperti DMAIC, PDCA Cycle, dll di blogcoretangw.blogspot.com. Kendala terbesar dalam penerapan lean six sigma yaitu kurang ikutsertanya manajemen yang menjadikan konsep lean sebatas permintaan pelanggan.

Post a Comment for "LEAN MANUFACTURING - APA ITU LEAN SIX SIGMA"