KONSEP DASAR LEAN MANAJEMEN

Konsep Prinsip Dasar Lean Management System – Lean manufacturing system merupakan sebuah konsep yang menggunakan pendekatan secara sistematis untuk mengeliminasi waste/pemborosan dengan tujuan untuk meningkatkan kegiatan yang memberikan nilai tambah (VA).


Kegiatan mengeliminasi waste/pemborosan serta usaha untuk meningkatkan kegiatan yang bernilai (VA) serta menghilangkan aktivitas tidak bernilai tambah (Non-value Added - NVA) dilakukan dengan tindakan perbaikan secara berkelanjutan. Pada sistem lean membagi pemborosan menjadi 7 waste/ pemborosan, seiring dengan perkembangannya 7 waste/pemborosan kemudian mengkategorikan satu pemborosan lagi, sehingga dalam pelaksanaan lean akan mengenal istilah konsep management waste menjadi 8 waste/pemborosan.


8 waste



8 WASTES DALAM SISTEM LEAN MANUFACTURING

Yang termasuk konsep dasar dari sistem lean terkait dengan 8 Waste/pemborosan dalam kegiatan perusahaan terutama manufacturing adalah:
  1. Transportasi. Merupakan perpindahan produk dari orang ke orang atau antar lokasi.
  2. Inventory. Merupakan Material yang tidak di proses atau di proses secara parsial atau bahan jadi yang tidak terkirim.
  3. Motion atau Gerakan. Merupakan pergerakan yang berlebihaan dari orang atau mesin dari yang seharusnya terjadi.
  4. Waiting atau Menunggu. Merupakan waktu/masa dimana tidak ada kegiatan sambil menunggu untuk langkah berikutnya mulai.
  5. Overprocessing atau Proses yang berlebihan. Merupakan pekerjaan yang tidak perlu diluar apa yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pelanggan.
  6. Overproduction atau Produksi yang berlebihan. Merupakan kegiatan yang memproduksi produk lebih daripada yang diperlukan pada saat sekarang.
  7. Defects. Merupakan langkah proses yang menghasilkan skrap dan menyebabkan pekerjaan ulang atau memproses kembali.
  8. Behavioral. Merupakan kreatifitas yang tidak terpakai dan kemampuan manusia/karyawan yang tidak termanfaatkan.



Dari konsep management 8 waste/ pemborosan tersebut diatas, yang paling berbahaya diantara pemborosan-pemborosan yang ada, hal ini disebabkan karena ketika kreatifitas karyawan tidak termanfaatkan atau penempatan karyawan yang salah akan mengakibatkan 7 pemborosan.


Sangat penting bagi pelaksana lean manufacturing dalam mengidentifikasi pemborosan dalam bentuk behavioral, dan juga peran penting seorang pemimpin dalan satu departement ataupun organisasi serta keikutsertaan HRD dalam mengidentifikasi pemborosan bahvioral.


Kegiatan ini bisa berjalan jika terciptanya integrasi antara sistem lean dengan kebijakan atau sistem kepegawaian atau biasa disebut dengan LEAN HRM.


Kesimpulan:
Untuk memaksimalkan penghilangan/ eliminasi pemborosan dengan menggunakan sistem lean manufacturing, sangat penting keikutsertaan setiap bagian dalam kegiatan perbaikan tersebut. Sistem lean tidak akan berjalan dengan mulus jika kegiatan membudayakan lean dalam setiap aktifitas perusahaan hanya terfokus atau metitikberatkan kepada satu bagian atau department.


PRINSIP POKOK KONSEP MANAJEMEN WASTE

Ketika perusahaan berusaha maksimal untuk menciptakan kebudayaan lean dalam setiap aktivitasnya, yang harus diketahui sebelum melaksanakan sistem lean tersebut adalah prinsip pokok dari konsep manajemen pemborosan/ waste.


Berikut adalah prinsip pokok konsep manajemen waste/ pemborosan dengan sistem lean:

  • Hilangkan Waste/ Pemborosan pada setiap lini dalam produksi ataupun aktivitas kegiatan perusahaan mulai dari proses awal hingga akhir. Cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan waste/ pemborosan (NVA), serta mengurangi kegiatan/ aktivitas tidak bernilai akan tetapi dibutuhkan (NVAN) serta meningkatkan kegiatan berniali (VA) adalah dengan melakukan atau mengimplementasikan kegiatan perubahan ataupun perbaikan, seperti kegiatan Total ProductiveMaintenance (TPM), Total Quality Managemant (TQM), Kaizen, Membangun perubahan terhadap management dan sebagainya.
  • Fokuskan kepada Sumber daya yang memiliki nilai tambah (VA) baik itu semberdaya manusia ataupun peralatan. Jika dilihat dari sumber daya manusia(SDM), maka beri perhatian terhadap karyawan yang selalu memperhatikan pentingnya konsep lean dengan selalu melakukan eliminasi waste dan juga harus fokus kepada sumberdaya peralatan/ mesin.
  • Buatlah Kompetisi antar individu atau sekelompok karyawan dalam usaha mengurangi waste dalam  melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari.
  • Buatlah komitmen bersama untuk semua tingkatan karyawan mulai dari top manajemen sampai karyawan level terendah dengan mengoptimalkan fungsi organisasi yang terkait dengan penerapan konsep sitem lean.



Kesimpulan:
Agar pelaksanaan sistem lean manufacturing dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan serta mampu meningkatkan produktivitas perusahaan dengan terciptanya kebudayaan lean dan keikutsertaan setiap karyawan dalam kegiatan penghilangan 7 waste atau pemborosan diperlukannya komitmen perusahaan/ management level dalam menentukan penerapan strategi perusahaan.


Demikian tulisan kami tentang Simbol-simbol Dari VSM. Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi pelaksana lean manufacturing serta pengunjung setia
blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada Coretan Lean, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.

Post a Comment for "KONSEP DASAR LEAN MANAJEMEN"