Pengertian Takt Time dan Prakteknya - Takt time adalah kunci dalam lean manufacturing, yang menjadi denyut nadi dalam lean organization dengan menyamakan level produksi dengan permintaan konsumen, dan hal itu bukan sebuah hasil untuk dilampaui, tetapi lebih seperti target yang terus dibidik.
Memproduksi lebih cepat dari takt time akan menghasilkan produksi berlebih dan hal ini merupakan bagian paling fundamental dari bentuk pemborosan, akan tetapi memproduksi lebih lambat dari takt time akan menyebabkan bottlenecks / hambatan, dan menyebabkan permintaan konsumen bisa tidak terpenuhi sesuai waktu.
Secara garis besar, pengertian talk time merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu produk / proses.
Dan takt time dapat dikalkulasikan dengan rumus waktu yang ada dibagi permintaan konsumen.
Sebagai contoh untuk menghitung takt time dalam produksi pada lean manufacturing, Jika konsumen meminta / membeli produk dengan jumlah 1800 buah, dan konsumen tersebut meminta agar produknya diselesaikan dalam waktu 27000 detik, maka takt time yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produk tersebut adalah 27000 detik : 1800 buah = 15 detik perbuah.
Dari waktu ke waktu permintaan konsumen berubah, beberapa perusahaan akan menambahkan waktu lembur atau bahkan menambah shift kerja. Perusahaan yang melakukan praktek lean melakukan perubahan takt time dan menyeimbangkan proses untuk memenuhi kebutuhan yang baru.
Takt time juga merupakan bagian dari JIT (Just In Time) pada sistem lean manufacturing dengan tujuan mencegah terjadinya produksi yang berlebihan dan tidak sesuai dengan jumlah permintaan pelanggan, dan takt time juga bisa dijadikan panduan untuk menyeimbangkan alur dari sebuah pekerjaan.
Baca juga : Lean - Pengertian Line Balancing
Tidak jarang orang beranggapan bahwa takt time dan cycle time adalah sama, pada nyatanya takt time tidaklah sama dengan cycle time. Karena cycle time adalah sirkulasi waktu yang dibutuhkan oleh lini produksi untuk menyelesaikan satu unit produk mulai dari awal pengerjaan hingga produk tersebut menjadi satu produk yang utuh, sedangkan takt time merupakan waktu yang harus dicapai oleh lini produksi untuk memenuhi jumlah permintaan pelanggan.
Perbedaan yang paling mencolok antara takt time dengan cycle time, yaitu kalau takt time tidak diukur dengan alat penghitung waktu / stopwatch akan tetapi takt time di hitung berdasarkan formula permintaan pelanggan dengan waktu pengerjaan untuk menyelesaikan permintaan tersebut, sedangkan cycle time kebalikan dari takt time, cycle time di hitung dengan pengambilan waktu pengerjaan lini produksi dengan menggunakan alat penghitung waktu / stopwatch. Umumnya pengambilan waktu dilakukan oleh seorang industrial engineer pada perusahaan lean manufacturing tersebut.
Jadi dalam prakteknya cycle time di usahakan berada dibawah perhitungan dari takt time, hal ini dikarenakan jika cycle time berada di atas / melebihi waktu takt time besar kemungkinannya perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan dari pelanggan tersebut. Dan hal ini akan mengakibatkan perusahaan akan membayar lebih biaya produksi, baik itu dikarenakan pembayaran lembur, penggunaan sumber daya yang bertambah dari yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu produk, hingga tertundanya pengiriman produk kepada pelanggan.
Takt time akan menjadi target waktu untuk menyelesaikan unit produk pada lean manufacturing, dan jika cycle time berada melebihi waktu yang telah di tentukan pada talk time maka diperlukannya kaizen untuk melakukan perubahan agar cycle time mencapai takt time.
Ada banyak yang bisa dilakukan agar cycle time mencapai talk time salah satunya melalui yamazumi, dengan memisahkan dan elemen-elemen kerja pada proses tersebut dan memilah waktu yang bernilai tambah (VA) dan berusaha melakukan penghilangan waktu yang tidak bernilai tambah (NVA), serta jika memungkinkan mengurangi waktu yang tidak bernilai tambah akan tetapi dibutuhkan oleh proses tersebut (NVAN), sehingga keseimbangan stasiun kerja / line balancing terjadi yang mengakibatkan aliran kerja berjalan secara lancar tanpa terjadinya hambatan / bottleneck pada setiap proses produksi.
Baca juga
Penyeimbangan cycle time dengan talk time dalam praktek lean manufacturing dapat terjadi jika memang ada komitmen setiap karyawan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mengikuti waktu yang telah di tentukan oleh pelanggan tersebut. Hal ini juga bisa dipraktekkan bukan hanya pada lean manufacturing, akan tetapi juga bisa di praktekkan dalam setiap organisasi perusahaan terutama yang menyangkut dengan pelayanan,seperti rumah sakit dan sebagainya.
Bagaimana dengan perusahaan tempat anda bekerja, jika ada yang ingin ditambahkan dari coretan ini ataupun ingin berbagi pengalaman praktek terbaik di perusahaan tempat anda berkerja, silahkan tambahkan di komentar.
Demikian coretan tentang 'Pengertian Takt Time dan Prakteknya', semoga bermanfaat.
Jika anda suka ataupun merasa coretan ini bermanfaat, tolong bagikan melalui tombol media sosial di bawah, Terimakasih.
Memproduksi lebih cepat dari takt time akan menghasilkan produksi berlebih dan hal ini merupakan bagian paling fundamental dari bentuk pemborosan, akan tetapi memproduksi lebih lambat dari takt time akan menyebabkan bottlenecks / hambatan, dan menyebabkan permintaan konsumen bisa tidak terpenuhi sesuai waktu.
Secara garis besar, pengertian talk time merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu produk / proses.
Dan takt time dapat dikalkulasikan dengan rumus waktu yang ada dibagi permintaan konsumen.
Sebagai contoh untuk menghitung takt time dalam produksi pada lean manufacturing, Jika konsumen meminta / membeli produk dengan jumlah 1800 buah, dan konsumen tersebut meminta agar produknya diselesaikan dalam waktu 27000 detik, maka takt time yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produk tersebut adalah 27000 detik : 1800 buah = 15 detik perbuah.
Dari waktu ke waktu permintaan konsumen berubah, beberapa perusahaan akan menambahkan waktu lembur atau bahkan menambah shift kerja. Perusahaan yang melakukan praktek lean melakukan perubahan takt time dan menyeimbangkan proses untuk memenuhi kebutuhan yang baru.
Takt time juga merupakan bagian dari JIT (Just In Time) pada sistem lean manufacturing dengan tujuan mencegah terjadinya produksi yang berlebihan dan tidak sesuai dengan jumlah permintaan pelanggan, dan takt time juga bisa dijadikan panduan untuk menyeimbangkan alur dari sebuah pekerjaan.
Baca juga : Lean - Pengertian Line Balancing
Tidak jarang orang beranggapan bahwa takt time dan cycle time adalah sama, pada nyatanya takt time tidaklah sama dengan cycle time. Karena cycle time adalah sirkulasi waktu yang dibutuhkan oleh lini produksi untuk menyelesaikan satu unit produk mulai dari awal pengerjaan hingga produk tersebut menjadi satu produk yang utuh, sedangkan takt time merupakan waktu yang harus dicapai oleh lini produksi untuk memenuhi jumlah permintaan pelanggan.
Perbedaan yang paling mencolok antara takt time dengan cycle time, yaitu kalau takt time tidak diukur dengan alat penghitung waktu / stopwatch akan tetapi takt time di hitung berdasarkan formula permintaan pelanggan dengan waktu pengerjaan untuk menyelesaikan permintaan tersebut, sedangkan cycle time kebalikan dari takt time, cycle time di hitung dengan pengambilan waktu pengerjaan lini produksi dengan menggunakan alat penghitung waktu / stopwatch. Umumnya pengambilan waktu dilakukan oleh seorang industrial engineer pada perusahaan lean manufacturing tersebut.
Jadi dalam prakteknya cycle time di usahakan berada dibawah perhitungan dari takt time, hal ini dikarenakan jika cycle time berada di atas / melebihi waktu takt time besar kemungkinannya perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan dari pelanggan tersebut. Dan hal ini akan mengakibatkan perusahaan akan membayar lebih biaya produksi, baik itu dikarenakan pembayaran lembur, penggunaan sumber daya yang bertambah dari yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu produk, hingga tertundanya pengiriman produk kepada pelanggan.
Sumber : Dok. Pribadi blogcoretangw.blogspot.com |
Takt time akan menjadi target waktu untuk menyelesaikan unit produk pada lean manufacturing, dan jika cycle time berada melebihi waktu yang telah di tentukan pada talk time maka diperlukannya kaizen untuk melakukan perubahan agar cycle time mencapai takt time.
Ada banyak yang bisa dilakukan agar cycle time mencapai talk time salah satunya melalui yamazumi, dengan memisahkan dan elemen-elemen kerja pada proses tersebut dan memilah waktu yang bernilai tambah (VA) dan berusaha melakukan penghilangan waktu yang tidak bernilai tambah (NVA), serta jika memungkinkan mengurangi waktu yang tidak bernilai tambah akan tetapi dibutuhkan oleh proses tersebut (NVAN), sehingga keseimbangan stasiun kerja / line balancing terjadi yang mengakibatkan aliran kerja berjalan secara lancar tanpa terjadinya hambatan / bottleneck pada setiap proses produksi.
Baca juga
Penyeimbangan cycle time dengan talk time dalam praktek lean manufacturing dapat terjadi jika memang ada komitmen setiap karyawan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan mengikuti waktu yang telah di tentukan oleh pelanggan tersebut. Hal ini juga bisa dipraktekkan bukan hanya pada lean manufacturing, akan tetapi juga bisa di praktekkan dalam setiap organisasi perusahaan terutama yang menyangkut dengan pelayanan,seperti rumah sakit dan sebagainya.
Bagaimana dengan perusahaan tempat anda bekerja, jika ada yang ingin ditambahkan dari coretan ini ataupun ingin berbagi pengalaman praktek terbaik di perusahaan tempat anda berkerja, silahkan tambahkan di komentar.
Demikian coretan tentang 'Pengertian Takt Time dan Prakteknya', semoga bermanfaat.
Jika anda suka ataupun merasa coretan ini bermanfaat, tolong bagikan melalui tombol media sosial di bawah, Terimakasih.
Nice info, terima kasih
ReplyDelete