PENGERTIAN VISUAL MANAGEMENT SERTA PRAKTEKNYA

Arti Visual Management - Visual merupakan segala sesuatu yang dapt dilihat oleh setiap orang dan berfungsi untuk menyampaikan informasi tanpa harus menggunakan komputer ataupun tanpa harus berbicara kepada orang lain. Secara luas pengertian visual yang dijadikan sebagai management informasi harus memiliki goal atau tujuan, yaitu kemampuan untuk memahami situasi pada area tertentu dan dimanapun termasuk di manufacturing sekalipun dalam hitungan tidak lebih dari 5 menit seseorang yang melihat situasi tersebut sudah memahami kondisi yang terjadi.


Jadi dalam pembuatan visual sangatlah dibutuhkan kemampuan seseorang untuk dapat mengerti standar visual yang berlaku serta hal-hal yang dapat mempermudah seseorang yang melihat visual tersebut untuk tidak membuang waktu, baik itu dalam mendapatkan informasi maupun menemukan sesuatu. Perlu diketahui bahwa segala sesuatu yang membutuhkan waktu lama untuk difahami dan dimengerti akan menjadi pemborosan tersendiri, dan hal ini merupakan sesuatu yang seharusnya dihilangkan apalagi jika organisasi tersebut telah mempraktekkan sistem lean di dalamnya.


Adalah sangat penting bagi kita untuk menjadikan area kerja kita secara simple dan tervisualisasi, karena dengan visual tersebut setiap karywan diharapkan akan mengerti situasi yang terjadi pada area tempat dia berada dan visual ini harus mengena dan mudah dimengerti termasuk kepada orang yang tidak familier dengan area tersebut.


Baca juga tulisan terkait:

Visual merupakan management yang lebih baik dan lebih cepat dari kecepatan cahaya, karena melalui visual ini memberikan kesempatan kepada setiap karyawan dalam melihat serta memperbaiki sebuah kondisi sebelum hal tersebut menjadi sebuah permasalahan. Jadi visual bisa dikatakan sebagai management terbaik yang HARUS digunakan baik itu di manufacturing ataupun organisasi lainnya dibandingkan hanya sebatas statistik dan laporan saja.


Kita bisa ambil contoh dalam pelaksanaan visual, misalnya jika terdapat standar operasional kerja, dan hal tersebut hanya di input di dalam komputer dan hanya menjadi sebuah laporan atau dokumentasi saja, maka ketika terjadi kesalahan terhadap prosedur kerja kita, tidak semua orang yang berada pada area tersebut akan mengetahui kesalahan atau bagian mana yang terlewatkan dari tahapan standar operasional kerja tersebut, dan ketika kita akan mencoba untuk mengetahui tahapan mana yang terlewatkan dari tahapan prosedur kerja maka kita akan membutuhkan waktu lama untuk mencari file ataupun memprint out standar operasional kerja tersebut. Iya jika kita temukan berkas yang kita cari, dan bagaimana jika kita tidak menemukan berkas tersebut, maka dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencarinya dan hal inilah yang kemudian akan menjadi pemborosan.


Untuk menghindari terjadinya pemborosan dalam sebuah organisasi, maka visual merupakan pondasi awal yang harus diimplementasikan pada manufacturing atau organisasi lainnya sebelum mengimplementasikan lean tools lainnya.


Elemen Visual Management

Adapun elemen-eleman dari visual tersebut kita bisa bagi menjadi 3 elemen yaitu:

Elemen pondasi awal, 5S atau 5R

5S atau umum di manufacturing di sebut dengan 5R merupakan pondasi awal dari visual management, tanpa 5R atau 5S maka kita tidak bisa melakukan sebuah perbaikan secara berkelanjutan. Perlu diketahui bahwa visual management adalah pondasi dari semua komunikasi ataupun informasi dan standar, dan hal ini bisa di dapat dari praktek 5R atau 5S.


Baca juga tulisan terkait:

Adanya praktek 5R sudah pasti diharapkan bahwa setiap area kerja terorganisasi dengan baik dan terstandarisasi. Dengan diberlakukannya 5R atau 5S ini maka linkungan kerja sudah pasti bersih, tertata, aman dan dipastikan memiliki self-maintaining, jadi tidak akan ada extra karena hanya ada sesuatu yang dibutuhkan di area kerja. Standar akan mempermudah kita dalam menata serta melihat kondisi abnormal dan hal tersebut akan memudahkan kita untuk mendeteksi lebih awal jika terjadi sebuah masalah pada area kerja, karena dengan 5R atau 5S permasalahan yang timbul akan mudah nampak dan sudah pasti setiap karyawan ikut andil didalamnya.


Elemen kedua, Visual display




Setelah elemen pondasi diimplementasikan, maka kita akan menjadikan pondasi tersebut sebagai acuan dalam sebuah tampilan atau sebagai visual display. Tujuan dari visual display tidak lain sebagai alat berbagi informasi kepada semua orang yang berada pada area tersebut yang di haruskan setiap orang memahami arti yang ditampilkan melalui visual tersebut.


Seperti pembahasan diatas bahwa pembuatan visual harus mengena dan dapat difahami serta dimengerti oleh setiap orang tanpa terkecuali oleh orang yang tidak familier dengan area tersebut, dengan begitu fungsi dari visual display akan tercapai.


Selain sebagai alat informasi, visual display juga harus dijadikan sebagai alat untuk berbagi pengetahuan tentang standar yang berlaku pada area tempat karyawan berada, kita bisa ambil contoh ketika kita masuk ke suatu tempat yang sedang di bangun maka di situ kita akan temukan visual display penggunaan helm untuk memasuki area bangunan tersebut  dan hal ini merupakan bagian dari standar keselamatan.


Elemen ketiga, Visual control

Elemen ketiga ini merupakan elemen pengerucutan dari elemen pondasi dan elemen visual display. Pada eleme ini kita bisa melakukan perbaikan ketika kita menemukan bahwa visual display yang dilihat sudah tidak bisa diberlakukan lagi akan tetapi perlu adanya perubahaan dari visual display atau standar yang telah ada.


Walaupun visual control hampir sama dengan visual diplay, yaitu sebagai alat informasi dan komunikasi sebuah permasalahan, akan tetapi visual control juga membantu me-maintain dari level yang lebih tinggi baik itu berkenaan dengan produktivitas maupun kualitas. Karena dengan visual kontrol semua tercatat dan terdisplay dengan cepat, kita bisa abil contoh dalam manufacturing untuk mengontrol produktivitas seorang karyawan maka dibuatlah standard atau target dari PPH yang kemudian akan dibandingkan dengan kondisi yang terjadi pada saaat itu. Dengan begitu akan sangat terlihat GAP antara target dengan kondisi saat itu, dengan adanya selisih tersebut maka harus dilakukan pemecahan masalah agar kondisi yang terjadi mencapai target dari produktivitas yang diharapkan oleh perusahaan.


Baca juga tulisan terkait:

Disinilah peran penting visual control dalam melakukan sebuah perbaikan atau melihat opportunities yang bisa dilakukan dalam memaksimalkan sebuah aktivitas agar tercapainya target yang telah ditentukan. Informasi yang cepat yang ditampilkan pada visual control, harus dijadikan sebagai tolak ukur untuk sebuah perbaikan berkelanjutan dalam efisiensi kerja dan keefektifan kinerja.


arti visual management
Praktek Visual Management



Pada kesimpulannya visual management akan membantu kita dalam mengurangi waktu pencarian, meningkatkan komunikasi, meningkatkan keselamatan kerja, serta memberikan kemudahan karyawan dalam mendapatkan informasi agar mereka dapat melakukan pekerjaan lebih baik maupun meningkatkan kepuasan terhadap pekerjaan mereka ketika mereka mencapai target seperti yang diharapkan.


Demikian coretan lean tentang ‘Pengertian Visual Management’, semoga bermanfaat bagi pembaca dari blogcoretangw.blogspot.com terutama untuk yang membutuhkan referensi tentang pelaksanaan sistem lean melalui visual management baik itu untuk meningkatkan produktifitas maupun hanya sebatas referensi. Silahkan tambahkan di kolam komentar jika ada pembahasan ataupun masukkan yang ingin disampaikan.

1 comment for "PENGERTIAN VISUAL MANAGEMENT SERTA PRAKTEKNYA"

  1. Kalo mau buat papan visual management, bisa dibantu kemana ya? Tlg hubungi 081376567578

    ReplyDelete