Pengertian Kaizen atau Keishan. blogcoretangw.blogspot.com - Kaizen adalah suatu filosofi dalam memfokuskan diri pada konsep pengembangan dan penyempurnaan. Dalam penerapannya di perusahaan, mencakup pengertian bahwa teori kaizen adalah perbaikan secara terus menerus dengan sasaran utama yaitu melibatkan seluruh karyawan dalam arti mulai dari manajemen level atas hingga bawah.
Menurut ahli quality Dr. Ishikawa, Kaizen merupakan salah satu penerap konsep budaya keishan dengan membangun diri para pekerja melalui Quality Cycle.
Sasaran utama kaizen untuk penyelesaian masalah (problem solving) bukan lagi menjadi hal yang eksekutif bagi supervisor atau manajer, tapi juga menjadi keeksekutifan bagi setiap pekerja agar menunjukan performa bagus dalam pekerjaan mereka dalam merekomendasikan solusi atas permasalahan tersebut.
Dalam arti lebih luas, bahwa prinsip paling dasar ketika penerapan kaizen dalam perusahaan harus diikuti oleh karyawan dengan sukarela tanpa dorongan serta paksaan. Seperti etika kerja orang Jepang terutama memberikan manfaat bagi peningkatan produktivitas.
Lalu bagaimana cara membuat Kaizen agar menjadi budaya di setiap aktivitas bisnis, sebelum mengetahui langkah dalam membuat serta melibatkan pekerja untuk membuat perbaikan berkelanjutan (Keishan) sebaiknya ketahui terlebih dahulu apa itu manfaat dan sasaran utamanya.
Konsep penerapan budaya keishan dengan membangun diri para karyawan tersebut akan dapat memiliki manfaat bagi perusahaan apabila penerapan kaizen dilakukan dengan konsep-konsep tanpa pemaksaan akan tetapi lebih kepada meningkatkan ownership kepada pekerja.
Dari tujuan aktivitas kaizen di perusahaan tersebut diatas, maka diharapkan memiliki manfaat. Manfaat mengenalkan program perbaikan (kaizen) terutama di tempat kerja;
Konsep kaizen harus melihat prinsip dasar dari lean manufacturing yaitu sistem 5S. Kaizen 5S dapat dilakukan di mana saja sebagai contoh; di tempat kerja. Inilah mengapa 5S adalah penting diterapkan dalam perusahaan.
Filosofi utama kaizen adalah menghilangkan pemborosan (waste) pada setiap aktivitas agar tercipta aktivita bernilai (value added). Olehkarena itu untuk pemenuhan filosofi tersebut ada baiknya, fokus kepada prinsip-prinsip dasar perbaikan.
Adapun prinsip paling dasar saat menerapkan Kaizen, yaitu:
Adapun siklus perbaikan harus dilakukan dengan metode ilmiah yang diharapkan menjadi sistematik agar mencapai dari sasaran utamanya. Konsep penerapan kaizen ini tidak hanya mengikuti contoh di perusahaan otomotif walaupun diketahui bahwa dalam sejarah TPS berasal Toyota akan tetapi juga bisa praktekkan di berbagai jenis layanan, sebagai contoh perusahaan non-otomotif yaitu; perbankan, rumah sakit, hotel dll.
Contoh-contoh dari penerapan kaizen bisa digunakan sebgai referensi akan tetapi usahakan untuk tidak menduplikat hasil nya, karena tentu setiap area memiliki karakter ataupun budaya berbeda.
Konsep dan prinsip dasar kaizen ini jika tidak mengenai sasaran utama kaizen dalam penyelesaian masalah (problem solving) maka akan menjadi sebuah teori perbaikan belaka, tanpa dampak apapun bagi perusahaan. Olehkarena itu dibutuhkan dukungan penuh dari stakeholders sebagai startegi perusahaan dalam menjalankan aktivitas ini agar sasaran nya tercapai baik itu berupa kualitas, biaya, distribusi sehingga dapat meningkatkan profit bisnis.
Siklus perbaikan yang dilakukan secara ilmiah harus mencakup Plan-Do-check-Act atau sering disebut dengan nama PDCA Cycle. Untuk mendukung perubahan pola fikir pekerja dalam menyelesaikan permasalahan melalui PDCA Cycle, maka diperlukan beberapa cara dalam membuat Kaizen agar lebih efektif.
Biasanya cara membuat kaizen tergantung kepada kondisi dari perusahaan tersebut, karena untuk membuat aktivitas ini menjadi memiliki benefit tentu diperlukan cara pendekatan dan yang paling penting dalam membuat nya harus dimulai dari gemba kaizen.
Gemba kaizen adalah etika kerja seperti orang Jepang maupun Jerman bahkan beberapa negara yang telah lebih awal dalam menciptakan budaya continous improvement melalui prinsip dasar lean manufacturing.
Sasaran utama dengan melibatkan seluruh karyawan mulai dari manajemen level atas hingga bawah memingkinkan terjadinya kerjasama tim kerja yang kuat. hal ini dapat disebabkan dari adanya manfaat yang dihalkan dari aktifitasdalam membuat Kaizen agar menjadi budaya di setiap aktivitas bisnis.
Kaizen memang perbaikan sederhana yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari terutama di area kerja dengan prinsip dasar implementasi sistem 5S. Kaizen memiliki beberapa fungsi dan penerapannya, oleh karena saat menerapkan lean maufacturing, Anda akan mendengar istilah kata Kaizen blitz atau Kaizen Event, Quality cycle, dll.
Menurut ahli quality Dr. Ishikawa, Kaizen merupakan salah satu penerap konsep budaya keishan dengan membangun diri para pekerja melalui Quality Cycle.
Sasaran utama kaizen untuk penyelesaian masalah (problem solving) bukan lagi menjadi hal yang eksekutif bagi supervisor atau manajer, tapi juga menjadi keeksekutifan bagi setiap pekerja agar menunjukan performa bagus dalam pekerjaan mereka dalam merekomendasikan solusi atas permasalahan tersebut.
Dalam arti lebih luas, bahwa prinsip paling dasar ketika penerapan kaizen dalam perusahaan harus diikuti oleh karyawan dengan sukarela tanpa dorongan serta paksaan. Seperti etika kerja orang Jepang terutama memberikan manfaat bagi peningkatan produktivitas.
Lalu bagaimana cara membuat Kaizen agar menjadi budaya di setiap aktivitas bisnis, sebelum mengetahui langkah dalam membuat serta melibatkan pekerja untuk membuat perbaikan berkelanjutan (Keishan) sebaiknya ketahui terlebih dahulu apa itu manfaat dan sasaran utamanya.
Tujuan
Beberapa tujuan yang bisa didapat dari aktivitas Kaizen bagi perusahaan;- Meningkatkan kualitas dan produktivitas.
- Untuk mengurangi biaya produk atau layanan dengan mengurangi pemborosan (waste), safety, dan pemanfaatan sumberdaya.
- Mengidentifikasi bahkan memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan dan mengganggu produksi sebagai sebuat tim kerja dengan terbangunnya kerjasama tim.
- Untuk memanfaatkan kecerdasan kreatif karyawan yang bekerja dalam organisasi dan memanfaatkan sepenuhnya sumber daya manusia.
- Meningkatkan komuniksai dalam organisasi.
- Meningkatkan loyalitas dan komitmen karyawan terhadap organisasi dan tujuannya. (mempromosikan semangat karyawan)
- Membangun lingkungan kerja yang bahagia, cerah dan berarti.
- Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan pengakuan, prestasi dan pengembangan diri.
Konsep penerapan budaya keishan dengan membangun diri para karyawan tersebut akan dapat memiliki manfaat bagi perusahaan apabila penerapan kaizen dilakukan dengan konsep-konsep tanpa pemaksaan akan tetapi lebih kepada meningkatkan ownership kepada pekerja.
Dari tujuan aktivitas kaizen di perusahaan tersebut diatas, maka diharapkan memiliki manfaat. Manfaat mengenalkan program perbaikan (kaizen) terutama di tempat kerja;
- Keasadaran kualitas yang tinggi mengungkapkan kesalahan pada sistem yang mungkin menghalangi praktek baik.
- Memungkinkan akan meningkatkan kualitas produk dan layanan perusahaan, sehingga meningkatkan nilai (value) brand, serta mengamankan kepercayaan pelanggan.
- Setiap pekerja yang menjadi bagian dari continous improvement akan merasakan rasa memiliki terhadap perkembangan perusahaan.
- Kebudayaan perbaikan juga akan membawa peningkatan dua arah komunikasi antar staf dan manajemen.
- Akhirnya, keuntungan finansial tentu akan melebihi biaya pelaksanaan program kaizen itu sendiri. Sebuah studi mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan memperbaiki kuntungan bisnisnya sekitar sepuluh kali lipat.
Konsep kaizen harus melihat prinsip dasar dari lean manufacturing yaitu sistem 5S. Kaizen 5S dapat dilakukan di mana saja sebagai contoh; di tempat kerja. Inilah mengapa 5S adalah penting diterapkan dalam perusahaan.
Filosofi utama kaizen adalah menghilangkan pemborosan (waste) pada setiap aktivitas agar tercipta aktivita bernilai (value added). Olehkarena itu untuk pemenuhan filosofi tersebut ada baiknya, fokus kepada prinsip-prinsip dasar perbaikan.
Adapun prinsip paling dasar saat menerapkan Kaizen, yaitu:
- Memperkuat kebudayaan disiplin kerja melalui budaya 5S.
- Meringkas. Produksi ramping dengan meringkas beberapa aktivitas yang memungkinkan menimbulkan aktivitas tidak bernilai (non value added).
- Integrated agar terciptanya proses yang ramping dalam aliran produksi sehingga arus produksi berjalan dengan smooth.
- Simplify dalam arti mempermudah setiap aktivitas tanpa memberikan kesempatan agar terciptanya aktivitas yang menimbulkan pemborosan.
Adapun siklus perbaikan harus dilakukan dengan metode ilmiah yang diharapkan menjadi sistematik agar mencapai dari sasaran utamanya. Konsep penerapan kaizen ini tidak hanya mengikuti contoh di perusahaan otomotif walaupun diketahui bahwa dalam sejarah TPS berasal Toyota akan tetapi juga bisa praktekkan di berbagai jenis layanan, sebagai contoh perusahaan non-otomotif yaitu; perbankan, rumah sakit, hotel dll.
Contoh Kaizen di perusahaan dalam membangun kerja sama tim serta problem solving |
Contoh-contoh dari penerapan kaizen bisa digunakan sebgai referensi akan tetapi usahakan untuk tidak menduplikat hasil nya, karena tentu setiap area memiliki karakter ataupun budaya berbeda.
Konsep dan prinsip dasar kaizen ini jika tidak mengenai sasaran utama kaizen dalam penyelesaian masalah (problem solving) maka akan menjadi sebuah teori perbaikan belaka, tanpa dampak apapun bagi perusahaan. Olehkarena itu dibutuhkan dukungan penuh dari stakeholders sebagai startegi perusahaan dalam menjalankan aktivitas ini agar sasaran nya tercapai baik itu berupa kualitas, biaya, distribusi sehingga dapat meningkatkan profit bisnis.
Siklus perbaikan yang dilakukan secara ilmiah harus mencakup Plan-Do-check-Act atau sering disebut dengan nama PDCA Cycle. Untuk mendukung perubahan pola fikir pekerja dalam menyelesaikan permasalahan melalui PDCA Cycle, maka diperlukan beberapa cara dalam membuat Kaizen agar lebih efektif.
Cara Membuat
Dalam aktivitas membuat kaizen diperlukan beberapa cara yang harus dilakukan agar saat penyelenggaraan keishan dapat memberikan hasil maksimal. Adapun cara-cara membuat kegiatan tersebut yaitu;- Mengidentifikasi permasalahan, yaitu penentuan masalah yang akan dijadikan fokus dalam tema kaizen.
- Manajemen diberitahu tentang aktivitas ini.
- Sebuah tim atau komite dibentuk, dan orang-orang inti seperti koordinator (fasilitator) serta pelatih internal telah dipilih.
- Ruang lingkup perbaikan telah didefinisikan, dan area telah ditetapkan.
- Masalah dibahas dan dipecahkan secara sistematis di Kaizen. Hal ini sangat penting karena solusi yang cepat tentu akan menimbulkan permasalahan baru.
- Lebih banyak aktivitas Gemba kaizen dibandingkan harus berada dalam ruang.
Biasanya cara membuat kaizen tergantung kepada kondisi dari perusahaan tersebut, karena untuk membuat aktivitas ini menjadi memiliki benefit tentu diperlukan cara pendekatan dan yang paling penting dalam membuat nya harus dimulai dari gemba kaizen.
Gemba kaizen adalah etika kerja seperti orang Jepang maupun Jerman bahkan beberapa negara yang telah lebih awal dalam menciptakan budaya continous improvement melalui prinsip dasar lean manufacturing.
Sasaran utama dengan melibatkan seluruh karyawan mulai dari manajemen level atas hingga bawah memingkinkan terjadinya kerjasama tim kerja yang kuat. hal ini dapat disebabkan dari adanya manfaat yang dihalkan dari aktifitasdalam membuat Kaizen agar menjadi budaya di setiap aktivitas bisnis.
Kaizen memang perbaikan sederhana yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari terutama di area kerja dengan prinsip dasar implementasi sistem 5S. Kaizen memiliki beberapa fungsi dan penerapannya, oleh karena saat menerapkan lean maufacturing, Anda akan mendengar istilah kata Kaizen blitz atau Kaizen Event, Quality cycle, dll.
Post a Comment for "PENGERTIAN KAIZEN DAN CARA MEMBUATNYA"