Kesalahan Umum Rumah Sakit ketika Penerapan Lean Management

Management Healthcare - Manajemen Lean hospital adalah metode pilihan bagi perusahaan ketika mencari solusi kreatif mengatasi masalah biaya dan kualitas dalam meningkatkan profit.


Lean management Healthcare adalah sebuah pendekatan untuk menjalankan bisnis Healthcare yang mendukung konsep perbaikan terus-menerus (continous Improvement) terhadap proses hospital melalui pendekatan jangka panjang agar bekerja secara sistematis berusaha mencapai perubahan kecil (Kaizen) serta bertahap supaya meningkatkan efisiensi bahkan kualitas.

Terkadang penerapan dengan mengadopsi dari Toyota Production System (TPS) tidak berdampak apapun, hal ini memungkinkan karena ada kesalahan umum rumah sakit saat menerapkan Lean Management. Apa itu, berikut penjelasan:

Lean Manajemen Rumah Sakit


Tidak Melibatkan seluruh Karyawan (employee engagement)


Keterlibatan pekerja dalam membantu perusahaan agar mampu bersaing tentu sangat penting, terutama saat mengabaikan ide pekerja sehingga perusahaaan memanfaatkan ide tersebut berdampak kepada tidak terpakainya gagasan yang sebenarnya sangat bermanfaat.


Seperti diketahu bahwa prinsip dasar lean manufacturing adalah konsep untuk meminimalkan waste (pemborosan). Dari prinsip prinsip lean seharusnya pemimpin bisnis rumah sakit memahami pentingnya peran anggota tim dalam meningkatkan peranan mereka untuk memberikan kontribusi maksimal.

Respect and Trust yang tidak terbangun dalam meningkatkan mutu produk dan layanan dengan perbaikan berkelanjutan hanya mengandalkan satu arah komunikasi (authority), memungkinkan tidak akan timbul rasa tanggung jawab dan kepemilikan terhadap perusahaan.


Bahkan sangat sedikit organisasi rumah sakit, memiliki infrastruktur seperti sumber daya yang mendukung persyaratan saat akan mengubah proses rumah sakit dengan sistem Lean. Semua dapat terjadi karena kurangnya komitmen waktu dan tenaga oleh para pemimpin dan staf.


Penerapan Lean hospital hanya akan menjadi proyek sampingan, akan sangat disayangkan jika contoh penerapan lean terjadi seperti tersebut. Inilah fakta yang terjadi, bahwa perusahaan hanya memindahkan sistem lean atau mengadopsinya tanpa mengerta cara menerapkan nya melalui konsep dasar yang menghubungkan anggota tim dengan pemimpin juga antar department.


Anda akan melihat kenyataan yang sebenarnya apabila melakukan aktivitas Genba, Genbutsu, Genjitsu bahwa apa yang telah menjadi konsep perbaikan melalui penerapan sistem lean di rumah sakit berdasarkan strategi kreatif meningkatkan profit perusahaan tenyata tidak berjalan dengan sebenarnya.


Mulailah lihat bagaimana cara tim menerapkan konsep maupun amalan 5S, karena salah satu pondasi utama dalam sebuah perbaikan adalah penerapan 5S di tempat kerja. Apabila hal dasar saja tidak berjalan, sudah dipastikan metode maupun perbaikan berkelanjutan di Rumah sakit akan mustahil terjadi.


Menciptakan budaya lean hospital dengan konsep mengidentifikasi waste (pemborosan) HARUS dimulai dari pekerja berpartisipasi mulai dari areanya dengan kaizen 5S tanpa ragu adakah budaya kerja yang baik akan menjamin kualiti kerja.


Mengoptimalkan sumber daya melalui lean manajemen rumah sakit dengan melibatkan karyawan dalam setiap aktivitas perbaikan dan dipimpin oleh lean leadership yang memiliki komunikasi baik secara dua arah tentu hal ini sangat jarang ditemukan juga dapat memotivasi karyawan ataupun anggotanya agar ikut bersama membangun tim kerja yang solid.


Pemimpin/ Leadership tidak sepenuhnya terlibat dalam Lean


Selain kebutuhan akan komitmen pekerja, Lean mewajibkan para pemimpin untuk sepenuhnya terlibat dalam penerapan manajemen Lean. Jika tidak terjadi maka transformasi Lean tidak akan terjadi.


Mengubah bisnis rumah sakit menjadi Lean dalam pengertian mengubah organisasi menjadi memiliki cara berpikir dan proses perumusan yang sama sekali baru, tentu saja memerlukan keterlibatan penuh dari pimpinan rumah sakit.


Keterlibatan leadership tidak hanya berkaitan dengan penerapan strategi perusahaan akan tetapi juga menjadi nahkoda dalam menciptakan kebudayaan lean. Bukan hanya menerima laporan hasil yang diterima melalui email akan tetapi juga ikut terlibat dalam aktivitas perbaikan dan mendukung penuh kegiatan tersebut.


Seperti diungkapkan diatas bahwa tidak sedikit leadership mengandalkan data untuk melihat laba perusahaan tanpa melakukan Gemba Walk dan berinteraksi di area organisasi. Memang data sangat perlu tapi jangan lupa bahwa data akan sangat muda dimanipulasi tanpa melihar keadaan dan fakta di shopfloor, salah satunya adalah Gemba walk.


Terjebak dalam Percobaan


Saat pertama mengadopsi Lean, banyak rumah sakit memulai dengan proyek yang dianggap sebagai contoh untuk mengevaluasi keefektifannya. Seperti perawatan kesehatan, konsep yang memvalidasi filosofi dari situ kemudian langsung dimasukkan ke dalam strategi masa depan. Artinya startegi bisnis hanya melangakah kepada contoh yang didapat bukan berdasarkan aktual dari kondisi Rumah sakit.


Pada tingkat filosofis tertentu para pemimpin rumah sakit, bisa jadi awalnya mereka memahami potensi Lean untuk mengubah strategi nya, akan tetapi dalam pelaksanaan tentu diperlukan Pendekatan lean terhadap semua area di rumah sakit bukan hanya sebagian kecil area dari rumah sakit.


Disinilah kegagalan lean rumah sakit tercipta, karena menciptakan kebudayaan lean hanya kepada batasan area tertentu tanpa menyeluruh. Memang mengubah pola fikir (mindset) tidak semudah membalikan telapak tangan karena dibutuhkan bertahap dan berkesinambungan.


Tidak memiliki Standar


Kesalahan umum lainnya yang dilakukan oleh rumah sakit, tidak melakukan praktik standarisasi. Perlu diketahui bahwa core atau tujuan utama Lean yaitu Standarisasi. Perbaikan terus-menerus (continuous improvement) tidak akan berlangsung lama apabila tidak dibuat standar dalam setiap perbaikan, dan salah satu tantangan besar dalam perawatan kesehatan adalah mendapatkan orang yang berpendidikan tinggi dan terlatih juga dapat menyesuaikan diri dengan standar kerja.

Baca juga : Bagaimana Cara Membuat dan Menyusun SOP

Melalui standarisasi, tentu akan memudahkan semua tim organisasi mengidentifikasi permasalahan yang terjadi. sehingga penanganan dapat dilakukan sebelum tibulnya permasalahan berdampak kepada performance rumah sakit itu sendiri.

Post a Comment for "Kesalahan Umum Rumah Sakit ketika Penerapan Lean Management"