Pengertian Lean Enterprise - Dalam artikel sebelumnya, kami telah membahas tentang lean manufacturing, serta penerapannya dengan berfokus kepada mengurangi pemborosan hingga menghilangkannya. Selain dari menerapkan lean production, ada baiknya juga memfokuskan perusahaan yang berstandar dengan mengembangkannya menjadi penerapan lean enterprise.
Lean enterprise adalah filosofi produksi dan manajemen yang menjadikan setiap bagian dari perusahaan sebagai organisasi yang secara berkaitan melihat dalam lingkup luas bahwa sesuatu yang tidak memberi nilai tambah pada produk akhir dan mengakibatkannya menjadi tidak berguna maka harus dihapuskan.
Pada intinya, lean enterprise merupakan praktek yang berfokus pada penciptaan nilai bagi konsumen akhir dengan sedikit pemborosan dan proses. Istilah lean enterprise banyak dikaitkan dengan lean manufacturing dan lean six sigma.
Sebuah langkah yang diambil dalam menciptakan aktivitas bernilai pada organisasi perusahaan, sudah tentu tidak semudah sebuah teori lean dan lainnya. Karena setiap langkah kaizen atau perbaikan untuk perbaikan secara terus menerus pasti akan menemui penolakan, hambatan ataupun obstacles dari karyawan maupun unit funsional, bahkan juga dari aliran struktur organisasi.
Jadi sangat penting bagi stakeholeders maupun manajer untuk memiliki pola fikir terhadap value steam yang terdapat pada aliran struktur organisasi dan aktivitas perusahaan. Bagi siapapun yang tertarik untuk menerapkan lean enterprise pada bisnis maupun perusahaan, maka sangat penting baginya untuk terlebih dahulu memahami kebutuhan dari pelanggan serta memuaskannya melalui aktivitas value stream.
Membuat proses lean sebenarnya terkait dengan memberdayakan sumberdaya yang telah dimiliki dalam pencapaian produktivitas dengan meningkatkan aktivitas bernilai, bukan merampingkan sumberdaya. Karena dalam penerapan lean enterprise, berusaha untuk menjadikan sumberdaya sebagai investasi yang paling berharga pada perusahaan bisnis. Disinilah peran penting setiap individu dalam meningkatkan produktivitas kinerjanya dalam perusahaan dengan memiliki kaizen mindset terhadap aktivitas kerjanya.
Melihat berdasarkan kebutuhan individu bahwa setiap orang membutuhkan sebuah pekerjaan untuk meningkatkan kehidupannya, oleh karena itu lean enterprise menerapakan pemberdayaan sumberdaya bukan penghilangan maupun perampingan terhadap karyawan. Akan tetapi masalah pekerjaan adalah hambatan utama yang dihadapi perusahaan bisnis mana pun yang berusaha membuat peningkatan kinerja agar perusahaan bertahan dan berkembang.
Pada umumnya banyak terjadi keluar masuk karyawan dalam perusahaan, hal ini disebabkan karena kebanyakan dari pekerja memerlukan karir untuk memberi kesempatan dirinya mengembangkan kemampuannya, dan akhirnya banyak terjadi karyawan keluar. Hal ini dapat terjadi dikarenakan dalam organisasi perusahaan tidak memiliki bahkan mengeratkan kebutuhan individu/karyawan dengan perjalanan dari organisasi perusahaan.
Kebutuhan fungsi inilah yang kemudian dapat digunakan oleh perusahaan lean enterprise dalam mempelajari serta menumbuhkan perubahan pola fikir terhadap karyawan, agar terpacu untuk terus berkembang melalui karir sesuai dengan fungsinya. Fungsi ini dapat disebut dengan organisasi belajar, dimana pembelajaran dikumpulkan, disistematisasi, dan digunakan. Oleh karena itu, fungsi membutuhkan tempat yang aman dan nyaman di organisasi manapun.
Lean enterprise sangat jelas bertentangan dengan kebutuhan untuk mempertahankan budaya lean pada perusahaan. Oleh karena itu, dalam menerapkan lean sebuah perusahaan perlu juga mengeksplorasi semua pilihannya untuk melestarikan pekerjaan termasuk menurunkan harga saat penghematan biaya diperoleh, dan meningkatkan kecepatan pengembangan produk untuk memperluas penawaran produk dan menciptakan pasar baru.
Pada penerapan lean enterprise, anda akan belajar bagaimana perusahaan yang sukses memikirkan semua hal mulai dari proses dan pengelolaan keuangan hingga arsitektur sistem, penganggaran dan kepatuhan, dan budaya perusahaan untuk mengejar kinerja yang meningkat secara radikal.
Untuk mengadopsi lean mungkin memerlukan waktu dan komitmen, namun sangat penting untuk memanfaatkan kekuatan budaya dan teknis yang mempercepat kecepatan inovasi, dengan berfokus kepada orang dan kerja tim di setiap tingkat organisasi perusahaan.
Memimpin dan mengelola program berskala besar dengan cara yang memberdayakan karyawan dan meningkatkan tingkat pengiriman produk berkualitas tinggi, dapat dilakukan melalui peningkatkan lingkungan belajar dan eksperimen dengan memusatkan perhatian pada budaya, tata kelola, manajemen keuangan, TI, dan strategi.
Demikian tulisan kami tentang Arti Lean Enterprise Serta Penerapannya. Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda yang sedang mencari referensi tentang lean terutama bagi pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada Coretan Lean, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.
Lean enterprise adalah filosofi produksi dan manajemen yang menjadikan setiap bagian dari perusahaan sebagai organisasi yang secara berkaitan melihat dalam lingkup luas bahwa sesuatu yang tidak memberi nilai tambah pada produk akhir dan mengakibatkannya menjadi tidak berguna maka harus dihapuskan.
Pada intinya, lean enterprise merupakan praktek yang berfokus pada penciptaan nilai bagi konsumen akhir dengan sedikit pemborosan dan proses. Istilah lean enterprise banyak dikaitkan dengan lean manufacturing dan lean six sigma.
Persyaratan Penerapan Lean Enterprise
Dalam menerapkan lean enterprise, ada tiga pondasi awal yang harus dibangun sebelum penerapan terhadap lean enterprise pada perusahaan dilakukan. Kebutuhan tersebut mencakup:Manager Berfilosofi Value Steam.
Dalam organisasi perusahaan, seorang manager memeilik peran penting untuk memastikan serta menentukan sebuah keputusan. Ketika seorang manajer memiliki pola fikir terutama dalam hal value stream, memungkinkan dirinya untuk membuat sebuah keputusan dengan menghidari aktivitas tidak bernilai dengan landasan awal adalah mura dan muri.Sebuah langkah yang diambil dalam menciptakan aktivitas bernilai pada organisasi perusahaan, sudah tentu tidak semudah sebuah teori lean dan lainnya. Karena setiap langkah kaizen atau perbaikan untuk perbaikan secara terus menerus pasti akan menemui penolakan, hambatan ataupun obstacles dari karyawan maupun unit funsional, bahkan juga dari aliran struktur organisasi.
Jadi sangat penting bagi stakeholeders maupun manajer untuk memiliki pola fikir terhadap value steam yang terdapat pada aliran struktur organisasi dan aktivitas perusahaan. Bagi siapapun yang tertarik untuk menerapkan lean enterprise pada bisnis maupun perusahaan, maka sangat penting baginya untuk terlebih dahulu memahami kebutuhan dari pelanggan serta memuaskannya melalui aktivitas value stream.
Kebutuhan Individu.
Tentu saja setiap karyawan yang bekerja dalam sebuah perusahaan, memiliki tugas dan tanggung jawab yang telah ditentukan oleh perusahaan. Kesalahan persepsi tentang penerapan lean dalam perusahaan bisnis adalah menganggap bahwa lean merupakan cara bagaimana menghilangkan sumberdaya dengan memaksimalkan peralatan yang kemudian dikembangkan menjadi automation.Membuat proses lean sebenarnya terkait dengan memberdayakan sumberdaya yang telah dimiliki dalam pencapaian produktivitas dengan meningkatkan aktivitas bernilai, bukan merampingkan sumberdaya. Karena dalam penerapan lean enterprise, berusaha untuk menjadikan sumberdaya sebagai investasi yang paling berharga pada perusahaan bisnis. Disinilah peran penting setiap individu dalam meningkatkan produktivitas kinerjanya dalam perusahaan dengan memiliki kaizen mindset terhadap aktivitas kerjanya.
Melihat berdasarkan kebutuhan individu bahwa setiap orang membutuhkan sebuah pekerjaan untuk meningkatkan kehidupannya, oleh karena itu lean enterprise menerapakan pemberdayaan sumberdaya bukan penghilangan maupun perampingan terhadap karyawan. Akan tetapi masalah pekerjaan adalah hambatan utama yang dihadapi perusahaan bisnis mana pun yang berusaha membuat peningkatan kinerja agar perusahaan bertahan dan berkembang.
Pada umumnya banyak terjadi keluar masuk karyawan dalam perusahaan, hal ini disebabkan karena kebanyakan dari pekerja memerlukan karir untuk memberi kesempatan dirinya mengembangkan kemampuannya, dan akhirnya banyak terjadi karyawan keluar. Hal ini dapat terjadi dikarenakan dalam organisasi perusahaan tidak memiliki bahkan mengeratkan kebutuhan individu/karyawan dengan perjalanan dari organisasi perusahaan.
Kebutuhan Fungsi.
Dan syarat yang ketiga adalah dengan menggunakan dan memperluas pengetahuan tentang karyawan. Jadi perusahaan harus mengatur pengetahuan ini ke dalam fungsi, seperti teknik, pemasaran, pembelian, akuntansi, dan penjaminan mutu.Kebutuhan fungsi inilah yang kemudian dapat digunakan oleh perusahaan lean enterprise dalam mempelajari serta menumbuhkan perubahan pola fikir terhadap karyawan, agar terpacu untuk terus berkembang melalui karir sesuai dengan fungsinya. Fungsi ini dapat disebut dengan organisasi belajar, dimana pembelajaran dikumpulkan, disistematisasi, dan digunakan. Oleh karena itu, fungsi membutuhkan tempat yang aman dan nyaman di organisasi manapun.
Strategi Lean Enterprise
Ketika perusahaan berhasil model lean enterprise berarti melakukan lebih banyak dengan lebih sedikit. Salah satunya adalah dengan menghilangkan aktivitas tidak bernilai dan kelebihan, sehingga membuat stres pada karyawan, yang dikarenakan takut pekerjaannya hilang.Lean enterprise sangat jelas bertentangan dengan kebutuhan untuk mempertahankan budaya lean pada perusahaan. Oleh karena itu, dalam menerapkan lean sebuah perusahaan perlu juga mengeksplorasi semua pilihannya untuk melestarikan pekerjaan termasuk menurunkan harga saat penghematan biaya diperoleh, dan meningkatkan kecepatan pengembangan produk untuk memperluas penawaran produk dan menciptakan pasar baru.
Pada penerapan lean enterprise, anda akan belajar bagaimana perusahaan yang sukses memikirkan semua hal mulai dari proses dan pengelolaan keuangan hingga arsitektur sistem, penganggaran dan kepatuhan, dan budaya perusahaan untuk mengejar kinerja yang meningkat secara radikal.
Untuk mengadopsi lean mungkin memerlukan waktu dan komitmen, namun sangat penting untuk memanfaatkan kekuatan budaya dan teknis yang mempercepat kecepatan inovasi, dengan berfokus kepada orang dan kerja tim di setiap tingkat organisasi perusahaan.
Memimpin dan mengelola program berskala besar dengan cara yang memberdayakan karyawan dan meningkatkan tingkat pengiriman produk berkualitas tinggi, dapat dilakukan melalui peningkatkan lingkungan belajar dan eksperimen dengan memusatkan perhatian pada budaya, tata kelola, manajemen keuangan, TI, dan strategi.
Demikian tulisan kami tentang Arti Lean Enterprise Serta Penerapannya. Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda yang sedang mencari referensi tentang lean terutama bagi pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada Coretan Lean, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.
Post a Comment for "Arti Lean Enterprise Serta Penerapannya"