Jika anda selalu melakukan apa yang anda selalu lakukan, anda akan selalu berada dimana anda sebelumnya berada. - W.E.Deming
Tujuan, Cara dan Tahapan Penyelesaian Masalah - Setiap pekerjaan dan setiap kegiatan pasti memiliki permasalah tersendiri, akan tetapi permasalah tersebut tidak akan pernah selesai jika kita hanya berdiam diri saja. Dalam lean, penyelesaian masalah bertujuan untuk melakukan peningkatan terus menerus baik pada productivity maupun effieciency kerja, hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan akhir yaitu kepuasan pada pelanggan dan kesinambungan perusahaan.
Jika tidak ada masalah dalam pekerjaan maka itu adalah masalah terbesar, karena umumnya permaslahan tersebut tersembunyi atau di sembunyikan. Permasalahan yang disembunyikan akan berdampak sangat besar pada muara akhir, kerena permasalahan tersebut akan menjadi besar dan semakin besar.
Sumber: Dok. https://blogcoretangw.blogspot.com |
Karena masalah itu seperti memindahkan batu dan pasir, masalah kecil yang seperti pasir akan sangat sulit untuk ditakar sedangkan masalh besar yang seprti batu akan sangat membutuhkan sumberdaya untuk mengangkatnya.
TUJUAN PENYELESAIAN MASALAH
Dalam manufacturing yang melakukan praktek lean, sudah tentu akan melakukan metode-metode ilmiah dalam penyelesaian masalah, sebelum kita menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada area kerja kita ataupun lingkungan sekitar pekerjaan kita. kita harus mengerti dan harus tahu terlebih dahulu tujuan dari kita menyelesaikan masalah.Umumnya tujuan penyelesaian masalah pada lean manufacturing adalah :
- Untuk mencegah masalah yang timbul kembali dengan menghilangkan penyebabnya
- Untuk menciptakan penyelesai masalah (Problem Solver)
- Anda dapat berikan seekor ikan pada seseorang, atau…..
Dibutuhkan metode ilmiah dalam penyelesaian masalah, agar permasalahan tersebut terselesaikan sesuai dengan inti dari permasalah tersebut sehingga permasalahan tersebut tidak terulang kembali di masa yang akan datang. Banyak permasalahan yang di selasaikan akan tetapi hasilnya masih jauh dari yang diharapkan. Oleh karena itu, dibutuhkan sekali metode-metode ilmiah yang akan menjadi peta atau langkah-langkah yang menuntun kita mencapai solusi terbaik dari penyelesaian permasalahan tersebut.
METODE ILMIAH PENYELESAIAN MASALAH
Observasi
Hal ini dilakukan untuk menentukan permasalahan yang akan kita selesaikan. Observasi ini yang nantinya akan menjadi latar belakang dari permasalahan tersebut, observasi harus berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan, bukan hanya berdasarkan data yang kita dapat dari hasil laporan seseorang saja. Dalam melakukan observasi kelapangan yang harus dilakukan adalah melihat kondisi di lapangan/ shopfloor, jika memang diperlukan untuk lebih mendalami permasalahan tersebut adabaiknya lakukan interaksi dengan objek dari pelaksana area di tempat permasalahan tesebut dengan mengajukan pertanyaan. perlu di garis bawahi bahwa mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan data dasar dari permasalahan tersebut adalah dengan membuat pertanyaan yang tidak 'menyalahkan', 'menghakimi' ataupun menyudutkan.
Usahakan pertanyaan tersebut dilakukan dengan membuat si objek tersebut merasa nyaman, dengan tujuan kita akan mendapatkan hasil yang maksimal, karena dengan adanya rasa nyaman maka si objek tersebut akan menceritakan sesuai dengan fakta yang terjadi.
Hal ini akan berbanding terbalik jika kita lakukan obeservasi dengan pertanyaan yang tidak membuat si objek merasa nyaman, maka data yang kita dapat adalah data yang kurang akurat, karena merasa tersudutkan maka si objek akan menjawab pertanyaan tersebut dengan tidak tepat, hal ini disebabkan karena rasa takut dipersalahkan.
Teori
Dalam teori ini menganut sistem "dari lambat menjadi cepat". karena dalam pelaksanaan PDCA, Plan/ perencanaan akan membutuhkan waktu sangat lama dibandingkan dengan DCA. Hal ini disebabkan dalam plan/ perencanaan kita di tuntut untuk mengetahui lebih dalam kondisi yang sebenarnya berupa latar belakang, serta penganalisaan permasalahan hingga rencana eksekusi solusi perbaikan.
Hipotesa
Hipotesa merupakan prediksi hasil dari rencana perbaikan yang akan kita lakukan terhadap permasalahan yang kita coba selesaikan.Karena dalam penyelesaian permasalahan yang berupa solusi yang akan kita lakukan, sebelumnya harus dilakukan hipotesa dengan tingkat perkiraan apakah solusi tersebut akan berhasil atau tidak, dan perkiraan tingkat keberhasilannya.
Percobaan
Setelah hipotesa dilakukan, lakukanlah percobaan terhadap solusi tersebut dengan menggunakan 'pilot' untuk memastikan bahwa solusi yang diberikan sesuai dengan hasil yang diharapkan, dan menemukan kendala-kendala yang harus diselesaikan atau diperbaiki jika solusi tersebut tidak sesuai dengan hipotesa.Pengujian hipotesa sangat penting karena jika tidak dilakukan pengujian terhadap hipotesa, maka akan berdampak luas terhadap produksi atau permasahan yang terjadi.
Hasil
Seperti di jabarkan diatas bahwa diperlukan pengujian hipotesa untuk memastikan apakah solusi yang di berikan sesuai dengan hasil yang diharapkan atau tidak, hasil dari evaluasi eksperimen hipotesa tersebut harus obyektif. Karena denga hasil objektif lah yang memastikan kita tidak salah dalam langkah penyelesaian masalah dan mencapai hasil maksimal dari penyelesaian masalah tersebut.Kesimpulan
Dari hasil yang objektif tersebut, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa teori yang kita lakukan membuktikan serta dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi atau tidak.Jika memang teori yang dilakukan membuktikan bahwa teori tersebut dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi maka diperlukan penyebaran terhadap hasil, penyebaran tersebut dapat berupa pelaksanaan secara menyeluruh terhadap permasalahan yang sama.
Dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi umumnya dalam lean menggunakan dua cara penyelesaian, yaitu single loop, yang artinya identifikasi masalah lalu perbaiki masalah dan double loop, yaitu identifikasi masalah, temukan bagian dari proses yang tidak dipahami, selidiki untuk memahami proses, gunakan pengetahuan baru untuk merancang sistem yang lebih baik, terapkan sistem yang lebih baik
Hampir setiap konsumen menyukai gagasan proposisi nilai. Intinya, proposisi nilai adalah sesuatu yang membantu memberikan beberapa bentuk kepuasan tambahan kepada pelanggan sebagai hasil dari penggunaan produk anda melebihi produk yang ditawarkan oleh pesaing. Biasanya, proposisi nilai diberikan dalam bentuk layanan pelanggan berkualitas, kemampuan produk untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Disinilah peran penting penyelesaian masalah dalam konsep lean, karena kepuasan pelanggan sangatlah penting, Demikian coretan tentang 'Tujuan, Cara dan Tahapan Penyelesaian Masalah' , semoga bermanfaat. Jika anda suka dengan coretan ini mohon bagikan melalui tombol media sosial yang terdapat pada blogcoretangw.blogspot.com
Tulisan terkait:
- Kenapa Relief Tim Dibutuhkan pada Lean Manufacturing
- Praktek dan Proses Kaizen Event dalam Perusahaan
- Prinsip Dasar Lean
- Pengertian Non-Value Added Dalam Pelaksanaan Lean Dan Contohnya
- Kenapa Harus Lean
- Pengertian Mura, Muri Dan Muda Dalam Pelaksanaan Lean Manufacturing
- Sistem Kanban serta Prakteknya pada Lean Manufacturing
- Memanfaatkan Ide Tidak Terpakai
Post a Comment for "TUJUAN, CARA DAN TAHAPAN PENYELESAIAN MASALAH"