Arti Lean – Sebelum memulai mempraktekkan lean pada organisasi dan terkesan sedikit mamaksakan
pelaksanaan lean tersebut, ada baiknya kita mengetahui pengertian dari lean melalui konsep lean yang secara luas mendefinisikan lean sebagai sistem yang bertujuan untuk menghilangkan pemborosan untuk meningkatkan aliran informasi
dan material. Dalam arti yang lebih luas, lean diimplementasikan untuk meningkatkan level efektif dan level effisien segala hal dalam organisasi
perusahaan.
Lean yang dimplemtasikan tersebut, harus berpegang kepada siklus PDCA dimana lingkaran PDCA tersebut saling berkesinambungan, lalu apa saja siklus PDCA yang diperlukan untuk mempraktekkan sistem lean pada organisasi.
Siklus awal yang harus dilakukan sebelum mempraktekkan sistem lean pada organisasi yaitu ketahui terlebih dahulu definisi ataupun arti dari lean serta tujuan mengapa kita ingin menjalankan sistem lean di perusahaan kita.
Seperti pembahasan sebelumnya bahwa lean merupakan suatu sistem produksi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efesiensi kerja dengan menghilangkan pemborosan yang ada. Dan keuntungan yang didapat dari lean itu sendiri adalah meningkatkan quality, meningkatkan produktivitas, menurunkan WIP, serta memperkecil pengeluaran (cost ).
Dengan menghilangkan pemborosan secara otomastis produktivitas perusahaan akan meningkat dan perusahaan akan menciptakan sesuatu yang bernilai dalam setiap aktivitasnya, baik secara profit, aliran material serta aliran informasi serta setiap karyawan akan ikut andil dalam melakukan sebuah perubahan dalam perusahaan menuju yang lebih baik.
Setelah kita mengetahu serta mendalami pengertian dari lean tersebut, lalu kita coba untuk masuk ke tahap selanjutnya yaitu implemtasi lean. Sudah jelas dalam pelaksanaannya kita harus tahu apa saja yang akan kita gunakan dalam pencapaian target perusahaan dengan menggunakan sistem lean tersebut, pada pleaksanaan lean kita harus mengenal dan mendalami alat-alat yang digunakan oleh lean atau umum disebut dengan lean tools.
Lean tools ini bukan hanya harus diketahui dan didalami oleh stakeholders akan tetapi harus di praktekkan oleh setiap karyawan dalam organisasi perusahaan tersebut sehingga pelaksanaan lean dapat tercapai sesuai dengan tujuan dari perencanaan awal yaitu menghapus atau menghilangkan pemborosan.
Berikut beberapa alat atau tools lean yang umum digunakan saat praktek lean berlangsung, dan tools lean ini harus benar-benar dikuasai dan diimplemntasikan oleh setiap level serta departemen-departemen dalam organisasi tersebut.
Lean Tools:
Perlu diingat bahwa lean bukan hanya berbicara tentang peningkatan produtivitas di satu area saja akan tetapi harus dilakukan oleh semua struktur yang ada dalam organisasi perusahaan tersebut, baik itu dari area produksi, official dan sebagainya. Dan lean tools yang disebutkan tersebut adalah tools lean yang umum dilakukan oleh organisasi perusahaan yang telah mempraktekkan lean, seperti lean manufacturing, lean rumah sakit dan lainnya.
Pengecakkan dalam hal ini bisa diartikan sebagai apakah setiap elemen dari organisasi tersebut telah melakukan praktek lean dalam setiap aktivitasnya dengan menggunakan lean tools. Apabila setiap level telah menjalankan aktivitas lean dalam menghilangkan pemborosan yang terdapat pada setiap kegiatan yang ada pada perusahaan tersebut dengan menggunakan metode atau cara dari lean tools, maka kebudayaan lean pada organisasi tersebut secara otomatis akan tercipta.<
Cara menilai apakah kebudayaan lean berjalan pada organisasi perusahaan adalah dengan cara membawa atau menjadikan tools tersebut menjadi satu kesatuan melalui kepemimpinan, komunikasi, pemberdayaan serta kerjasama.
Kepemimpian atau umum disebut dengan lean leadership bisa dimulai dari leader standard work atau standar kerja seorang pemimpin. Pemimpin ini bisa diartikan adalah level pengawas, supervisor hingga level tertinggi dari perisahaan tersebut.
Komunikasi dalam hal ini secara umum bisa diartikan sebagai bagaimana alat lean yang kita gunakan dapat mencapai pemahaman setiap orang tanpa menimbulkan penafsiran yang berbeda. Komunikasi dalam kebudayaan lean menitik beratkan kepada komunikasi dua arah, dan umumnya komunikasi tersebut dimulai dari level terendah yaitu level anggota atau bisa disebut dengan team member voice.
Pemberdayaan ini biasa dikaitankan dengan pemberdayaan manusia serta pemberdayaan mesin jika dalam organisasi atau departemen tersebut menggunakan mesin sebagai alat untuk menghasilkan sebuah produktivitas. Pemberdayaan karyawan banyak berkaitan dengan bagaimana kita menjadikan setiap karyawan memiliki mindset continuous improvement tanpa harus mendapat paksaan dari level atasan ataupun orang lain.
Kerjasama dalam lean bisa berkaitan dengan saling percaya antara karyawan yang berda pada organisasi perusahaan, dengan terciptakanya kepercayaan antar karyawan baik kepercayaan seorang anggota terhadap atasannya ataupun sebaliknya kepercayaan yang timbul lintas departemen dari organisasi perusahaan. Dengan begitu akan terciptanya kerjasama yang hanya memiliki satu tujuan yaitu perbaikan secara terus menerus untuk mencapai goal perusahaan.
Perencanaan dalm pelaksanaan pencapaian tujuan dari perusahaan dengan menggunakan sistem lean, bisa dikaitkan dengan hoshin kanri dari perusahaan tersebut. Dimana tujuan atau goal perusahaan akan mencakup beberapa hal yaitu profit, cash flow, serta peningkatan perusahaan. Ketiga hal tersebut bisa diartikan sebagai cara bagaimana perusahaan membangun serta menciptakan sesuatu yang bernilai atau value.
Perencanaan visi misi perusahaan yang mengimplementasikan sistem lean didalamnya akan terbangun sebuah kebudayaan yang melihat segala sesuatu dari segi urgency, pemberdayaan sumber daya serta komunikasi yang kemudian terbangun kerjasama setiap orang yang berada dalam perusahaan tersebut dengan pelaksanaan kerjasama tim yang solid serta dalam setiap aktivitasnya setiap karyawan akan bekerja sebagai tim bukan sebagai individu.
Baca juga tulisan terkait:
Ketika hal ini sudah terlaksana, sudah pasti dalam setiap perjalanan kita akan mengalami kendala serta hambatan-hambatan yang terkadang sulit untuk di predikasi, disinilah pentingnya siklus PDCA yang diterapkan dalam praktek lean. Jika pada tahapan penyesuaian / action atau adjust belum menuai hasil maksimal maka sangat disarankan kita untuk kembali kepada siklus awal yang kita lakukan yaitu siklus perencanaan / plan, akan tetapi jika ada bagian tertentu yang telah mencapai hasil maksimal dan memuaskan maka harus dilakukan standarisasi terhadap aktivitas tersebut dan standarisasi harus di informasikan ke setiap anggota dalam perusahaan. Baik itu melalui sosialisasi secara visual maupun melalui pembekalan serta pelatihan, sehingga standarisasi yang telah ada bisa diimplementasikan dan dirasakan oleh semua orang. Pencapaian maupun achievement perusahaan tidak akan terjadi jika tidak adanya kerja sama tim dalam perusahaan, jadi ketika pencapaian keberhasilan didapat oleh perusahaan maka ada baiknya juga diketahui serta dirasakan oleh setiap anggota perusahaan.
Pada prinsipnya dalam pelaksanaan lean akan melihat bahwa tren hari ini akan terhapus oleh tren yang terjadi esok hari, jadi sistem lean dipraktekkan dalam perusahaan harus mencakup kepada prevent atau pencegahan, bukan hanya menyelesaikan permasalahan yang timbul.
Demikian coretan lean tentang ‘Mengapa Sistem Lean Penting Dilakukan oleh Perusahaan’, semoga bermanfaat bagi pembaca dari blogcoretangw.blogspot.com terutama untuk yang membutuhkan referensi tentang pelaksanaan lean dalam mempertahankan serta meningkatkan profit perusahaan melalui peningkatan produktifitas maupun hanya sebatas referensi. Silahkan tambahkan di kolam komentar jika ada pembahasan ataupun masukkan yang ingin disampaikan.
Lean yang dimplemtasikan tersebut, harus berpegang kepada siklus PDCA dimana lingkaran PDCA tersebut saling berkesinambungan, lalu apa saja siklus PDCA yang diperlukan untuk mempraktekkan sistem lean pada organisasi.
Siklus PDCA |
Baca juga tulisan terkait:
Siklus perencanaan melalui pengetahuan tentang lean
Siklus awal yang harus dilakukan sebelum mempraktekkan sistem lean pada organisasi yaitu ketahui terlebih dahulu definisi ataupun arti dari lean serta tujuan mengapa kita ingin menjalankan sistem lean di perusahaan kita.
Seperti pembahasan sebelumnya bahwa lean merupakan suatu sistem produksi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efesiensi kerja dengan menghilangkan pemborosan yang ada. Dan keuntungan yang didapat dari lean itu sendiri adalah meningkatkan quality, meningkatkan produktivitas, menurunkan WIP, serta memperkecil pengeluaran (cost ).
Dengan menghilangkan pemborosan secara otomastis produktivitas perusahaan akan meningkat dan perusahaan akan menciptakan sesuatu yang bernilai dalam setiap aktivitasnya, baik secara profit, aliran material serta aliran informasi serta setiap karyawan akan ikut andil dalam melakukan sebuah perubahan dalam perusahaan menuju yang lebih baik.
Siklus Implementasi atau pelaksanaan melalui lean tools
Setelah kita mengetahu serta mendalami pengertian dari lean tersebut, lalu kita coba untuk masuk ke tahap selanjutnya yaitu implemtasi lean. Sudah jelas dalam pelaksanaannya kita harus tahu apa saja yang akan kita gunakan dalam pencapaian target perusahaan dengan menggunakan sistem lean tersebut, pada pleaksanaan lean kita harus mengenal dan mendalami alat-alat yang digunakan oleh lean atau umum disebut dengan lean tools.
Lean tools ini bukan hanya harus diketahui dan didalami oleh stakeholders akan tetapi harus di praktekkan oleh setiap karyawan dalam organisasi perusahaan tersebut sehingga pelaksanaan lean dapat tercapai sesuai dengan tujuan dari perencanaan awal yaitu menghapus atau menghilangkan pemborosan.
Berikut beberapa alat atau tools lean yang umum digunakan saat praktek lean berlangsung, dan tools lean ini harus benar-benar dikuasai dan diimplemntasikan oleh setiap level serta departemen-departemen dalam organisasi tersebut.
Lean Tools:
- 5S / 5R
- Kaizen
- TPM
- Problem solving atau penyelesaian masalah
- Visual Management
- VSM
- Kanban
- Error Proofing
Perlu diingat bahwa lean bukan hanya berbicara tentang peningkatan produtivitas di satu area saja akan tetapi harus dilakukan oleh semua struktur yang ada dalam organisasi perusahaan tersebut, baik itu dari area produksi, official dan sebagainya. Dan lean tools yang disebutkan tersebut adalah tools lean yang umum dilakukan oleh organisasi perusahaan yang telah mempraktekkan lean, seperti lean manufacturing, lean rumah sakit dan lainnya.
Siklus pengecekkan melalui kebudayaan lean
Pengecakkan dalam hal ini bisa diartikan sebagai apakah setiap elemen dari organisasi tersebut telah melakukan praktek lean dalam setiap aktivitasnya dengan menggunakan lean tools. Apabila setiap level telah menjalankan aktivitas lean dalam menghilangkan pemborosan yang terdapat pada setiap kegiatan yang ada pada perusahaan tersebut dengan menggunakan metode atau cara dari lean tools, maka kebudayaan lean pada organisasi tersebut secara otomatis akan tercipta.<
Cara menilai apakah kebudayaan lean berjalan pada organisasi perusahaan adalah dengan cara membawa atau menjadikan tools tersebut menjadi satu kesatuan melalui kepemimpinan, komunikasi, pemberdayaan serta kerjasama.
Kepemimpian atau umum disebut dengan lean leadership bisa dimulai dari leader standard work atau standar kerja seorang pemimpin. Pemimpin ini bisa diartikan adalah level pengawas, supervisor hingga level tertinggi dari perisahaan tersebut.
Komunikasi dalam hal ini secara umum bisa diartikan sebagai bagaimana alat lean yang kita gunakan dapat mencapai pemahaman setiap orang tanpa menimbulkan penafsiran yang berbeda. Komunikasi dalam kebudayaan lean menitik beratkan kepada komunikasi dua arah, dan umumnya komunikasi tersebut dimulai dari level terendah yaitu level anggota atau bisa disebut dengan team member voice.
Pemberdayaan ini biasa dikaitankan dengan pemberdayaan manusia serta pemberdayaan mesin jika dalam organisasi atau departemen tersebut menggunakan mesin sebagai alat untuk menghasilkan sebuah produktivitas. Pemberdayaan karyawan banyak berkaitan dengan bagaimana kita menjadikan setiap karyawan memiliki mindset continuous improvement tanpa harus mendapat paksaan dari level atasan ataupun orang lain.
Kerjasama dalam lean bisa berkaitan dengan saling percaya antara karyawan yang berda pada organisasi perusahaan, dengan terciptakanya kepercayaan antar karyawan baik kepercayaan seorang anggota terhadap atasannya ataupun sebaliknya kepercayaan yang timbul lintas departemen dari organisasi perusahaan. Dengan begitu akan terciptanya kerjasama yang hanya memiliki satu tujuan yaitu perbaikan secara terus menerus untuk mencapai goal perusahaan.
Siklus penyesuaian melalui perencanaan lean
Perencanaan dalm pelaksanaan pencapaian tujuan dari perusahaan dengan menggunakan sistem lean, bisa dikaitkan dengan hoshin kanri dari perusahaan tersebut. Dimana tujuan atau goal perusahaan akan mencakup beberapa hal yaitu profit, cash flow, serta peningkatan perusahaan. Ketiga hal tersebut bisa diartikan sebagai cara bagaimana perusahaan membangun serta menciptakan sesuatu yang bernilai atau value.
Perencanaan visi misi perusahaan yang mengimplementasikan sistem lean didalamnya akan terbangun sebuah kebudayaan yang melihat segala sesuatu dari segi urgency, pemberdayaan sumber daya serta komunikasi yang kemudian terbangun kerjasama setiap orang yang berada dalam perusahaan tersebut dengan pelaksanaan kerjasama tim yang solid serta dalam setiap aktivitasnya setiap karyawan akan bekerja sebagai tim bukan sebagai individu.
Baca juga tulisan terkait:
- Hubungan Antara Program Lean dengan Strategic Management
- Mengapa Relief Team Dibutuhkan dalam Lean Manufacturing
Ketika hal ini sudah terlaksana, sudah pasti dalam setiap perjalanan kita akan mengalami kendala serta hambatan-hambatan yang terkadang sulit untuk di predikasi, disinilah pentingnya siklus PDCA yang diterapkan dalam praktek lean. Jika pada tahapan penyesuaian / action atau adjust belum menuai hasil maksimal maka sangat disarankan kita untuk kembali kepada siklus awal yang kita lakukan yaitu siklus perencanaan / plan, akan tetapi jika ada bagian tertentu yang telah mencapai hasil maksimal dan memuaskan maka harus dilakukan standarisasi terhadap aktivitas tersebut dan standarisasi harus di informasikan ke setiap anggota dalam perusahaan. Baik itu melalui sosialisasi secara visual maupun melalui pembekalan serta pelatihan, sehingga standarisasi yang telah ada bisa diimplementasikan dan dirasakan oleh semua orang. Pencapaian maupun achievement perusahaan tidak akan terjadi jika tidak adanya kerja sama tim dalam perusahaan, jadi ketika pencapaian keberhasilan didapat oleh perusahaan maka ada baiknya juga diketahui serta dirasakan oleh setiap anggota perusahaan.
Pada prinsipnya dalam pelaksanaan lean akan melihat bahwa tren hari ini akan terhapus oleh tren yang terjadi esok hari, jadi sistem lean dipraktekkan dalam perusahaan harus mencakup kepada prevent atau pencegahan, bukan hanya menyelesaikan permasalahan yang timbul.
Demikian coretan lean tentang ‘Mengapa Sistem Lean Penting Dilakukan oleh Perusahaan’, semoga bermanfaat bagi pembaca dari blogcoretangw.blogspot.com terutama untuk yang membutuhkan referensi tentang pelaksanaan lean dalam mempertahankan serta meningkatkan profit perusahaan melalui peningkatan produktifitas maupun hanya sebatas referensi. Silahkan tambahkan di kolam komentar jika ada pembahasan ataupun masukkan yang ingin disampaikan.
Post a Comment for "KENAPA HARUS LEAN"