PENGERTIAN TQM DAN PENERAPANNYA DALAM LEAN MANUFACTURING

Definisi Total Quality Management (TQM) - Dalam penerapan lean yang bertujuan untuk menghilangkan pemborosan melalui peningkatan aktivitas yang bernilai (VA) serta mengurangi dan atau menghilangkan aktivitas perusahaan yang tidak memiliki nilai (NVA) untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, tidak hanya terfokus kepada lead time akan tetapi juga terhadap kendali mutu layanan maupun produk.

Pengertian TQM Dan Penerapannya Dalam Manufacturing
Pelaksanaan lean manufacturing selain memfokuskan diri kepada kelancaran alur produksi atau line balancing, juga didalamnya terdapat aktivitas total quality management atau bisa disebut dengan TQM. Hal ini juga merupakan bagian dari gerakan penghilangan pemborosan dalam aktivitas produksi. Total quality management merupakan perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa, 1993).


Jadi arti TQM atau Total Quality Management adalah sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan atau customer satisfaction melalui aktivitas produksi  dengan upaya melakukan proses maupun kegiatan dengan benar dalam sekali pengerjaan atau RFT (right first time), dan hal ini dapat dilakukan melalui perbaikan berkesinambungan atau continous improvement.

DEFINISI TQM

Total Quality Management atau TQM terbagai menjadi tiga kata yaitu:
  • Total yaitu keseluruhan
  • Quality adalah kualitas, derajat/tingkat keunggulan barang atau jasa.
  • Management merupakan tindakan, seni, cara menghendel, pengendalian, pengarahan.

Dari ketiga kata diatas dapat disimpulkan bahwa TQM adalah sebuah aktivitas melalui sistem manajemen dengan memfokuskan diri untuk mencapai kepuasan pelanggan melalui kegiatan kendali mutu secara keseluruhan baik itu produk, layanan, lingkungan dan lainnya tanpa mentoleransi adanya kesalahan dalam kualitas pada saat pertama produk dihasilkan dengan mengikutsertakan karyawan dalam melakukan penyelesaian masalah melalui metode problem solving seperti PDCA cycle sehingga karyawan termotivasi dalam pencapaian mutu terbaik.


PENERAPAN TQM

Dalam pelaksanaan total quality management perlu melihat mutu atau kualitas dalam sudut pandang yang komprehensif, yaitu:
  • Kualitas harus meliputi usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
  • Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan.
  • Kualitas bukan sesuatu yang pasti karena merupakan kondisi yang selalu berubah, dalam artian bahwa apa yang dianggap berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain.
  • Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Dari sudut pandang tersebutlah, penerapan mutu yang terpadu dapat dijadikan sebagai sebuah sistem manajemen dalam meningkatkan mutu layanan maupun produk perusahaan yang dijalankan melalui strategi usaha serta berorientasi kepada tingkat kepuasan pelanggan dengan melibatkan setiap anggota perusahaan dari berbagai macam level.


Hal yang dilakukan dalam peningkatan menejemen mutu dengan mengimplementasikan lean manufacturing, salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan kegiatan perbaikan secara terus menerus atau disebut dengan kaizen.


Fokus perbaikan tersebut tidak harus terfokus kepada produk, akan tetapi juga kepada jasa, sumberdaya, proses serta lingkungan. Dalam usaha mencoba memaksimalkan daya saing perusahaan sangat perlu memperhatikan beberapa unsur utama dari TQM itu sendiri, sehingga penerapan kendali mutu perusahaan dapat berjalan dengan maksimal dan mencapai tujuan dari yang diharapkan.


Unsur utama dalam penerapan TQM mencakup:

Fokus pada pelanggan.

Tujuan utama dari sebuah layanan perusahaan adalah tingkat kepuasan pelanggan, karena dengan kepuasan pelanggan tersebutlah perusahaan akan dapat bertahan serta meningkat dalam segi produktivitasnya.

Obsesi terhadap kualitas.

Keinginan dan kemauan dalam pencapaian mutu terbaik yang dihasilkan perusahaan akan tercermin dari visi serta misinya.

Pendekatan ilmiah.

Sangat perlu sekali dalam mencapai mutu terbaik adalah dengan melakukan pendekatan ilmiah seperti PDCA Cycle maupun 8 steps problem solving melalui pendekatan serta penerapan sistem lean, sehingga dalam meneyelesaikan permasalahan kualitas dapat mencapai titik akar permasalahan dan mendapat solusi terbaik dari penyelesaian masalah dan dapat dijadikan sebagai pencegahan terhadap permasalahan yang sama yang akan timbul.

Komitmen jangka panjang.

Sebuah komitmen harus dibangun oleh perusahaan dalam penerapan TQM, serta komitmen tersebut harus mengakar kepada karyawan dari semua level dan departement. Niat dalam aktivitas kendali mutu dalam perusahaan tidak akan terbangun jika tidak diimplemntasikan serta dilaksanakan oleh semua anggota dari organisasi perusahaan, karena niat saja tidak akan cukuup untuk memperbaiki mutu.

Kerja sama tim.

Organaisasi perusahaan bukan hanya terfokus kepada stakeholder, akan tetapi bagaimana sebuah kerjasama dalam organisasi dapat terbangun, baik itu dalam suatu department maupun antar department di perusahaan. Kerjasama dalam organisasi yang kemudian menjadi kerjasama tim sangat perlu dibangun sehingga dalam melakukan aktivitas produksi maupun perusahaan tidak bekerja secara individu akan tetapi bekerja sebagai tim dalam pencapaian mutu layanan, produk dan lainnya.


Perbaikan sistem secara berkesinambungan.

Melakukan perbaikan secara terus menerus dalam mencapai mutu dan tingkat kepuasana pelanggan, yang dilakukan melalui kebudayaan perbaikan dalam perusahaan dengan landasan keinginan serta kesadaran dan rasa memiliki terhadap perusahaan akan sangat membantu dalam perjalanan pencapaian TQM.


Tujuan Yang Sama.

Seperti diungkapkan sebelumnya bahwa ketika visi dan isi sebuah perusahaan telah mengakar kepada semua karyawan dan dari semua level, salah satunya adalah perbaikan secara terus menerus dalam menghadirkan kebudayaan lean untuk mencapai TQM dan perubahan pola fikir setiap karyawan, maka tujuan yang sama akan membuat kebudayaan tersebut semakin berkembang dan dapat membantu peningkatan produktivitas perusahaan.


Pendidikan dan pelatihan.

Investasi yang paling berharga bagi perusahaan adalah sumberdaya manusia, oleh karena itu penting sekali bagi perusahaan untuk meningkatkan kemampuan setiap karyawan. Oleh karena itu perencanaan people development sangat penting dan perlu dijadikan bagian dari visi perusahaan, dan dalam pelatihan serta pendidikan ini sebuah standarisasi kerja juga akan terbentuk dan menyesuaikan pada perkembangannya, sehingga TQM akan terbangun melalui kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugasnya dan menghasilkan kinerja dengan mutu terbaik.


Demikian tulisan kami tentang Pengertian TQM Dan Penerapannya Dalam Manufacturing. Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda yang sedang mencari referensi tentang lean terutama bagi pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada Coretan Lean, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.

Baca:


Post a Comment for "PENGERTIAN TQM DAN PENERAPANNYA DALAM LEAN MANUFACTURING"