CARA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DI MANUFACTURING DENGAN PENERAPAN LEAN LINE BALANCING

Arti Line Balancing Pada Lean Manufacturing - Untuk meningkatkan produktivitas manufaktur salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan lintasan keseimbangan pada lintas ataupun alur produksi. Umumnya dalam menyeimbangkan alur produksi dilakukan analisa untuk menemukan potensi perbaikan agar alur meterial dalam produksi dapat berjalan lancar.

Pada manufacturing yang menerapkan lean, akan menghitung waktu yang dikenal dengan cycle time dan kemudian dilakukan penganalisaan untuk melihat apakah lintas produksi yang terdapat di manufaktur sesuai dengan harapan atau tidak. Oleh karena itu penerapan lean manufacturing mencoba menjadikan line balancing sebagai salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas pada manufacturing.

Definisi Line Balancing

Line balancing adalah keseimbangan lintas produksi pada sewing line, dimana material fabrics berpindah dari satu stasiun kerja ke stasiun lainnya belangsung secara terus menerus dan memiliki laju yang rata.

Ketika membuat sebuah desain alur produksi, kendala yang sering ditemukan adalah ketidak seimbangan stasiun kerja serta gangguan kelancaran lintas perakitan atau disebut dengan bottlenecking dan berakibat terjadinya penumpukan material work in process (WIP) pada satsiun kerja.

Penerapan Line Balancing Pada Manufacturing

line balancing
Pada penerapan lean manufacturing dalam menyeimbangkan alur produksi, akan menggunakan takt time dan cycle time sebagai salah satu alat penentu waktu dalam menugaskan kembali elemen kerja dari satu pos kerja ke pos kerja lainnya agar dapat menjadi lancar. Keseimbangan pada alur produksi biasanya akan terfokus kepada perbaikan dala pencegahan terhadap beban berlebih, mengurangi/menghilangkan waktu tunggu, menurunkan variasi dan perencanaan proses dalam memenuhi permintaan pelanggan.

Ketika mempraktekan line balancing, sangat diperlukan juga keseimbangan penempatan pekerjaan agar tidak terjadi pemborosan baik itu muda, mura ataupun muri. Dalam penempatan pekerjaan agar terjadi sebuah keseimbangan alur, tegantung kepada kondisi, seperti:
  • Ukuran material yang akan dibuat yaitu ukuran fabrics material garmen yang akan dihasilkan, apakah besar, sedang atau berupa parts kecil.
  • Jumlah  kebutuhan  material  sebagai  prasyarat (precedence) berlangsungnya kelancaran lintas perakitan. Jika jumlah material yang dipasok berkurang,  keseimbangan lintas perakitan akan terganggu.
  • Bentuk lay out mesin dan area lintas perakitan, apakah berbentuk lurus (straight  line), U–line  atau O–line.
  • Tingkat kesulitan dari proses sewing untuk masing masing stasiun kerja apakah sulit, sedang atau mudah.
  • Skill masing masing operator sewing line dalam mengoperasikan proses sewing, dalam hal ini dituntut adanya kesamaan dan keseimbangan tingkat skill operator sehingga tidak ada penumpukan material atau bagian garmen dalam satu stasiun kerja.

Prinsip Dasar Penerapan Line Balancing

Dalam usaha penyeimbangan arus (line balancing) pada alur produksi di manufacturing dalam meningkatkan produktivitas dengan menggunakan sistem lean manufacturing, umumnya menggunakan prinsip penyeimbangan arus, seperti:


  • Penyeimbangan lini fabrikasi, yaitu penyeimbang yang cenderung membutuhkan perubahan mekanis dan teknis agar terjadi sebuah keseimbangan dalam alus produksi.
  • Penyeimbangan lini perakitan, yaitu penyeimbang dalam lini yang cenderung membutuhkan perubahan metode atau cara kerja individu pekerja atau workstation.
Dari lini perakitan atau lini fabrikasi dapat diseimbangkan dengan memindahkan suatu task dari pekerja atau workstation ke pekerja atau workstation lain, dimana waktu antara satu individu atau workstation dengan yang lain diupayakan sama.

Langkah Dalam Pelaksanaan Line Balancing

Pada prakteknya, ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa keseimbangan lintas perakitan dalam sewing line berlangsung dengan baik dan lancar. langkah tersebut yaitu:
  • Lakukan Breakdown operasi secara detail operasi sewing.
  • Pelaksanaannya dapat dilakukan saat proses sample pilot berlangsung, sehingga ketika proses produksi massal dilakukan, detail operasi sudah diperoleh.
  • Catat SMV atau standard minute value pada masing-masing operasi berdasarkan hasil time study.
  • Analisa setiap Lintasan efisiensi (LE) berdasarkan SI yang paling optimal.
  • Buatlah Grafik line balancing study.


Ketika anda akan melakukan penyeimbangan terhadap arus produksi atau line balacing, sebaiknya dalami dan lihat kesempatan pada elemen-elemen yang bisa kita hilangkan, dan elemen tersebut biasa disebut dengan NVA (tidak bernilai tambah), dan kita juga bisa menganalisa elemen yang tidak bernilai tambah (NVAN) untuk dikurangi pada langkah atau proses tersebut, kita bisa gunakan yamazumi.

Untuk memastikan bahwa setiap operator sudah mengikuti standard kerja dengan benar, maka di saat itulah waktunya kita melakukan analisis dengan tujuan perbaikan agar setiap line proses mencapai talk time sesuai dengan permintaan pelanggan.

Penting: Sangat dibutuhkan keinginan serta komitmen setiap orang untuk menjalankan serta mengimplemantasikan penyeimbangan lintas produksi/line balancing agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan harapan.


Demikian tulisan kami tentang Cara Meningkatkan Produktivitas Di Manufacturing Dengan Penerapan Lean Line Balancing. Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda yang sedang mencari referensi tentang peningkatan produktivitas melalui penerapan lean di manufacturing terutama bagi pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada Coretan Lean, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.

1 comment for "CARA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DI MANUFACTURING DENGAN PENERAPAN LEAN LINE BALANCING"

  1. bagus namun sayangnya kurang detail, sperti bagaimana caranya hitung lintasan efisiensi, metode apa saja yang bisa kita pakai untuk lakukan line balancing serta perlu kah dilakukan evaluasi akan line balancing yang telah kita lakukan sebelumnya

    ReplyDelete