Implementasi Lean Startup - Bisnis model Canvas adalah model bisnis yang terdiri dari 9 blok area aktivitas bisnis, yang memiliki tujuan memetakan strategi untuk membangun bisnis yang kuat agar dapat memenangkan persaingan bisnis serta berkembang dalam jangka panjang.
Setiap pengusaha terutama dengan bisnis yang baru mulai berkembang, tentu memiliki tantangan besar dalam mengembangkan bisnisnya, beragam langkah dilakukan untuk menemukan cara yang paling efektif dalam mengembangkan bisnisnya, termasuk dengan mengimplementasikan lean canvas.
Key activities adalah kegiatan utama atau inti organisasi untuk dapat menciptakan proposisi nilai.
Dari ciri serta fokus bisnis model canvas diatas, tentunya antara satu dengan lainnya harus saling terkait. Jadi ketika founder ataupun pebisnis akan mengimplementasikan lean Startup, harus mulai menyusun model bisnis canvas dengan menggunakan pendekatan awal yaitu customer segment, yang kemudian baru dapat dilanjutkan dengan pendekatan value proposition, channel, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partners serta cost structure.
Bisnis siap bersaing.
Seiring perkembangan waktu, semakin menjamurnya bisnis-bisnis serupa dengn usaha yang dimiliki, memungkinkan persaingan bisnis akan semakin ketat. Melalui bisnis dengan model canvas inilah cara yang paling efektif dalam menghadapi persaingan binis tersebut.
Untuk menerapkan lean Startup ataupun bisnis model canvas, yang perlu dilakukan adalah:
Founder dan tim akan mudah mengontrol dan memvisualisasikan 9 blok dari komponen bisnis.
Bisnis model canvas ini memungkinkan entrepreneur untuk secara visual menggambarkan kaitan dari masing-masing komponen bisnis tersebut. Seringkali founder menggambar garis dan ilustrasi di poster untuk mewakili potongan-potongan teka-teki dan bagaimana mereka bekerja sama.
Dengan cara ini, tim dapat menemukan hubungan dari peluang pasar dan atau proposisi nilai yang unik. Selanjutnya, tim dapat mendokumentasikan ide-ide baru sebagai hipotesis baru untuk menguji bisnis model kanvas ini sebagai iterasi baru.
yang kemudian di tuntuk dengan ringkas menyampaikan pikirannya :
Karena informasi dicatat dengan pendek pada post-it notes, tim dipaksa untuk menjelaskan dengan tepat dan ringkas apa yang mereka mau untuk menguji atau menindaklanjuti pada iterasi berikutnya.
Demikian tulisan kami tentang Cara Efektif Mengembangkan Bisnis Melalui Lean Startup. Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda yang sedang mencari referensi tentang langkah dalam mengembangkan bisnis menggunakan lean startup melalui model bisnis, terutama bagi pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada Coretan Lean, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.
Setiap pengusaha terutama dengan bisnis yang baru mulai berkembang, tentu memiliki tantangan besar dalam mengembangkan bisnisnya, beragam langkah dilakukan untuk menemukan cara yang paling efektif dalam mengembangkan bisnisnya, termasuk dengan mengimplementasikan lean canvas.
Ciri Khas Lean StartUp
Lean Startup dengan menggunakan bisnis model canvas ini memiliki ciri khas serta fokus elemannya terhadap:Customers segment.
Dalam menjalankan roda bisnisnya, pertama-tama organisasi harus menetapkan siapa yang harus dilayani. Organisasi dapat menetapkan untuk melayani satu atau lebih segmen. Penetapan segmen ini akan menentukan komponen-komponen lain dalam model bisnis.Value proposition.
Value Proposition adalah manfaat yang ditawarkan organisasi kepada segmen pasar yang dilayani. Tentu saja, value proposition akan menentukan segmen pelanggan yang dipilih atau sebaliknya. Value proposition juga akan mempengaruhi komponen lain seperti Channel dan Customer Relationship.Customer relationship.
Customer relationship yaitu cara bagaimana sebuah organisasi perusahaan menjalin ikatan dengan pelanggannya.Channel.
Channels merupakan sarana bagi organisasi untuk menyampaikanValue Proposition kepada Customer Segment yang dilayani . Channel berfungsi dalam beberapa tahapan mulai dari kesadaran pelanggan sampai ke pelayanan purna jual. Dua elemen lain yang harus diperhitungkan secara cermat dalam membuat model Channel adalah Value Proposition dan Customer Segment.Revenue stream.
Revenue stream merupakan komponen yang dianggap paling vital dalam menjalankan aktivitas bisnis. Sudah tentu organisasi perusahaan akan memperoleh income dari pelanggan, akan tetapi walaupun demikian tidak sedikit dari organisasi dapat membuka aliran masuk pendapatan dari kantong bukan pelanggan secara langsung.Key resource.
Key resources adalah sumber daya milik organisasi yang digunakan untuk mewujudkan proposisi nilai (value added). Yang dimaksud dari sumberdaya tersebut dapat berupa sumberdaya manusia, teknologi, peralatan, channel maupun brand.Key activities.
Key activities adalah kegiatan utama atau inti organisasi untuk dapat menciptakan proposisi nilai.
Key partnership.
Key partnership adalah sumber daya yang diperlukan oleh organisasi untuk mewujudkan proposisi nilai, akan tetapi tidak dimiliki oleh organisasi tersebut. Pemanfaatan Key Partnership oleh perusahaan dapat berbentuk joint venture, outsourcing, joint operation, atau aliansi strategis.Cost structure.
Cost structure adalah komposisi biaya untuk mengoperasikan organisasi mewujudkan proposisi nilai yang diberikan kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien, menjadi kunci besarnya laba yang diperoleh organisasi perusahaan.Dari ciri serta fokus bisnis model canvas diatas, tentunya antara satu dengan lainnya harus saling terkait. Jadi ketika founder ataupun pebisnis akan mengimplementasikan lean Startup, harus mulai menyusun model bisnis canvas dengan menggunakan pendekatan awal yaitu customer segment, yang kemudian baru dapat dilanjutkan dengan pendekatan value proposition, channel, customer relationship, revenue streams, key resources, key activities, key partners serta cost structure.
Kembangkan Bisnis Melalui Implemantasi Model Lean Canvas
Mengapa harus menggunakan lean Startup dalam mengembangkan bisnis, hal yang banyak menjadi pertanyaan bagi para pengusaha terutama bagi yang baru mulai merintis bisnis dan mencoba untuk mengembangkannya. Berikut beberapa alasan mengapa bisnis dengan mode canvas ini menjadi pilihan dalam mengembangkan usaha ataupun bisnis.Membangun relasi konsumen.
Konsumen merupakan penentu utama dari perkembangan bisnis. Oleh karena itu bisnis model canvas, merupakan cara terbaik dalam melihat pelanggan serta usaha pembisnis dalam membangun relasi kepada konsumen. Tujuan dari mempererat hubungan antara pelanggan dengan perusahaan adalah agar permintaan pelanggan terpenuhi, dan kepuasan terhadap pelanggan pun tercapai. Dan hal ini akan memperkecil konsumen berpaling dari bisnis yang dijalankan.Meningkatkan penjualan.
Menjadikan bisnis model canvas ini sebagai salah satu bagian dari strategi marketing, maka penjualan diharapkan mencapai target yang diharapkan. Dalam meningkatkan penjualan melalui implementasi bisnis model canvas pada startegi penjualan, maka yang paling utama harus berfokus kepada customer segment, channel dan customer relationship.Membangun bisnis dengan sistem.
Ketika bisnis dibangun dengan tidak memiliki sistem yang baik, maka tidak perlu waktu lama melihat usaha tersebut mengalami keterpurukan. Bisnis model canvas ini merupakan cara yang efektif dalam menciptakan sebuah sistem pada usaha ataupun bisnis, tentunya dengan tujuan agar bisnis dapat berjalan semakin efektif dan menghasilkan produktivias yan maksimal.Bisnis siap bersaing.
Seiring perkembangan waktu, semakin menjamurnya bisnis-bisnis serupa dengn usaha yang dimiliki, memungkinkan persaingan bisnis akan semakin ketat. Melalui bisnis dengan model canvas inilah cara yang paling efektif dalam menghadapi persaingan binis tersebut.
Cara Mengaplikasikan Bisnis Model Canvas
Mengimplentasikan bisnis model canvas ini, terdiri dari 3 model yaitu metode atau cara, komponen dan startegi bisnis. Model dengan metode ataupun cara dapat dilakukan dengan melihat kondisi bisnis atau perusahaan saat ini, yang kemudian diikuti dengan model analisa melalui komponen mode bisnis canvas, analisa ini umumunya menggunakan analisis SWOT dan dilanjutkan dengan merancang model bisnis perbaikan serta prototype mode-model bisnis yang akan datang.Untuk menerapkan lean Startup ataupun bisnis model canvas, yang perlu dilakukan adalah:
Visual thinking.
Visual management merupakan cara terbaik yang harus digunakan dalam lean startup dengan mencetak bisnis model canvas ini dalam ukuran yang besar, serta memastikan fouder membuat 9 blok atau bagian yang menjadi ciri khas dari bisnis model canvas serta mengikutsertakan setiap anggota tim untuk berpartisipasi aktif didalamnya.Iterasi dengan cepat.
“Iterasi” adalah proses di mana founder “keluar dari kantor atau labnya” dan mencoba memvalidasi idenya, kemudian kembali lagi ke kantor untuk memperbaiki model bisnis dan produknya berdasarkan feedback yang didapat dari market. Dengan sifat ringkas dan menyeluruh dari bisnis model canvas, founder bisa dengan cepat melakukan iterasi ini.Founder dan tim akan mudah mengontrol dan memvisualisasikan 9 blok dari komponen bisnis.
Bisnis model canvas ini memungkinkan entrepreneur untuk secara visual menggambarkan kaitan dari masing-masing komponen bisnis tersebut. Seringkali founder menggambar garis dan ilustrasi di poster untuk mewakili potongan-potongan teka-teki dan bagaimana mereka bekerja sama.
Dengan cara ini, tim dapat menemukan hubungan dari peluang pasar dan atau proposisi nilai yang unik. Selanjutnya, tim dapat mendokumentasikan ide-ide baru sebagai hipotesis baru untuk menguji bisnis model kanvas ini sebagai iterasi baru.
Tim aktif dalam menyampaikan pikirannya.
Ketika bisnis model kanval ini diterapkan melalui visualisasi yang menghubungkan kaitan antara 9 blok, maka akan memudahkan anggota tim dalam menyampaikan ide maupun gagasannya.Biasanya ide tersebut akan disalurkan dengan mencatat gagasan tersebut pada pos-it, dengan tujuan agar ide maupun gagasan disampaikan dengan singkat dan padat.yang kemudian di tuntuk dengan ringkas menyampaikan pikirannya :
Karena informasi dicatat dengan pendek pada post-it notes, tim dipaksa untuk menjelaskan dengan tepat dan ringkas apa yang mereka mau untuk menguji atau menindaklanjuti pada iterasi berikutnya.
Keuntungan Menerapkan Bisnis Model Canvas
Bisnis model canvas ataupun lean startup, dalam penerapannya memiliki kelebihan serta keuntungan, diantaranya:- Memetakan bisnis untuk mengetahui kelemahan semenjak dini dan memahami kekuatan bisnis dari sudut pandang yang benar.
- Mempercepat mengetahui keseluruhan kekuatan dan kekuragan bisnis.
- Bisnis model canvas ini dapat digunakan untuk semua jenis model bisnis, seperti travelling, hotel, restoran dan lain sebagainya.
- Pemetaan business model canvas menggambarkan secara sistematis bisnis yang kemudian dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pengembangan manajemen strategis bisnis.
Demikian tulisan kami tentang Cara Efektif Mengembangkan Bisnis Melalui Lean Startup. Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda yang sedang mencari referensi tentang langkah dalam mengembangkan bisnis menggunakan lean startup melalui model bisnis, terutama bagi pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada Coretan Lean, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.
Tulisan terkait:
Post a Comment for "Cara Efektif Mengembangkan Bisnis Melalui Lean Startup"