PENERAPAN LEAN SIX SIGMA DI PERUSAHAAN

Lean Six Sigma - Persaingan industri dan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk melakukan continuous improvement secara kualitas produk maupun layanan yang dihasilkan agar dapat meningkatkan kepuasan terhadap pelanggan, salah satunya adalah dengan menerapkan lean maupun six sigma di setiap aktivitas, seiring perkembangannya dan melalui studi kasus para pakar me-sinergi Lean dan Six Sigma yang kemudian dalam penerapannya dikenal dengan lean six sigma.


Arti Lean Six Sigma adalah suatu metodologi sistematis yang berfokus pada faktor kunci yang mengendalikan performance suatu proses, mengaturnya pada tingkat yang paling baik dan menjaganya agar tetap pada level tersebut.


Penerapan lean six sigma pada sebuah perusahaan manufaktur maupun jasa pada umumnya akan berfokus kepada meminimalkan tingkat cacat dari produk maupun layanan (jasa) yang dihasilkannya. Dalam praktek perbaikan secara terus menerus dengan menggunakan motodologi lean serta six sigma diperlukan langkah-langkah sebagai berikut.

LANGKAH GABUNGAN DMAIC DAN LEAN (LEAN SIX SIGMA)

Penerapan Lean Six Sigma Di Perusahaan

DEFINE

Tahap Define adalah cara atau langkah  untuk menyatukan pendapat dari tim dan sponsor mengenai proyek yang akan dilakukan, baik itu ruang lingkup, tujuan, biaya dan target dari proyek yang akan dilakukan.

Tahapan dalam Define:

1. Pemilihan proyek oleh sponsor dan tim.
Pemilihan proyek biasanya dilihat dari faktor-faktor penting dalam bisnis  berupa biaya, keuntungan dan lain lain. Proyek yang akan dipilih untuk diimplementasikan dilihat dari seberapa besar pentingnya proyek terhadap perusahaan dan pelanggan.

2. Pembuatan proposal proyek dan pembentukan tim.
Proposal proyek yang berisi tujuan proyek, batas waktu dan tim yang terbentuk.

3. Menentukan ruang lingkup proyek.
Ruang lingkup proyek digunakan untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang terkait dengan proyek dan yang akan merasakan dampak dari proyek tersebut. Untuk mengetahui ruang lingkup proyek digunakan diagram SIPOC (Supplier, Input, Process, Output, Costumer).

4. Mengumpulkan data mengenai VOC (Voice of Customers).
Pengumpulan data VOC (Voice of Customers) atau keinginan pelanggan terhadap produk yang dihasilkan.

5. Peninjauan ulang tahap Define.


MEASURE

Tahap Measure adalah bertujuan untuk mengetahui proses yang sedang terjadi, mengumpukan data mengenai kecepatan proses, kualitas dan biaya yang akan digunakan untuk mengetahui penyebab masalah yang sebenarnya.

Tahapan pada Measure:

1. Menentukan output dan input dari proses.
Pada tahap ini input dan output proses diidentifikasi secara jelas. Hal ini diperlukan untuk mempermudah dalam pembuatan value stream map (VSM).

2. Membuat value stream mapping.
Pembuatan value stream map, yaitu peta yang memperlihatkan proses nyata secara lebih rinci, mengandung informasi yang lengkap seperti tahapan proses, lead time, antrian dan lain lain.

3. Menentukan ukuran performansi yang dipakai.
Pada tahap ini dilakukan penentuan ukuran performansi yang akan dipakai dalam melakukan analisa proses. Ukuran performansi ini akan digunakan untuk memperlihatkan performa sistem baik sistem sebelum perbaikan maupun setelah perbaikan.

4. Melakukan pengumpulan data untuk perhitungan.
Pengumpulan semua data yang akan dibutuhkan untuk melakukan perhitungan pada tahap measure.

5. Menghitung kapabilitas proses.
Penghitungan kapabilitas awal proses atau biasa disebut dengan baseline capability. Kapabilitas ini akan menjadi patokan atau dasar dilakukannya perbaikan.

6. Peninjauan ulang tahap Measure.

ANALYZE

Tahap Analyze adalah untuk memverifikasi penyebab yang mempengaruhi input kunci dan output kunci.

Tahapan pada Analyze:

1. Menentukan input kritis.


Penentuan letak masalah yang terjadi pada suatu proses.

2. Melakukan analisa data dan analisa proses.
Pada tahap ini dilakukan analisa mengenai data yang sudah didapat serta proses yang terjadi dengan lebih terperinci. Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui apa akar penyebab masalah yang sebenarnya.

3. Menentukan akar penyebab masalah.
Penentuan akar penyebab masalah yang terjadi dalam proses dilakukan untuk setiap permasalahan yang terjadi.

4. Menyusun prioritas akar penyebab permasalahan.
Satu permasalahan bisa mempunyai beberapa penyebab permasalahan. Pada tahap ini dilakukan pemilihan akar penyebab yang akan menjadi target perbaikan.

5. Melakukan peninjauan ulang terhadap tahap Analyze.

IMPROVE

Tujuan tahap Improve adalah menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah.

Tahapan yang dilakukan pada Improve:

1. Mencari solusi potensial.
Mendokumentasikan semua solusi, analisa statistik atau tools lain yang digunakan untuk mengembangkan solusi, mendaftar semua usulan yang diberikan oleh partisipan proses, pemilik proses.

2. Memilih dan menyusun prioritas terhadap solusi.
Memprioritaskan solusi yang telah didaftar dari tahap sebelumnya, kemudian memilih solusi yang harus dilaksanakan terlebih dahulu menurut tingkat kepentingannya.

3. Mengaplikasikan praktik Lean six sigma.
Mengaplikasikan praktik Lean six sigma antara lain :
  • Penerapan 5S atau Penataan tempat kerja.
  • Pengembangan kecepatan set-up atau quick change over.
  • Pengurangan kegiatan transportasi.
  • Pengembangan alat bantu otomatis atau automation.
  • Penanganan beberapa proses atau flexibility.
  • Sinkronisasi proses.
  • Lot berukuran satu.
  • Konsep Jidoka.
  • Poka Yoke atau alat pencegah kesalahan.
  • Menghindari gangguan mesin atau downtime machine.
  • Standarisasi kerja atau standard work baik itu berupa SOP ataupun lainnya.
  • Melakukan pengujian terhadap solusi.

CONTROL

Tujuan tahap Control adalah untuk melengkapi semua kerja proyek dan menyampaikan hasil proses perbaikan kepada up management. dan memastikan bahwa setiap orang bekerja telah dilatih untuk melakukan prosedur perbaikan yang baru.

Tahapan pada Control:
  1. Mengadakan pemantauan terhadap hasil implementasi.
  2. Mendokumentasikan standard operating procedure baru.
  3. Membuat rencana pengendalian proses.
  4. Membuat peta perjalanan/histori proyek.
  5. Melakukan proses transisi dan pengalihan tanggung jawab pada pemilik proses.
  6. Melakukan peninjauan ulang tahap control.



Demikian tulisan kami tentang Penerapan Lean Six Sigma Di Perusahaan. Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat, terutama bagi pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada Coretan Lean, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.

Post a Comment for "PENERAPAN LEAN SIX SIGMA DI PERUSAHAAN"