Pengertian Lean Accounting - Lean accounting adalah bertujuan untuk mendukung lean enterprise sebagai strategi bisnis. Dalam arti peralihan dari metode akuntansi tradisional ke sistem yang mengukur dan memotivasi praktek usaha lebih baik.
Lean manufacturing atau lean production, umum dikenal dengan lean, adalah metode sistematis untuk meminimalkan pemborosan / Muda dalam sistem manufacturing tanpa mengorbankan produktivitas. Filosofi manajemen ini sebagian besar berasal dari Toyota Production System (TPS) dan diidentifikasi sebagai lean di tahun 1990an.
Para eksekutif Toyota mengklaim bahwa Toyota Production System yang terkenal terinspirasi dari apa yg mereka pelajari selama kunjungan ke Ford Motor Company pada 1920an kemudian dikembangkan oleh para pemimpin Toyota seperti Taiichi Ohno dan konsultan Shigeo Shingo setelah Perang Dunia II. Sebagai pelopor perusahaan Amerika juga Eropa menerapkan metode lean manufacturing pada akhir 1980an, mereka menemukan; lean thinking harus diterapkan pada setiap aspek bisnis termasuk proses akuntansi keuangan/ accounting serta manajemen.
Ada dua dorong utama untuk Lean Accounting. Yang pertama adalah penerapan metode lean terhadap proses akuntansi (accounting), pengendalian, dan pengukuran perusahaan. Dorongan kedua dari Lean Accounting adalah mengubah proses akuntansi, kontrol, dan pengukuran secara mendasar sehingga mereka memotivasi perubahan dan peningkatan lean, Memberikan informasi yang sesuai untuk pengendalian dan pengambilan keputusan, memberikan pemahaman tentang nilai pelanggan, benar menilai dampak finansial dari perbaikan lean, dan ditampilkan pada visual management, serta meminalisir pemborosan. Lean Accounting tidak memerlukan metode akuntansi manajemen tradisional seperti penetapan biaya standar, penetapan biaya berbasis aktivitas, pelaporan varians, penetapan biaya plus harga, sistem kontrol transaksional yang kompleks, serta laporan keuangan yang membingungkan.
Pada tahap awal lean, penting untuk menerapkan lean improvement di seluruh organisasi; dan tidak ada tempat yang lebih sesuai daripada proses akuntansi (accounting). Ini termasuk penutupan akhir bulan, hutang dagang, piutang, gaji, akuntansi biaya, pelaporan biaya, dan sebagainya. Ada tiga alasan untuk menerapkan metode lean improvement pada proses akuntansi (accounting):
Adapun contoh soal perusahaan yang menerapkan lean accounting dalam mendukung lean enterprise sebagai strategi bisnis seperti Toyota, Ford, Intel, Nike dll. Dari penerapan metode lean terhadap proses akuntansi, pengendalian, dan pengukuran tidak hanya bisa diterapkan di perusahaan besar seperti contoh-contoh dari perusahaan tersebut, akan tetapi juga bisa dilakukan dalam bisnis kecil.
Seperti diketahui bahwa sebagian besar perusahaan mengumpulkan terlalu banyak data, memiliki terlalu banyak transaksi, dan terlalu banyak laporan. Lean Accounting dengan pasti menghilangkan transaksi tersebut. Tentu saja masih terdapat kelemahan yang harus diselesaikan. Karena pertanyaannya adalah: "Soal berapa banyak pelacakan dan pengecekan produksi yang diperlukan agar operasi di bawah kontrol yang baik?".
Sistem lean berkembang terus-menerus untuk mendapatkan yang terbaik dari setiap sistem. Akan tetapi sistem tentu memiliki siklus perkembangan tanpa terkecuali Toyota Production System, dimana ia menjadi tidak memiliki kelebihan apabila hanya menduplikasi saat penerapannya. Kelebihan dan kekurangan sistem Lean accounting agar mendukung penerapan lean manufacturing, seperti;
Begitu juga dengan produksi tidak sepenuhnya menyerap biaya overhead dan tenaga kerja, jadi biaya ini muncul pada laporan sebagai biaya yang ditangguhkan. Ini bisa menjadi visual peringatan seperti sistem andon bagi pemilik, eksekutif dan investor, yang mencegah manfaat lean manufacturing dari penerapannya.
Alasan negatif menggunakan Lean Accounting terletak pada ketidakmampuan sistem akuntansi tradisional untuk mendukung budaya lean. Inilah yang akan menjadi kelemahan dan kekurangan saat semua orang yang bekerja dengan serius dalam transformasi lean dari perusahaan mereka akhirnya kurang berhasil melawan sistem akuntansi mereka sendiri.
Lean manufacturing atau lean production, umum dikenal dengan lean, adalah metode sistematis untuk meminimalkan pemborosan / Muda dalam sistem manufacturing tanpa mengorbankan produktivitas. Filosofi manajemen ini sebagian besar berasal dari Toyota Production System (TPS) dan diidentifikasi sebagai lean di tahun 1990an.
Para eksekutif Toyota mengklaim bahwa Toyota Production System yang terkenal terinspirasi dari apa yg mereka pelajari selama kunjungan ke Ford Motor Company pada 1920an kemudian dikembangkan oleh para pemimpin Toyota seperti Taiichi Ohno dan konsultan Shigeo Shingo setelah Perang Dunia II. Sebagai pelopor perusahaan Amerika juga Eropa menerapkan metode lean manufacturing pada akhir 1980an, mereka menemukan; lean thinking harus diterapkan pada setiap aspek bisnis termasuk proses akuntansi keuangan/ accounting serta manajemen.
Ada dua dorong utama untuk Lean Accounting. Yang pertama adalah penerapan metode lean terhadap proses akuntansi (accounting), pengendalian, dan pengukuran perusahaan. Dorongan kedua dari Lean Accounting adalah mengubah proses akuntansi, kontrol, dan pengukuran secara mendasar sehingga mereka memotivasi perubahan dan peningkatan lean, Memberikan informasi yang sesuai untuk pengendalian dan pengambilan keputusan, memberikan pemahaman tentang nilai pelanggan, benar menilai dampak finansial dari perbaikan lean, dan ditampilkan pada visual management, serta meminalisir pemborosan. Lean Accounting tidak memerlukan metode akuntansi manajemen tradisional seperti penetapan biaya standar, penetapan biaya berbasis aktivitas, pelaporan varians, penetapan biaya plus harga, sistem kontrol transaksional yang kompleks, serta laporan keuangan yang membingungkan.
Penerapan Lean Accounting di Perusahaan
Pada tahap awal lean, penting untuk menerapkan lean improvement di seluruh organisasi; dan tidak ada tempat yang lebih sesuai daripada proses akuntansi (accounting). Ini termasuk penutupan akhir bulan, hutang dagang, piutang, gaji, akuntansi biaya, pelaporan biaya, dan sebagainya. Ada tiga alasan untuk menerapkan metode lean improvement pada proses akuntansi (accounting):
- Prosesnya akan diperbaiki dan operasi perusahaan berjalan lebih baik.
- Bagian keuangan akan belajar banyak tentang metode lean. Lean tidak belajar dari buku tapi dengan pengalaman langsung.
- Penghapusan waste (pemborosan) akan membebaskan waktu bagi bagian keuangan untuk mengerjakan pengenalan lean accounting.
Dimana Lean Accounting dapat diterapkan?
Seperti kebanyakan metode lean lainnya, Lean Accounting telah dikembangkan untuk mendukung perusahaan manufaktur, dan sebagian besar penerapan Lean Accounting telah berada di dalam organisasi manufaktur. Seiring perkembangannya, metode lean banyak diterapkan ke industri lain seperti contoh; layanan keuangan, kesehatan/ healthcare, pemerintahan, dan pendidikan, disana Anda akan menemukan beberapa contoh awal penerapan Lean Accounting di industri perusahaan tersebut.Adapun contoh soal perusahaan yang menerapkan lean accounting dalam mendukung lean enterprise sebagai strategi bisnis seperti Toyota, Ford, Intel, Nike dll. Dari penerapan metode lean terhadap proses akuntansi, pengendalian, dan pengukuran tidak hanya bisa diterapkan di perusahaan besar seperti contoh-contoh dari perusahaan tersebut, akan tetapi juga bisa dilakukan dalam bisnis kecil.
Seperti diketahui bahwa sebagian besar perusahaan mengumpulkan terlalu banyak data, memiliki terlalu banyak transaksi, dan terlalu banyak laporan. Lean Accounting dengan pasti menghilangkan transaksi tersebut. Tentu saja masih terdapat kelemahan yang harus diselesaikan. Karena pertanyaannya adalah: "Soal berapa banyak pelacakan dan pengecekan produksi yang diperlukan agar operasi di bawah kontrol yang baik?".
Kelebihan dan Kekurangan Lean Accounting
Sistem lean berkembang terus-menerus untuk mendapatkan yang terbaik dari setiap sistem. Akan tetapi sistem tentu memiliki siklus perkembangan tanpa terkecuali Toyota Production System, dimana ia menjadi tidak memiliki kelebihan apabila hanya menduplikasi saat penerapannya. Kelebihan dan kekurangan sistem Lean accounting agar mendukung penerapan lean manufacturing, seperti;
1. Kelebihan:
Manfaat yang juga merupakan kelebihan dari penerapan lean accounting. Banyak konsultan lean setuju bahwa lean accounting mudah dan lebih murah daripada akuntansi tradisional. Akuntansi berpartisipasi, bersama semua karyawan lainnya, dalam kegiatan kaizen yang membantu organisasi menghilangkan pemborosan/ waste.Begitu juga dengan produksi tidak sepenuhnya menyerap biaya overhead dan tenaga kerja, jadi biaya ini muncul pada laporan sebagai biaya yang ditangguhkan. Ini bisa menjadi visual peringatan seperti sistem andon bagi pemilik, eksekutif dan investor, yang mencegah manfaat lean manufacturing dari penerapannya.
2. Kekurangan
Tidak ada satu pun dalam hidup yang berjalan seperti yang kita rencanakan, pasti akan ada masalah di prosesnya sehingga menjadi satu kelemahan, begitu juga sistem tidak bekerja sesuai diharapkan yang merupakan kekurangan dari praktek tersebut.Alasan negatif menggunakan Lean Accounting terletak pada ketidakmampuan sistem akuntansi tradisional untuk mendukung budaya lean. Inilah yang akan menjadi kelemahan dan kekurangan saat semua orang yang bekerja dengan serius dalam transformasi lean dari perusahaan mereka akhirnya kurang berhasil melawan sistem akuntansi mereka sendiri.
Post a Comment for "Pengertian Lean Accounting dan Penerapannya di Perusahaan"