PENGENALAN ISTILAH YANG UMUM DIGUNAKAN DALAM PRAKTEK LEAN DI PERUSAHAAN

Istilah Dalam Pelaksanaan Lean - Dalam praktek lean manufacturing, atau dikenal juga dengan sebutan lean enterprise (lean) yang merupakan suatu konsep yang digunakan untuk menghilangkan pemborosan dalam kegiatan di dalam perusahaan.

Umumnya untuk anda yang baru mengetahui atau mendengar kalimat lean, akan sangat bingung dengan istilah-istilah yang terdapat dalam praktek lean itu sendiri. Kali ini penulis mencoba memberikan beberapa istilah-istilah dasar yang banyak dikeluarkan dalam pelaksanaan lean tersebut.

Istilah Dasar pada Pelaksanaan Lean

#1. NVA (Non-Value Added).

Non-Value added adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah.
Karena NVA dapat menciptakan pemborosan yang mengakibatkan kerugian besar terhadap perusahaan, non value added bukan hanya ditemukan di satu departemen saja seperti departemen produksi, akan tetapi aktivitas yang mengandung pemborosan ini dapat ditemukan di semua departemen, untuk itu kita harus melihat lebih detail apakah proses kerja ataupun aktivitas yang dilakukan dalam organisasi perusahaan termasuk sebagai suatu aktivitas yang merugikan perusahaan dengan penggunaan waktu sia-sia dalam pelaksanaannya seperti; mengerjakan pekerjaan yang bukan diinginkan oleh perusahaan, aktivitas yang memakan waktu lama dari waktu seharusnya atau bukan.
Non-Value Added

Aktivitas/Proses yang termasuk NVA

Produksi berlebih.

Memproduksi barang-barang yang belum dipesan, akan menimbulkan pemborosan, seperti kelebihan tenaga kerja dan kelebihan tempat penyimpanan dan biaya transportasi yang meningkat karena adanya penyimpanan dan juga karena adanya persediaan berlebih.

Waktu/Menunggu.

Para pekerja hanya mengamati mesin otomatis yang sedang berjalan atau berdiri menunggu langkah proses selanjutnya. Hal ini juga akan menyianyiakan sumberdaya, karena jika produksi menggunakan mesin otomatis, atau jika dalam suatu aliran produksi/proses, proses sebelumnya membutuhkan waktu yang lama dan mengakibatkan proses setelahnya menunggu untuk menerima pekerjaan dari proses sebelumnya, maka hal ini akan menjadi pemborosan/kesia-siaan waktu.
Seperti yang kita ketahui bahwa perusahaan membayar setiap karyawanya karena berharap setiap waktu mereka memiliki produktivitas yang tinggi untuk mendapatkan benefit perusahaan. Tidak ada satupun perusahaan berharap membayar karyawannya untuk tidak melakukan apa-apa dan tidak memiliki produktifitas, jadi setiap waktu pada saat jam kerja adalah waktu yang sangat berharga bagi perusahaan untuk mendapatkan produktivitas setiap karyawannya.

Jika dilihat dari peralatan atau inventaris perusahaan, juga sama. Tidak ada satupun dari perusahaan membeli atau menginventariskan peralatan mereka untuk menunggu atau untuk di simpan, peralatan yang dimaksud seperti mesin untuk operasi, ketika terjadinya terjadi macet pada proses produksi, selain karyawan yang menunggu, mesinpun memiliki posisi yang sama yaitu menunggu untuk memproses pekerjaan yang akan diproduksi. Jadi menunggu, bukan hanya disebabkan oleh karyawan saja akan tetapi juga bisa juga disebabkan dari ketidaksiapan mesin terhadap proses produksi yang akan dikerjakan.

Transportasi yang tidak perlu.

Membawa barang dalam proses/WIP dalam jarak yang jauh, menciptakan angkutan yang tidak effisien atau memindahkan material, komponen, dan atau barang yang sudah jadi kedalam atau keluar gudang atau antar pocess. Kegiatan ini membutuhkan transportasi yang seharusnya tidak terjadi jika kita menempatkan segala sesuatu berdekatan dengan area kerja kita.

Memproses secara berlebih atau memproses secara keliru.

Melakukan langkah yang tidak diperlukan untuk memproses komponen atau bahkan melaksanakan pemprosesan yang tidak efisien karena alat yang buruk dan rancangan produk yang memiliki kualitas lebih rendah daripada yang diperlukan atau dibutuhkan. Proses yang berlebih ini akan sangat membutuhkan waktu, ruang dan sumberdaya yang seharusnya tidak terjadi, hal ini akan berdampak kepada lambatnya produktifiti perusahaan dalam menghasilkan barang atau jasa yang minta oleh pelanggan.

Persediaan berlebih.

Kelebihan material, kelebihan barang dalam proses atau barang jadi menyebabkan lead time yang panjang, barang kadaluarsa, barang rusak, peningkatan biaya pengangkutan dan penyimpanan, keterlambatan pengiriman, produk cacat, mesin rusak, dan waktu set up yang panjang.

Gerakan yang tidak perlu.

Setiap gerakan karyawan yang mubazir saat melakukan pekerjaannya, seperti mencari, meraih, atau menumpuk komponen, alat dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan tidak adanya komitmen setiap orang terhadap praktek 5S.

Produk cacat.

Memproduksi produk cacat atau yang memerlukan perbaikan. Perbaikan atau pengerjaan ulang, memproduksi barang pengganti, dan inspeksi berarti tambahan penanganan, waktu, dan upaya yang sia-sia.

Kreativitas karyawan yang tidak dimanfaatkan.

Kehilangan waktu, gagasan, keterampilan, peningkatan, dan kesempatan belajar karena tidak melibatkan atau mendengarkan karyawan anda.

Hal ini dapat dikurangi dengan cara:
  • Menciptakan suasana kerja yang saling menguntungkan diseluruh departement.
  • Memaksimalkan kerja karyawan.
  • Memberikan tanggung jawab dan kepercayaan terhadap karyawan dalam melakukan pekerjaannya.
  • Memberikan motivasi kepada karyawan secara terus menerus.
  • Menggabungkan proses yang memiliki cycle time rendah.
  • Menyediakan semua komponen yang diperlukan oleh semua departement.

Bagaimana memperbaiki proses atau pekerjan yang tidak bernilai tambah Untuk memperbaiki dan menghilangkan kegiatan yang tidak bernilai, perlu dilakukan perbaikan secara terus menerus, sehingga kegiatan pemborosan tersebut dapat hilang dan akan berdampak kepada peningkatan produktivitas.

Contoh kegiatan Non-Value Added dalam manufacturing.

Proses buang benang.

Dalam produksi garment misalnya, umumnya perusahaan menyiapkan khusus karyawan/operator yang bertugas untuk melakukan proses memotong benang, dan merapikan garment, serta memastikan tidak ada lagi sisa jahitan benang.

Solusi.

Memberikan training jahit pada operator buang benang dengan tujuan operator bisa menggunakan mesin jahit dan jika ada operator yang tidak masuk, bisa digantikan oleh karyawan buang benang tersebut,atau bisa disebut dengan praktek fleksibilitas.

Proses Ikat.

Pada proses ikat umumnya pekerja melakukan pengikatan pada potongan bahan yang telah lengkap sesuai dengan jumlah yang diinginkan.
Hal ini menyebabkan penumpukan serta menciptakan ketidakrapian potongan yang akan turun ke sewing/area produksi.

Solusi.

Memberikan training kepada operator untuk tidak lagi melakukan proses ikat, terkecuali untuk bahan yang licin agar potongan tidak tercampur atau hilang, serta membuat potongan lebih rapi dalam penempatan dan mengurangi jumlah penumpukan, dengan mempraktekkan sistem 5S.

Process Stiker.

Pada proses pemberian stiker pada produk yang akan diproduksi, jika kita menggunakan mesin yang digunakan adalah mesin manual, sehingga operator melakukan banyak gerakan untuk melakukan pemutaran pada alat manual.

Solusi.

Alat stiker manual yang dipakai diganti atau diinovasi oleh department tertentu semisal mekanik untuk menjadi mesin semi maupun auto stiker/alat stiker otomatis, dengan tujuan agar memudahkan pekerja untuk melakukan proses stiker dan pekerja dapat melakukan pengecekan atau inspek potongan material atau bahan yang akan di proses.

#2. VA atau Value Added

Merupakan suatu kegiatan atau aktifitas yang memberikan nilai tambah, dan dampak dari kegiatan yang termasuk kategori VA (Value Added) tersebut akan dapat menciptakan sesuatu produk/barang atau jasa sesuai dengan permintaan dari costumer.
value added

Kegiatan inilah yang harus dijadikan standar dalam operasi kerja, karena kegiatan bernilai inilah yang menghasilkan apa yang dibayar oleh pelanggan kita.

#3. NVAN atau Non-Value Added Necessary

Artinya kegiatan ini memang tidak memiliki nilai buat pelanggan ataupun perusahaan, akan tetapi kegiatan ini harus dilakukan. Karena tanpa melakuan kegiatan ini maka barang/produk ataupun jasa tidak akan tercipta.

Contoh dari kegiatan NVAN, dalam memproduksi barang, pasti dibutuhkan pergerakan,seperti mengambil barang/material yang akan diproses, mengambil barang yang akan diproses tersebutlah bisa dimasukkan dalam kategori tidak bernilai akan tetapi sangat dibutuhkan, karena tanpa mengambil barang maka kita tidak akan bisa melakukan proses pembuatan produk.

NVAN ini memang tidak bisa dihilangkan prosesnya akan tetapi bisa dikurangi, jika barang atau material yang akan kita kerjakan memiliki jarak yang sangat jauh dari jangkauan kita, maka diperlukan penempatan barang atau material berdekatan dengan lingkungan kerja kita, hal ini bisa mengurangi waktu pengambilan barang tersebut.

Kegiatan NVA, NVAN dan VA bukan hanya ada di lingkungan manufacturing saja akan tetapi ada disetiap kegiatan pekerjaan kita, lingkungan sosial kita hingga lingkungan pribadi kita.
Penulis ambil contoh, jika kita sakit dan pergi ke dokter untuk berobat, kita akan melewati lngkah-langkah atau proses yang di dalamnya ada langkah yang bernilai, langkah yang tidak bernilai dan langkah yang tidak bernilai akan tetapi kita butuhkan.
Sebagai pasien/pelanggan tujuan kita ke dokter adalah ingin mengetahui diagnosa dari penyakit kita, sehingga kita bisa melakukan penyembuhan dengan membeli obat.

Karena sebagai pelanggan, kita membayar untuk tahu penyakit apa yang kita derita maka kita membutuhkan diagnosa tersebut artinya kita membayar untuk di diagnosa nah kegiatan tersebutlah yang dimasukkan dengan VA, akan tetapi sebelum mendapat diagnosa dari dokter kita pasti akan melewati tahapan, seperti daftar ke loket lalu menunggu antrian setelah itu baru bertemu dengan dokter untuk di diagnosa.

Kegiatan daftar di loket merupakan kegiatan tidak bernilai akan tetapi perlu dilakukan,karena tanpa mendaftar kita tidak akan dapat nomor urut antrian untuk di diagnosa. Dalam proses mendaftar biasanya kita akan melewati proses pengisian biodata (kegiatan NVAN) dan sebagainya untuk mendapatkan kartu, proses inilah yang kita pasti berusaha untuk mengurangi dengan cara menggunakan kartu yang pernah kita daftarkan sebelumnya, atau bahkan ada yang sudah membawa formulir untuk di isi terlebih dahulu sebelum mendaftar, jadi saat akan mendaftar, kita hanya perlu memberika formulir tersebut ke petugas.

Disinilah usaha kita melakukan perbaikan dengan mengurangi waktu mengisi pendaftaran saat berada di loket pendaftaran. Setelah pendaftaran atau proses tidak bernilai tapi dibutuhkan, kita akan memasuki proses tidak bernilai/NVA yaitu menunggu antrian untuk dapat bertemu dokter agar di diagnosa, di sini pada umumnya banyak pasien mencoba melakukan perbaikan untuk menghilangkan waktu menunggu tersebut, seperti pasien akan mengambil nomor urut lalu kembali kerumah atau melakukan kegiatan lain, atau bahkan meminta orang lain untuk mengambil nomor urut dan saat pasien datang dia bisa langsung di periksa oleh dokter.

Dan masih banyak lagi contoh yang merupakan kegiatan dengan kategori kegiatan bernilai, tidak bernilai dan kegiatan tidak bernilai akan tetapi diperlukan. Jadi inilah tiga istilah yang dasar yang paling sering diutarakan dalam setiap kegiatan lean, yaitu; VA, NVA dan NVAN.

Demikian Coretan Lean tentang Pengenalan Istilah Lean, semoga bermanfaat.
Jika ada yang terlewat dari tulisan ini, dengan senang hati penulis menerima masukan, silahkan tulisan masukkan di kolom komentar blog ini.


Terimakasih anda telah berkunjung di blogcoretangw.blogspot.com.
Anda suka ataupun merasa coretan ini bermanfaat, silahkan bagikan melalui tombol media sosial yang terdapat pada blog ini.



Post a Comment for "PENGENALAN ISTILAH YANG UMUM DIGUNAKAN DALAM PRAKTEK LEAN DI PERUSAHAAN"