Arti Pokayoke Dan Cara Menerapkannya - Dalam penerapan lean untuk mencegah terjadinya pemborosan yang diakibatkan oleh kesalahan sumberdaya (human error), baik itu penerapan lean manufacturing maupun lean menejement rumah sakit sangat perlu adanya pelaksanaan poka yoke dalam setiap aktivitas kerja.
Poka-yoke merupakan bahasa Jepang yang artinya menghindari kesalahan yang diakibatkan dari kelalaian atau ketidak sengajaan yang dilakukan oleh sumber daya. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Shigeo Shingo sekitar tahun 1960-an dan akhirnya menjadi bagian dari Toyota Production System.
Tujuan dari poka-yoke ini sebenarnya adalah usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya cacat dalam produksi, karena awal dari perkenalannya terkait dengan produktifitas dari manufaktur, yang kemudian seiring dengan perkembangannya metode poka-yoke pun banyak digunakan dalam berbagai macam segi, mulai dari rumah sakit, manufacturing dan lainnya.
Pada contoh gambar di atas menunjukan sebuah pokayoke untuk mendeteksi kondisi yang diluar normal, dan akan menimbulkan reject pada produk. Produk yang melebihi dari batas yang telah ditentukan oleh alat pendeteksi tersebut, maka akan memberikan sinyal berupa bunyi, dan akan memberitahu pekerja akan adanya sebuah kesalahan dalam memproduksi sebuah produk.
Dengan adanya penerapan lean tools berupa poka-yoke maka kesalahan yang mengakibatkan cacat hingga membuat ketidakpuasan terhadap pelanggan dapat dihindari.
Selain dari segi produktivitas maupun efisisensi terhadap sumberdaya, poka-yoke juga merupakan bagian dari pencegahan terjadinya kecelakaan. Hal ini menjadi fokus utama dalam penerapan lean manufacturing dan lean hospital.
Baca: Cara Meningkatkan Quality Management System (QMS)
Penerapan poka-yoke akan melihat penggunaan lean tools sebagai alat yang dapat digunakan oleh setiap karyawan walaupun bagi yang belum memiliki pengalaman dalam menjalankan aktivitas kerjanya. Hal ini memungkinkan kerena pencegahan terhadap kesalahan yang akan dibuat akan terdeteksi sedini mungkin untuk menghidari adanya cacat dalam produk maupun layanan.
Untuk mengetahui contoh dalam penerapan poka-yoke, anda dapat membacanya pada Contoh pokayoke serta penerapannya pada kehidupan sehari hari dan organisasi perusahaan.
Demikian pembahasan tentang Pengertian Poka Yoke dan Penerapannya dengan menggunakan konsep lean, Semoga bermanfaat bagi anda yang sedang mencari referensi tentang lean Hospital maupun Lean Manufacturing serta cara penerapannya terutama bagi pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada Coretan Lean, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.
Poka-yoke merupakan bahasa Jepang yang artinya menghindari kesalahan yang diakibatkan dari kelalaian atau ketidak sengajaan yang dilakukan oleh sumber daya. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Shigeo Shingo sekitar tahun 1960-an dan akhirnya menjadi bagian dari Toyota Production System.
Tujuan dari poka-yoke ini sebenarnya adalah usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya cacat dalam produksi, karena awal dari perkenalannya terkait dengan produktifitas dari manufaktur, yang kemudian seiring dengan perkembangannya metode poka-yoke pun banyak digunakan dalam berbagai macam segi, mulai dari rumah sakit, manufacturing dan lainnya.
FUNGSI POKAYOKE
Penerapan poka-yoke dalam aktivitas lean, memiliki dua karakteristik dan fungsi, yaitu:- Pokayoke sebagai Prediksi. Menggunakan poka-yoke sebagai alat pencegahan terjadinya kesalahan dalam aktivitas kerja, baik itu dalam penerapan lean manufacturing maupun lean rumah sakit, akan mengurangi pengerjaan ulang maupun kesalahan dalam melakukan kegiatan.
- Pokayoke sebagai Pendeteksi. Pengidentifikasian dan deteksi sedini mungkin atas kesalahan yang akan menimbulkan cacat terhadap produk, dalam persepsi lean manufacturing dan kesalahan pendiagnosaan dalam persepsi penerapan lean hospital, akan mengurangi tikat ketidak puasan pelanggan akan layanan yang diberikan perusahaan kepada pelanggan.
Pada contoh gambar di atas menunjukan sebuah pokayoke untuk mendeteksi kondisi yang diluar normal, dan akan menimbulkan reject pada produk. Produk yang melebihi dari batas yang telah ditentukan oleh alat pendeteksi tersebut, maka akan memberikan sinyal berupa bunyi, dan akan memberitahu pekerja akan adanya sebuah kesalahan dalam memproduksi sebuah produk.
KESALAHAN vs CACAT
Sebuah kesalahan dalam aktivitas kerja dalam banyak kasus tidak dapat terhidari dan justru akan menumbulkan ketidak esuaian terhadap permintaan dari pelanggan, sedangkan cacat merupakan pemborosan karena sebuah kesalahan yang berhasil lolos dari sistem dan menjangkau pelanggan.Dengan adanya penerapan lean tools berupa poka-yoke maka kesalahan yang mengakibatkan cacat hingga membuat ketidakpuasan terhadap pelanggan dapat dihindari.
Selain dari segi produktivitas maupun efisisensi terhadap sumberdaya, poka-yoke juga merupakan bagian dari pencegahan terjadinya kecelakaan. Hal ini menjadi fokus utama dalam penerapan lean manufacturing dan lean hospital.
POKA-YOKE vs QUALITY CONTRL
Dalam segi kualitas atau mutu, Shigeo Shingo melihat kontrol kualitas (Quality Control -QC) sebagai hirarki tingkat tiga efektivitas, yaitu:- Pemeriksaan hingga pemutusan agar tidak terjadinya cacat.
- Inspeksi Informatif. Dimana akan digunakan Statistic dalam pengontrolan serta pemantauan kondisi sebuah proses.
- Sebelum faktanya. Penggunakan poka-yoke sebagai alat pencegahan agar tidak terjadinya cacat.
Baca: Cara Meningkatkan Quality Management System (QMS)
Penerapan poka-yoke akan melihat penggunaan lean tools sebagai alat yang dapat digunakan oleh setiap karyawan walaupun bagi yang belum memiliki pengalaman dalam menjalankan aktivitas kerjanya. Hal ini memungkinkan kerena pencegahan terhadap kesalahan yang akan dibuat akan terdeteksi sedini mungkin untuk menghidari adanya cacat dalam produk maupun layanan.
Untuk mengetahui contoh dalam penerapan poka-yoke, anda dapat membacanya pada Contoh pokayoke serta penerapannya pada kehidupan sehari hari dan organisasi perusahaan.
Demikian pembahasan tentang Pengertian Poka Yoke dan Penerapannya dengan menggunakan konsep lean, Semoga bermanfaat bagi anda yang sedang mencari referensi tentang lean Hospital maupun Lean Manufacturing serta cara penerapannya terutama bagi pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada Coretan Lean, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukkan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.
Artikel Terkait:
- Pekerjaan yang Terstandarisasi
- Pengertian Mura, Muri Dan Muda Dalam Pelaksanaan Lean Manufacturing
- Right First Time Pada Manufacturing
- Arti Process Mapping Beserta Contohnya
- Meningkatkan Produktivitas Perusahaan Dengan Menerapkan 5S Menggunakan PDCA Cycle
- Pengertian Quick Change Over
- Stabilitas Operasional
Post a Comment for "PENGERTIAN POKA YOKE SERTA PENERAPANNYA"