APA ITU LEAN MANUFACTURING SERTA BAGAIMANA CARA PELAKSANAANNYA DI PERUSAHAAN

Arti Lean Manufacturing dan Cara Penerapannya – Hampir semua perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun produksi telah menggunakan konsep lean manufacturing dalam meningkatkan produktivitas dengan menciptakan aktivitas bernilai (VA) dan menghilangkan pemborosan.


Arti Lean Manufacturing dan Cara Penerapannya
Peningkatan nilai tambah (VA) dan menghilangkan aktivitas tidak bernilai (NVA) merupakan upaya system lean dalam pencegahan terjadinya cost produksi tinggi dan memberikan kepuasan terhadap pelanggan dengan konsep Just in time (JIT). Usaha ini harus dilakukan karena persaingan antar perusahaan yang sangat ketat dan keinginan untuk bertahan serta berkembang.


Konsep lean dengan tujuan untuk menghilangkan MUDA, MURI dan MURA terutama terhadap aktivitas produksi memang bisa dikatakan penerapannya tidak semudah teori yang didapat dalam seminar, maupun training yang selenggarakan oleh ahlinya.


Teori maupun konsep lean akan memiliki perbedaan yang signifikan dengan kenyataan yang terjadi dalam pelaksanaan produksi terutama pada manufaktur, hal ini disebabkan karena penerapan lean manufacturing di perusahaan hanya menduplikasi tanpa mengetahui kondisi riil dari organisasi itu sendiri.


Pelaksanaan lean manufacturing yang tidak diimbangi dengan strategi perusahaan dalam penerapannya, maka bukan hal mustahil jika lean justru akan menjadi sebuah aksesoris belaka. Jadi ada baiknya sebelum menjalankan konsep lean, perusahaan harus diperkuat dengan sumberdaya yang memiliki pengetahuan serta pengalaman dalam implementasi lean terutama di level tertinggi dari organisasi perusahaan.


Dengan bekal pendalaman serta metodologi maupun pengetahuan yang dimiliki oleh stakeholder tentang system lean, akan menjadi kekuatan terbesar perusahaan dalam menjalankan lean manufacturing, karena dalam prakteknya akan ada dukungan yang kuat untuk menciptakan kebudayaan lean di semua level kedudukan.




PENGERTIAN LEAN MANUFACTURING

Konsep lean manufacturing merupakan upaya yang dilakukan perusahaan dalam menekan serta menghilangkan pemborosan yang mengakibatkan tingginya biaya produksi. Cara meningkatkan efisiensi terhadap sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan dengan meningkatkan aktivitas ataupun sesuatu yang bernilai serta mengeliminasi yang tidak bernilai adalah melalui kerjasama dalam tim.


Kesadaran serta pola fikir perbaikan secara terus menerus untuk menekan pembiayaan perusahaan tanpa mengurangi kualitas kinerja serta produk yang dihasilkan dan ketepatan waktu dalam produksi hingga ke pelanggan yang berdampak kepada kepuasan pelanggan merupakan landasan serta tujuan dilakukannya lean manufacturing.



KENDALA YANG UMUM TERJADI DALAM PELAKSANAAN LEAN MANUFACTURING

Saat penerapan lean manufacturing, tidak sedikit perusahaan akhirnya menyerah dan menganggap bahwa lean hanya sebatas teori yang sulit dilakukan. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya:

Strategi perusahaan yang tidak mengakar.

Visi serta misi perusahaan yang hanya diketahui oleh sebagian kecil dari karyawan, akan menjadikan faktor utama kegagalan penerapan lean dalam manufactur, terutama ketika strategi tersebut tidak mengikutsertakan penguatan konsep dasar lean.


Selain penguatan konsep sistem lean yang disertakan dalam strategi perusahaan, hal ini akan menjadi paperwork jika tidak diiringi dengan penyebaran strategi tersebut ke setiap level karyawan.
Perkembanagan perusahaan dan roda aktivitas bukan hanya dijalankan oleh satu golongan akan tetapi bergantung kepada seluruh karyawan dari semua level, jadi sangat penting strategi tersebut disebarkan serta diketahui dan dilaksanakan oleh semua.


Karyawan yang kurang professional.

Kuantitas karyawan yang dimiliki oleh perusahaan bukan jaminan meningkatnya produktivitas serta efisiensi perusahaan, akan tetapi kualitas karyawanlah yang dapat membantu perusahaan dalam membangun serta meningkatkan perkembangan perusahaan.


Kualitas sumberdaya dapat dilihat dari bagaimana perusahaan merekrut serta peduli terhadap pengembangan sumberdaya tersebut. Pembangunan pola fikir yang tidak difokuskan ke dalam strategi perusahaan, maka kebudayaan perbaikan perusahaan untuk menuju kearah yang lebih baik tidak akan terwujud.


Duplikasi konsep lean manufacturing tanpa mengerti tujuan dan cara penerapannya.

Tidak sedikit dari perusahaan manufaktur, mencontoh maupun meniru pelaksanaan lean dari yang didapat dan dilihat di perusahaan lainnya tanpa melakukan pendalaman terhadap kondisi perusahaan yang sesungguhnya.


Perlu diketahui bahwa setiap manufaktur memiliki karakteristik yang sangat berbeda, jadi jika perusahaan hanya melakukan duplikasi penerapan lean dari perusahaan lain, maka pelaksanaan tersebut hanya akan menciptakan maslah baru bagi perusahaan.


Terlalu mengandalkan external sourch.

External sourch salah satunya adalah konsultan, sebesarapapun biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghadirkan konsultan lean dalam membantu mengimplentasi lean manufacturing akan menjadi sia-sia dan tidak akan berarti apa-apa bagi pertumbuhan dan penanaman kebudayaan lean di perusahaan.


Hal ini bisa terjadi, berdasarkan pengalaman kami ketika adanya campur tangan dari pihak external dalam menciptakan kebudayaan lean di perusahaan tanpa didasari oleh keinginan kuat dari stakeholder untuk menerapkan konsep lean dalam aktivitas perusahaan maka pelaksanaan lean hanya konsisten ketika pihak external masih menangani dan ketika masa dari konsultan lean berakhir kegiatan serta kebudayaan lean tersebut berangsur tapi pasti mulai menghilang.


LANGKAH YANG DILAKUKAN SEBELUM PENERAPAN LEAN MANUFACTURING

Sebagai pencegahan terjadinya kegagalan dalam penerapan lean manufacturing di perusahaan, ada baiknya sebelum melakukan praktek lean lakukan beberapa langkah berikut:


Perkuat pengetahuan lean di top level perusahaan.

Penerapan lean sangat tergantung dengan dukungan dari perusahaan, dukungan tersebut bisa di dapat dari stakeholder. Jika top level kurang memahami lean manufacturing, maka kebudayaan lean yang akan diciptakan tidak akan bertahan dan pelaksanaannya hanya sekedar konsep belaka.


Identifikasi alur informasi dan material.

Tolak ukur keberhasilan penerapan lean salah satunya adalah manufacturing lead time. Jadi untuk mengetahui opportunities meningkatkan sesuatu yang bernilai (VA) dan menghilangkan yang tidak bernilai (NVA) HARUS dimulai dengan aktivitas dari Gudang hingga Finish Good.


Gudang adalah bagian dari costumer loop, dimana gudang merupakan penyedia segala kebutuhan dari aktivitas produksi. Suplay yang tersendat akan mengakibatkan material shortage dan berdampak kepada menurunan produktivitas yang diakibatkan terjadinya downtime.


Melalui lean management yang diterapkan dan terfokus ke manufacturing lead time, maka anda akan banyak melihat kesempatan untuk melakukan kegiatan kaizen. Pastikan bahwa setiap alur informasi serta material telah terintegrasi dengan sistem lean seperti Kanban, Andon andon system dan sebagainya.


Buat simulasi rasio nilai tambah (VA).

Melalui simulasi ini, perusahaan dapat melihat pemborosan yang terjadi dalam aktivitas perusahaan dan memberikan kesempatan dalam memutuskan pelaksanaan serta penerapan lean manufacturing yang cocok bagi perusahaan.


Implementasi dan evaluasi.

Ketika perusahaan telah melakukan pengidentifikasian terhadap sesuatu yang bernilai (VA) dan tidak bernilai (NVA), penting bagi perusahaan melakukan PDCA Cycle yaitu perencanaan yang dilakukan kemudian dilaksanakan untuk mendapatkan praktek terbaik dengan proses pengevaluasian dari hasil pelaksanaan terebut, sehingga ditemukan cara terbaik yang kemudian dijadikan sebagai standarisasi kerja perusahaan.



Kesimpulan: Penghilangan pemborosan dalam penerapan lean manufacturing pada perusahaan akan terfokus kepada 7 pemborosan dengan harapan adanya pengurangan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas dari produk yang dihasilkan. Ketika berbicara tentang lean yang kemudian dilakukan oleh management perusahaan, tentu akan memfokuskan diri kepada lean management seperti mengurangi pembengkakan biaya produksi, dalam hal ini biasa diambil contoh, pengurangan biaya lembur karyawan, biaya non-operasional dan sebagainya.


LEAN TOOLS

Beberapa alat yang umum digunakan dalam penerapan lean manufacturing, diantaranya:

Value Stream Mapping.

Value Stram Mapping atau VSM adalah metode yang digunakan untuk membuat peta alur produksi maupun alur informasi yang didapatkan perusahaan untuk memproduksi produk yang bermutu. Alur yang bernilai ini akan melihat gambaran perusahaan dalam skala umum, mulai dari costumer/pelanggan hingga ke pelanggan.

Kaizen.

Kaizen merupakan suatu perbaikan yang dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan untuk pencapaian yang maksimal. Kegiatan kaizen ini harus mengikutsetakan seluruh karyawan dari berbagai level dan semua departemen.

Total Quality Management atau TQM.

TQM merupakan suatu pendekatan yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari suatu produk berdasarkan strategi tertentu. Total Quality Management (TQM) harus melibatkan semua pihak perusahaan dengan tujuan semua pihak tersebut memiliki sudut pandang yang sama terhadap keinginan dan tujuan pemenuhan kualitas terhadap permintaan pelanggan.


Demikian tulisan kami tentang Pengertian Lean Manufacturing dan Bagaimana Cara Pelaksanaannya di Perusahaan. Semoga dengan tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda yang sedang mencari referensi tentang lean manufacturing serta cara penerapannya terutama bagi pengunjung setia blogcoretangw.blogspot.com.
Kami ucapkan terimakasih telah menyediakan waktu untuk berkunjung serta membaca tulisan yang terdapat pada Coretan Lean, jika ada pembahasan yang terlewatkan dari tulisan kami ataupun ada ide maupun masukan yang terkait dengan tulisan kali ini, silahkan anda tulis pada kolom komentar yang terdapat pada blog ini.





Post a Comment for "APA ITU LEAN MANUFACTURING SERTA BAGAIMANA CARA PELAKSANAANNYA DI PERUSAHAAN"